TRIBUN-MEDAN.com - Nasib pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou.
Percuma sukses bawa Spurs juara Liga Eropa, sang pelatih akhirnya dipecat.
Tottenham mengakhiri kerja sama dengan pelatih Ange Postecoglou hanya dua pekan setelah menjuarai Liga Europa dan menyudahi puasa gelar klub.
Keputusan Tottenham Hotspur mendepak pelatih asal Australia itu diumumkan pada Jumat (6/6/2025) malam WIB.
Ange Postecoglou harus mengakhiri ikatannya dua tahun lebih dini dari masa kedaluwarsa kontrak.
Pelatih berusia 59 tahun itu dibebastugaskan hanya 16 hari selepas mempersembahkan gelar Liga Europa.
Pada 21 Mei lalu di Bilbao, Spurs mencundangi Man United 1-0.
Gol Brennan Johnson menjadi satu-satunya yang lahir dan menentukan kemunculan sang juara.
Kemenangan di pentas antarklub kelas dua Eropa itu menyudahi puasa trofi Tottenham dalam 17 tahun.
Khusus di kancah Eropa, dahaga mereka bahkan lebih lama.
Sebelum juara di Bilbao, Spurs terakhir kali memenangi gelar kontinental pada 1984.
"Setelah melakukan evaluasi kinerja dan mempertimbangkan dengan matang, Klub dapat mengumumkan bahwa Ange Postecoglou telah diberhentikan dari jabatannya," begitu bunyi pernyataan di laman resmi Tottenham.
"Ange bergabung dengan kami dari Celtic pada musim panas 2023 dan memimpin periode perubahan di lapangan."
"Ia mengembalikan gaya sepak bola menyerang yang secara tradisional identik dengan Klub, sambil menulis bab baru dalam sejarah kami dengan meraih gelar UEFA Europa League di Bilbao bulan lalu - sebuah prestasi yang akan selalu dikenang oleh kami semua."
"Kami sangat berterima kasih kepada Ange atas dedikasi dan kontribusinya selama dua tahun di klub ini."
"Ange akan selalu diingat sebagai manajer ketiga dalam sejarah klub yang membawa trofi Eropa, bersama dengan legenda Bill Nicholson dan Keith Burkinshaw," lanjutnya.
Pihak Tottenham mengutarakan alasan keterpurukan di Liga Inggris musim kemarin sebagai dosa lebih buruk yang tak bisa ditebus dengan gelar Eropa sekalipun.
Spurs menduduki peringkat 17 atau satu tingkat saja di atas zona degradasi.
"Namun, Dewan Direksi secara bulat menyimpulkan bahwa perubahan ini merupakan yang terbaik bagi Klub," begitu lanjutannya.
"Meskipun memulai musim 2023/24 Premier League (PL) dengan positif, kami hanya meraih 78 poin dari 66 pertandingan PL terakhir."
"Hal ini berujung pada peringkat terburuk kami sepanjang sejarah di PL musim lalu."
"Meskipun memenangkan Liga Europa musim ini merupakan salah satu momen terbesar klub, kami tidak dapat mengambil keputusan berdasarkan emosi yang terkait dengan kemenangan ini."
"Salah satu keputusan tersulit yang pernah kami ambil, dan bukan keputusan yang kami ambil dengan enteng atau terburu-buru."
"Kami telah membuat keputusan yang kami yakini tepat guna memberikan peluang terbaik untuk sukses ke depan, bukan keputusan yang mudah."
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepadanya, mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan - dia selalu diterima kembali di rumah kami."
"Pengumuman mengenai penunjukan pelatih kepala yang baru akan dikemukakan pada waktunya," tutup pernyataan Spurs, sebagaimana dikutip BolaSport.com.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
SUmber: Bolasport.com