Fenomena bulan purnama "Strawberry Moon" menerangi langit tadi malam. Saat terjadinya Strawberry Moon atau Bulan Stroberi, Bulan tampak terlihat sangat besar dan berwarna oranye kemerahan.
Lantas, mengapa bulan purnama Juni itu disebut Strawberry Moon? Simak informasi di bawah ini.
Mengutip dari situs Space, Strawberry Moon yang terjadi pada 11 Juni kemarin, merupakan bulan purnama terendah dalam hampir dua dekade. Fenomena ini terjadi selama periode dua tahun ketika orbit bulan yang miring berada pada kemiringan terbesarnya relatif terhadap ekuator langit planet kita (yang pada dasarnya adalah ekuator normal Bumi yang diproyeksikan ke luar angkasa).
Secara umum, bulan purnama terjadi ketika Bulan berada di seberang Matahari dengan Bumi berada di antara keduanya.
Setiap tahun, bulan purnama bulan Juni bergerak rendah di langit musim semi karena jaraknya yang dekat dengan titik balik Matahari musim panas, di mana waktu di tahun ketika Matahari berada pada titik tertingginya. Strawberry Moon tahun ini bergerak sangat rendah - terendah dalam beberapa dekade.
Strawberry Moon bulan Juni terjadi dekat dengan titik balik Matahari selatan bagi mereka yang berada di belahan Bumi selatan, yang berarti Bulan tidak pernah berada pada posisi yang sangat tinggi di langit sejak awal.
![]() |
Menurut laman Almanac, bulan purnama bulan Juni biasanya merupakan bulan purnama terakhir musim semi atau bulan purnama pertama musim panas yang secara tradisional disebut Bulan Stroberi.
Bulan biasanya tampak kemerahan saat mendekati cakrawala karena sinar cahaya harus melewati lapisan atmosfer yang paling padat.
Nama "Strawberry Moon" ini telah digunakan oleh suku-suku Algonquian asli Amerika yang tinggal di Amerika Serikat bagian timur laut serta suku Ojibwe, Dakota, dan Lakota untuk menandai pematangan stroberi "berbuah Juni" yang siap dipanen. Istilah Haida, Bulan Berries Ripen, juga mencerminkan hal ini. Saat bunga-bunga bermekaran dan buah-buahan matang lebih awal, Juni adalah waktu yang sangat berlimpah bagi banyak orang.
Merujuk pada situs Time and Date, fenomena Strawberry Moon dapat disaksikan di Indonesia pada Rabu (11/6/2025) pukul 14.43 WIB.