TRIBUNSUMSE.COM, PALEMBANG – Suasana di dua pasar tradisional Palembang, Pasar Klinik 7 Ulu dan Pasar 10 Ulu, terlihat sepi dan lengang pada Sabtu (7/6/2025) pagi.
Kondisi ini lumrah terjadi setelah perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, dimana aktivitas belanja masyarakat cenderung menurun.
Namun, ditengah kelesuan tersebut, pedagang bumbu dapur dan sayuran segar justru diserbu ibu-ibu yang bersiap mengolah daging kurban.
Pantauan di lokasi menunjukkan lapak-lapak sayuran dan bumbu yang sudah buka menjadi pusat perhatian.
"Tadi saya keluar dari rumah ke Pasar 10, penjual sayuran masih sepi. Langsung ke Pasar Klinik sama juga tapi ada meski tidak banyak yang jual," ungkap Yanti (52), salah seorang pembeli, saat dimintai komentar.
Menurut Yanti, harga sayur-mayur masih relatif normal pasca-Idul Adha. Hanya saja, beberapa komoditas seperti kacang panjang agak sulit ditemukan.
"Baru satu dua lapak yang gelar (buka). Segar-segar kacang panjangnya," ujarnya.
"Kemarinkan belum motong hewan kurban, hari ini (Sabtu, red) baru motong. Jadi banyak yang nyari bumbu dapur halus. Untung sudah ada yang buka di Pasar 10 Ulu ini," tandasnya, menjelaskan alasan ibu-ibu memadati lapak bumbu.
Sementara itu, harga beberapa komoditas lain terpantau stabil, seperti cabai merah Rp 40.000 per kg, tomat Rp 20.000 per kg, dan tempe Rp 8.000 per batang.
Kondisi pasar yang sepi juga dirasakan oleh penyedia jasa transportasi.
"Iya pak, ini saya sudah lama nunggu penumpang belum juga dapat," keluh Mamad, seorang tukang becak motor yang mangkal di depan Pasar 10 Ulu.
Yurni, salah seorang penjual sayuran, membenarkan bahwa kondisi sepi pasca-lebaran adalah hal yang biasa.
"Paling-paling Minggu nanti sudah normal lagi," ujarnya optimis, berharap aktivitas pasar akan kembali bergeliat dihari berikutnya.