TRIBUNBATAM.id, BATAM - Stevanie (25), Disc jockey alias DJ First Club Batam mengungkap hal mengejutkan.

Masih terbaring di RS Awal Bros Batam, DJ First Club Batam itu mengungkap jika aksi pengeroyokan oleh warga Vietnam bukanlah yang pertama terjadi.

Dengan mata yang berkaca-kaca, DJ First Club Batam itu mengaku bukan satu-satunya korban pengeroyokan oleh warga Vietnam.

Ia mengungkap jika seorang DJ lain yang akrab dikenal dengan DJ Dux mengalami kekerasan serupa oleh pelaku yang sama.

"Ini bukan pertama kali, tapi mungkin baru saya yang berani bicara. Saya minta keadilan. Saya gak salah, tapi saya yang jadi korban," ucapnya saat ditemui Minggu (8/6) sore.

Stevanie mengaku menerima jika ia memang berbuat salah. 

Namun ini lain ceritanya.

Ia merasa dipermalukan karena dikeroyok dan terseret dalam masalah orang lain.

Saat ditemui, infus masih terpasang di bagian tubuhnya.

Kepalanya mengalami bengkak, nahkan lengan dan pipinya lebam serta bibirnya pecah.

Pengeroyokan oleh warga Vietnam itu ia alami setelah perform di First Club Batam pada Sabtu (7/6) sekira pukul 01.34 WIB.

Menurutnya, awal mula masalah itu bukan berasal darinya.

Melainkan dari persoalan pribadi antara seorang DJ laki-laki (rekan kerjanya) dan seorang warga Vietnam bernama Misa yang kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Aku cuma kerja, tapi karena aku sempat bareng perform sama DJ cowok itu, aku dianggap terlibat. Padahal aku pulang duluan, gak tahu apa-apa. Mereka pikir aku kongkalikong," ucap Stefani dengan suara bergetar.

Sesaat sebelum kejadian, Misa mendatanginya dan memintanya untuk minta maaf atas masalah yang sebenarnya bukan miliknya.

Dengan niat menjaga suasana kerja yang kondusif, Stevanie bersedia meminta maaf meski merasa tidak bersalah.

"Aku sudah rendah hati minta maaf baik-baik, pakai Google Translate ke bahasa Vietnam. Tapi malah dijawab dengan, ‘Aku mau pukul ini cewek,’ dan langsung aku dijambak, ditinju, dipukuli rame-rame," ucapnya lirih sambil menunjukkan luka-lukanya yang masih membiru.

Setelah sempat dilerai oleh sekuriti, ia berhasil keluar ruangan.

Namun kejadian belum berakhir.

Saat hendak pulang dan mengambil barang di backstage, ia kembali diserang di area parkir belakang klub.

"Leher saya luka, kepala benjol, wajah memar, tangan dan kaki lebam.

Itu jelas terekam CCTv dan sudah diserahkan ke polisi," ujar wanita itu. 

Tapi yang paling sakit itu, lanjut dia bukan cuma fisik.

Di depan banyak orang, di tempat kerjanya ia merasa dipermalukan.

Stevanie mengaku mengalami trauma mendalam setelah kejadian itu.

Ia mengaku tak pernah bermasalah dengan siapa pun, bahkan menghindari konflik. 

"Aku orangnya cuek, jarang punya masalah. Ini pertama kali aku dipukuli begitu, dan oleh sesama wanita pula. Aku trauma, takut kembali kerja," ungkapnya. 

Atas kejadian itu, permintaan Stevanie tak muluk-muluk.

Ia ingin pelaku dihukum dan tidak ada lagi kejadian serupa yang membuat pekerja merasa tidak aman di tempat kerjanya.

"Aku DJ, aku perempuan, aku kerja cari makan.

Tapi malam itu, aku seperti bukan siapa-siapa. Dipukul, dihina, diseret-seret. Cuma karena mereka cemburu. Aku cuma ingin keadilan," harap warga Tiban, Kecamatan Sekupang ini. 

Ia juga menyayangkan pihak manajemen First Club Batam yang seolah tak memperdulikannya sebagai karyawan.

Padahal, ia telah bekerja sejak klub malam tersebut mulai beroperasi. 

Sementara itu, kuasa hukum Stefani, Juni Ardi berharap agar kepolisian dapat mengusut tuntas kejadian dan laporan dari korban. 

Menurut dia, tidak sepantasnya WNA melakukan aksi kekerasan apalagi di negara orang. Keberadaan WNA tersebut turut dipertanyakan, termasuk orang dibaliknya.

"Kami berharap agar Kepolisian dapat menangkap para pelaku yang terlibat menganiaya korban, tangkap semua pelaku tanpa terkecuali," ucapnya. 

Pelaku Pengeroyokan DJ First Club Batam Terancam 7 Tahun Penjara

Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25), dua warga Vietnam pelaku pengeroyokan DJ First Club Batam terancam tujuh tahun penjara.

Anggota Polsek Lubuk Baja menangkap mereka di Hotel Musik, Komplek Sakura Permai Nomor 3 Blok A1, Kelurahan Kampung Seraya, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (8/6/2025) sekira pukul 02.00 WIB.

Polisi menangkap mereka karena terlibat pengeroyokan terhadap Stevanie (25), DJ First Club Batam pada Jumat (6/6).

Berdasarkan bukti dan keterangan korban serta saksi yang sudah diperiksa polisi, dua warga Vietnam pelaku pengeroyokan DJ First Club Batam dikenakan pasal 170 Ayat (1e) KUHP tentang kekerasan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

"Satu tersangka atas nama Misi masih kami buru. Saat ini kami sudah masukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," beber Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Noval Adimas Ardianto, Senin (9/6/2025).

Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja sudah memeriksa lima saksi.

Di antaranya Stevanie (25), Yp, Rn, An yang merupakan sekuriti First Club dan Suwanda, seorang pengunjung.

Selain memeriksa saksi, polisi juga sudah menyita barang bukti berupa 1 buah flashdisk berisi rekaman kejadian di TKP.

Bukti surat visum et Repertum hasil keterangan pemeriksaan luka korban.

Selain itu, polisi menyita sepasang baju yang digunakan tersangka Le Thi Huynh Trang.

Kemudian sepasang baju yang digunakan tersangka Nguyen Thi Thu Thao, serta foto-foto luka yang dialami oleh korban.

Kasus ini juga sudah diregister dalam laporan polisi Nomor: LP/B/79/VI/2025/ SPKT/Polsek Lubuk Baja/Polresta Barelang/Polda Kepri tanggal 07 Juni 2025.

Unit Reskrim Polsek Lubuk baja juga sudah mengeluarkan surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Sidik/100/VI/RES.1.24./2025/Unitreskrim/Polsek Lubuk Baja/Polresta Barelang/Polda Kepri tanggal 08 Juni 2025.

"Kasus ini masih kami kembangkan. Termasuk mengejar satu tersangka lainnya," sebutnya. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Pertanian Sitanggang)

Baca Lebih Lanjut
Titi DJ Ungkap Stephanie Poetri Akan Gelar Resepsi Nikah di Indonesia
KumparanHITS
Warga Desa Sitiarjo Malang Geger Dugaan Penggelapan Pajak PBB oleh Oknum Perangkat Desa
Timesindonesia
Profil Asher Novkov-Bloom, Bule Asal Amerika yang Resmi Nikahi Stephanie Poetri
Faza Anjainah Ghautsy
Kencan Pertama, Wanita Ini Diminta Bayar Makanan Sendiri oleh Gebetan
Detik
Bukan Sekadar Pemain Tambahan, Personel Ungu Ungkap Peran Tak Tergantikan Gatot Kies dalam Band
Ragillita Desyaningrum
Kode Keras! Tolak Kerumunan Wisatawan, Warga Cat Rumah Warna Hitam
Detik
Lapas Cipinang Terima 10 Sapi-14 Kambing, Dirjenpas: Warga Binaan Nikmati Kurban
Detik
Warga Keluhkan Listrik Sering Padam, PLN Kraksaan Probolinggo Jelaskan Penyebab dan Tantangan di Lapangan
Timesindonesia
Stephanie Poetri Menikah Tanpa Cincin, Titi DJ: Dia Fobia Perhiasan
KumparanHITS
Ungkap Rencana-rencana Besar Setelah Menikah, Alyssa Daguise Terkejut Saat Al Ghazali Sebut Hal Ini
Faza Anjainah Ghautsy