TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai dalam pembelajaran mandiri PPG 2025.
Soal dan kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai berikut dapat dipakai guru tertentu yang mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Diketahui terdapat 5 soal dalam Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai.
Bagi guru peserta PPG 2025 yang mengalami kendala mengerjalan soal-soal tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai dalam artikel ini sebagai referensi.
Contoh soal dan kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai yakni 'Dalam ujian Matematika, Pak Andi memperbolehkan siswanya menggunakan kalkulator untuk membantu menghitung.
Selengkapnya, simak kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai dalam PPG 2025.
1. Pak Ilmo adalah guru Bahasa Indonesia di sebuah SMP. Saat ujian, salah satu siswanya, Febi, datang terlambat dan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal karena kehabisan waktu. Febi menceritakan kepada Pak Ilmo bahwa la terlambat karena harus merawat ibunya yang sedang sakit.
A. Memberikan Febi waktu tambahan, namun Anda tetap menegurnya karena telah membut Anda harus meluangkan waktu lebih untuk menunggunya.
B. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda merasa perlu
memberikan empati dan menyesuaikan kebijakan dengan situasi yang dihadapi siswa.
C. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda telah mengenal baik dengan Febi dan mengetahui bahwa la memiliki motivasi belajar yang tinggi.
D. Memberikan Febi waktu tambahan hanya jika la dapat menunjukkan bukti konkret mengenai keterlambatannya dan kebijakan ini berlaku untuk lainnya.
E. Memberikan Febi waktu tambahan, tetapi hanya pada soal-soal yang E belum dikerjakan dan memastikan bahwa keputusan ini tidak merugikan siswa lain.
2. Bu Rina adalah guru kelas 4 SD yang sedang mengoreksi ulangan Bahasa Indonesia para siswa. Saat memeriksa bagian esai, la menyadari ada dua lembar jawaban milik siswa yang sangat mirip, bahkan kata-katanya pun sangat identik. Setelah diselidiki, ternyata salah satu dari mereka menyontek saat ulangan berlangsung. Bu Rina ingin menanamkan nilai kejujuran sejak dini dengan cara yang tegas dan mendidik, tetapi la juga khawatir apabila kasus ini dijadikan pelajaran akan membuat siswa yang melakukannya merasa malu dan kehilangan kepercayaan diri.
A. Memberikan nilai apa adanya disertai catatan pribadi di kertas ujian kedua siswa, lalu merencanakan penguatan karakter kejujuran berkolaborasi dengan guru BK dan wali kelas lainnya untuk menindaklanjuti kasus serupa.
B. Memberikan kesempatan kepada siswa yang bersangkutan untuk mengulang ujian dengan soal yang berbeda dengan pendampingan, lalu melakukan diskusi kelas mengenai pentingnya nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
C. Memanggil kedua siswa secara pribadi untuk mengonfirmasi kembali kejadian tersebut dan meminta mereka menyesali perbuatannya. Sebagai sanksi, mereka diberikan tugas menulis refleksi dan komitmen untuk tidak menyontek lagi.
D. Memfasilitasi mereka untuk merefleksikan kesalahannya dan memberikan konsekuensi nilai yang adil agar mereka tidak mengulangi, lalu merancang program kelas sederhana untuk menanamkan nilai kejujuran secara rutin.
E. Menceritakan masalah ketidakjujuran siswa dalam ulangan di kelas tanpa menyebutkan nama, lalu memberikan nasihat mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini dan memastikan komitmen para siswa untuk tidak menyontek.
3. Saat perayaan hari besar keagamaan, beberapa wali murid datang ke rumah Anda untuk melakukan silahturahmi. Selain itu, orang tua juga memberikan buah tangan kepada Anda. Anda merasa tersentuh atas niat baik mereka dan ingin menerima hadiah tersebut sebagai bentuk menghargai wali murid. Namun, Anda juga menyadari bahwa sebagai seorang pendidik, menerima hadiah dari siswa maupun wali murid dapat dikategorikan sebagai bentuk gratifikasi yang bertentangan peraturan yang berlaku di lingkungan pendidikan. Sementara, apabila Anda tidak menerima hadiah tersebut dapat memicu kekecewaan dari para wali murid. Dalam situasi ini, tindakan apa yang Anda lakukan?
A. Memberikan pemahaman kepada wali murid tentang dampak dan risiko apabila Anda menerima hadiah mereka.
B. Menerima simbolis seperti surat ucapan atau karya buatan tangan siswa yang tidak memiliki nilai materi tinggi.
C. Memberikan pemahaman kepada wali murid agar dapat meninggalkan budaya memberi hadiah kepada guru.
D. Menegur wali murid untuk tidak memberikan hadiah kepada guru karena hal ini telah melanggar kode etik guru.
E. Menjelaskan bahwa mengajar adalah kewajiban Anda dan tidak seharusnya wali murid memberikan hadiah.
4. Dalam ujian Matematika, Pak Andi memperbolehkan siswanya menggunakan kalkulator untuk membantu menghitung. Akan tetapi Pak Andi menemukan bahwa siswanya tidak hanya menggunakan kalkulator, melainkan juga menggunakan Artificial Intelligence (AI). Pak Andi menyayangkan kejadian ini karena penggunaan Al membuat siswa langsung mendapatkan jawaban tanpa harus mengetahui caranya sehingga dapat menghilangkan esensi belajar siswa. Akan tetapi, Pak Andi juga menyadari bahwa la tidak menyebutkan pelarangan penggunaan Al sebagai peraturan ujian sehingga Pak Andi tidak dapat menyalahkan siswanya. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang akan Anda lakukan?
A. Memberikan kesempatan siswa yang menggunakan Al untuk mengerjakan ulang ujian untuk memastikan pemahaman terhadap konsep yang diuji.
B. Mengimbau pelarangan siswa menggunakan Al di ujian berikutnya
demi menjaga integritas akademik dan kemampuan berpikir kritis siswa.
C. Menggali hambatan-hambatan siswa pada saat mengerjakan ujian yang membuat mereka memutuskan menggunakan Al saat ujian.
D. Mengadakan sesi tentang etika penggunaan Al dalam konteks ujian dan tugas sehingga mereka memahami penggunaan Al secara bijak.
E. Membuat kebijakan yang lebih jelas untuk ujian berikutnya dengan menyebutkan secara spesifik alat bantu yang diperbolehkan dan yang dilarang.
5. Anda adalah seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah di kota besar. Salah satu siswa baru Anda, Rudi, baru saja pindah dari desa bersama keluarganya karena orang tuanya pindah pekerjaan. Rudi tampak canggung dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kota yang serba cepat dan penuh teknologi. Selain itu, la juga merasa asing dengan materi yang diajarkan di kelas karena tidak relevan dengan latar belakangnya yang terbiasa dengan kehidupan desa. Sebagai guru, Anda ingin memfasilitasi kebutuhan belajar Rudi yang mungkin berbeda dengan siswa lainnya. Namun Anda khawatir hal tersebut dapat berdampak pada keseimbangan dengan kebutuhan siswa lainnya. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang akan Anda lakukan?
A. Memberikan bimbingan belajar tambahan khusus kepada Rudi secara berkala agar la dapat beradaptasi lebih cepat secara akademik dan sosial.
B. Menggunakan media pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang bisa dihubungkan dengan pengalaman Rudi di desa dan juga dengan kehidupan modern.
C. Melibatkan orang tua Rudi dalam komunikasi rutin untuk memahami dukungan belajar di rumah dan menjembatani kesenjangan budaya.
D. Mengimbau Rudi untuk beradaptasi di lingkungan baru dan memintanya untuk menghubungi Anda apabila la membutuhkan.
E. Mengajak Rudi berdiskusi pribadi untuk memahami latar belakang dan kesulitan belajarnya sebelum merancang strategi pembelajaran untuknya.
*) Disclaimer: Kunci jawaban Post Test FPPN 2 Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai di atas hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
Urutan soal bisa saja acak dan berbeda dengan yang diterima.
(Muhammad Alvian Fakka)