Oleh: Sugih Ahmad Rizal

TRIBUNNEWS.com - Hari pengumuman SNBP jadi momen yang sulit bagi Feilitha, siswa asal SMA Al Kautsar, Lampung.

Meski sudah mempersiapkan kemungkinan tidak lolos, tetap saja rasanya berat.

“Setelah pengumuman jam 3 itu jujur nangis, sedih. Tapi ya udah, mau digimanain lagi, enggak bisa diubah juga,” katanya.

Namun, tidak butuh waktu lama untuk bangkit. Besoknya, ia langsung kembali belajar untuk SNBT.

Hingga beberapa bulan kemudian, kerja keras itu terbayar. Bukan hanya lolos SNBT, tapi ia juga mencetak rataan nilai tinggi yaitu sebesar 819,19 mendekati nilai UTBK tertinggi yang disampaikan oleh panitia SNPMB pada saat konferensi persnya pada 27 Mei 2025.

Ia tidak mengira akan mendapatkan nilai setinggi itu, bahkan ia sempat mengira skornya hanya sekitar 700-an.

NILAI UTBK - Konferensi pers Pengumuman SNBT 2025 pada 27 Mei 2025.
NILAI UTBK - Konferensi pers Pengumuman SNBT 2025 pada 27 Mei 2025. (YouTube SNPMB ID)

Ketekunan belajar yang ia miliki didukung dengan sistem belajar yang ia dapatkan sejak kelas 11 bersama bimbingan belajar di Ganesha Operation, Feilitha berhasil meraih impian yang selama ini ia kejar yaitu lolos ke Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila).

Bahkan, pihak Unila bersama tim dari SMA Al Kautsar datang langsung ke rumah Feilitha untuk memberikan apresiasi atas pencapaiannya.

Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Prof. Eng. Suripto Dwi Yuwono, yang menyampaikan rasa bangga atas capaian Feilitha yang luar biasa dan berharap keberhasilannya dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain di Lampung.

Pencapaian ini bukan hasil dari keberuntungan semata, melainkan buah dari proses panjang yang penuh konsistensi, evaluasi diri, dan komitmen untuk terus maju setelah sempat terjatuh.

Gagal SNBP Jadi Motivasi Lolos SNBT

Ketika jalur SNBP tidak membawanya pada hasil yang diharapkan, siswa yang akrab disapa Fei ini memilih untuk tidak tinggal terlalu lama dalam kecewa.

Tanpa menunggu lama, Fei mulai menyusun ulang rencana belajarnya. Ia membuka kembali materi, menata ulang strategi, dan bahkan mengajak teman-teman untuk belajar bersama.

“Langsung nyicil lagi materinya, buka-buka buku, ngajak kawan-kawan belajar juga,” tuturnya.

Langkah penting lainnya yang ia lakukan adalah kembali pada hal paling dasar yaitu meminta doa dan restu orang tua.

“Langsung ke orang tua sih, minta doa, minta maaf juga karena ngecewain, enggak bisa lolos di SNBP ini,” ceritanya. Doa itu bukan sekadar permintaan restu, tapi juga menjadi peneguh niatnya untuk kembali bangkit.

Dukungan dari keluarga menjadi energi penting yang membuatnya tidak menyerah.

Dari kegagalan itulah justru membuat ia lebih semangat untuk menempa diri menjadi semakin kuat. Fei tidak sekadar bangkit tapi ia bersiap melompat lebih tinggi.

Strategi Bangkit Meraih Kembali PTN Impian

Kegagalan di jalur SNBP tidak seketika membuat ia menyerah. Ia sadar, perjuangan menuju cita-cita sebagai dokter belum selesai, dan jalur SNBT menjadi kesempatan selanjutnya yang tidak boleh disia-siakan.

Di momen itulah, ia mulai membangun ulang semangat dan strategi belajar dengan lebih disiplin dan terarah.

Terlebih lagi dengan bimbingan belajar di Ganesha Operation, Fei merasa benar-benar merasa terbantu dan memanfaatkanya dengan maksimal.

Ia mulai menyusun ulang rutinitas belajar, menata kembali cara mencatat, hingga mengoptimalkan semua fasilitas yang tersedia di GO.

Salah satu manfaat yang paling terasa adalah kecepatan memahami materi.

“Sekarang bisa hafal materi-materi sekolah lebih cepat, karena di GO juga dikasih Konsep The King, jadi bisa langsung ngerti,” jelasnya.

Materi yang diberikan pun sangat relevan dengan pelajaran di sekolah, dan cara mengajarnya membuat Fei lebih mudah menyerap.

Dalam persiapan UTBK, Fei sangat terbantu oleh TOBK di aplikasi GO Expert, aplikasi unggulan yang GO punya.

Ia bisa mengakses soal kapan saja dan di mana saja, tanpa harus terikat waktu atau tempat.

TOBK itu benar-benar ngebantu, terus soal-soal referensinya juga. Karena di GO Expert kan bisa ngerjain kapan aja,” ujarnya.

Sejak saat itu, mengerjakan soal menjadi bagian dari keseharian.

“Kadang bisa lebih dari 40-an soal, pokoknya harus ada yang dikerjain,” katanya.

Baginya, latihan soal bukan sekadar rutinitas, tapi cara untuk membangun ketahanan mental dan ketangkasan dalam menjawab soal.

“Jadi tahu juga nih, kalau tipe soal kayak gini butuh waktu berapa lama,” ucapnya.

Perubahan positif itu juga diperkuat dengan peran aktif pengajar di GO yang sigap membantu saat siswa mengalami kesulitan.

“Kalau aku kelihatan bingung pas lagi belajar, langsung ditanya ‘udah ngerti belum?’ terus langsung diajarin secara langsung,” ungkap Fei.

Dukungan seperti ini sangat membekas di hati Fei, karena ia merasa tidak berjuang sendirian.

Belajar Konsisten, Mulai dari Hal Kecil

Bagi siswa yang ingin mengikuti jejaknya, ia menyarankan untuk mulai dari kebiasaan sederhana.

“Mulai dari 10 soal, 20 soal sehari pun enggak apa-apa. Sedikit pun tetap harus diluangin waktu untuk latihan soal UTBK,” sarannya.

Menurut Fei, makin sering berlatih, makin akrab pula seseorang dengan pola soal. Hal itu akan membuat proses mengerjakan ujian menjadi lebih lancar.

Ia menekankan bahwa pemahaman bentuk soal sama pentingnya dengan penguasaan materi.

“Semakin kalian ngerti bentuk soal, semakin kalian tahu soal-soal, semakin kalian bisa ngerjainnya juga,” tambahnya.

Fei juga mengingatkan agar tidak hanya fokus pada satu subtes yang dianggap sulit. Ia menyarankan pendekatan yang lebih seimbang.

“Kuasai materi yang menurut kalian benar-benar penting dan butuh di UTBK. Jangan cuma fokus ke satu subtes yang susah,” ujarnya.

Ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada satu aspek, karena jika satu subtes terasa sulit, masih ada peluang untuk terbantu dari subtes lainnya.

Cita-Cita yang Menyalakan Semangat

Di balik skor memuaskan yang diraih Fei di SNBT, tersimpan satu tekad yang tidak pernah padam yaitu keinginannya untuk menjadi seorang dokter.

Cita-cita itu bukan sekadar impian masa kecil yang menguap begitu saja, melainkan tujuan hidup yang ia kejar dengan serius sejak SMP.

“Dari kecil emang cita-citanya masuk kedokteran, jadi dokter. Dari SMP udah tahu kalau masuk kedokteran itu susah banget,” ungkapnya.

Justru karena tahu jalur itu tidak mudah, Fei belajar untuk mendisiplinkan dirinya sejak dini.

Ia menyadari bahwa untuk bisa sampai ke sana, ia tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan, semua butuh proses, kerja keras, dan ketekunan.

Selain dari dalam dirinya, kekuatan terbesar Fei datang dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Orang tuanya selalu memberi dukungan tanpa syarat.

“Kalau aku belajar, ya sana belajar. Nanti nggak diganggu lah pokoknya,” katanya.

Bentuk perhatian yang sederhana ini justru memberi ruang dan kenyamanan bagi Fei untuk fokus belajar.

Dukungan itu tidak hanya berupa waktu dan ruang, tetapi juga lewat doa yang terus mengalir selama perjuangannya.

Belajar dari Kegagalan, Bangkit untuk Menang

Kini, setelah perjuangannya berbuah manis, Fei membawa harapan besar ke jenjang berikutnya.

Ia siap menapaki jalan panjang menuju profesi dokter dengan semangat yang sama yaitu tekun, terencana, dan penuh keyakinan.

Di balik keberhasilannya, Ganesha Operation hadir sebagai ruang tumbuh yang tidak hanya memberi materi pelajaran, tapi juga keyakinan bahwa setiap siswa bisa mengukir prestasi terbaiknya.

Dengan pendekatan pembelajaran yang terstruktur, fitur yang fleksibel, dan pengajar yang tanggap, GO menjadi bagian penting dari setiap langkah menuju impian.

Untuk para pejuang kursi PTN di luar sana, kisah Fei adalah pengingat bahwa jalan menuju sukses memang tidak selalu lurus dan mulus, tapi setiap usaha yang sungguh-sungguh akan menemukan hasilnya.

Yang penting, jangan berhenti untuk terus belajar, terus mencoba, dan terus percaya bahwa kamu juga bisa.

Baca Lebih Lanjut
5 Jalur Mandiri UNJ yang Masih Buka, Ada yang Pakai Nilai UTBK
Detik
Cara Melihat Skor UTBK 2025 di Portal SNPMB, Cek Nilai Yuk!
Detik
Suhu Tinggi di Singapura Bikin Siswa Enggak Konsen Belajar, Seberapa Panas?
Detik
Harga Tembus Rp 40,9 Juta, Ini Pajak Tahunan Honda PCX 160 RoadSync
Detik
Pascapengumuman UTBK 2025 UWG Malang Jaring Calon Mahasiswa Baru
Timesindonesia
Pasca Pengumuman UTBK 2025 UWG Malang Jaring Calon Mahasiswa Baru
Timesindonesia
Viral! Kreativitas Siswa SMA di Sumut Ini Kompak Hias Tugas Jadi Karya Estetik
Detik
Oknum Anggota Polda Malut Tipu Casis, Bawa Kabur Uang Hampir Satu Miliar
Timesindonesia
Pendaftaran Jalur Mandiri UB 2025, Ada yang Segera Ditutup Lo!
Detik
Bagaimana Kaitan Pembelajaran Terpadu dengan Konsep Kurikulum Merdeka yang Dilaksanakan Beberapa Tahun Terakhir Ini?
Moh. Habib Asyhad