Nusmawun Malinah, ibu korban PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dr Aulia Risma, mengungkap anaknya di-bully oleh seniornya bernama Zara. Zara Yupita Azra, yang menjadi terdakwa dalam kasus ini, mengaku dirinya dalam tekanan sistem senioritas.

Zara mengatakan itu dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Ia menanggapi kesaksian ibu dokter Aulia, Nusmatun Walinah, yang mengatakan dirinya merundung dokter Aulia.

"Saya tidak pernah bermaksud untuk mem-bully almarhum. Semua kalimat yang keluar karena saya berada dalam tekanan," kata Zara di PN Semarang, dilansir detikJateng, Kamis (5/6/2025).

Zara menjelaskan sistem kasta yang berlaku di PPDS Anestesi Undip saat itu membuat mahasiswa semester 2 seperti dirinya kala itu kerap dihukum setiap kali mahasiswa semester 1 melakukan kesalahan.

Seperti diketahui, terdapat sistem kasta di PPDS Anestesi Undip yang mengategorikan mahasiswa dalam 7 tingkatan yang memiliki tugas masing-masing.

Mulai dari 'kuntul' untuk julukan mahasiswa tingkat satu, kakak pembimbing (kambing) atau mahasiswa tingkat dua, middle senior yakni mahasiswa tingkat tiga-empat, senior atau mahasiswa tingkat lima, chief of chief (COC) atau mahasiswa tingkat 6-7, dewan suro atau mahasiswa tingkat 8 atau akhir, hingga dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

"Memang sistemnya yang mendapatkan hukuman selalu kakaknya, yang semester 2. Semester 1 tidak mendapat hukuman, padahal yang salah semester 1.

Hukuman itu juga diberikan angkatan chief of chief atau di atas chief seperti dewan syuro," ujarnya.

Menurut Zara, dirinya hanya menjalankan sistem yang sudah ada. Ia mengklaim tugasnya sebagai kambing hanya sebatas menguji juniornya, termasuk memberikan hukuman berdiri, yang menurutnya hanya sebentar.

Simak selengkapnya di sini.

Hukuman itu juga diberikan angkatan chief of chief atau di atas chief seperti dewan syuro," ujarnya.

Menurut Zara, dirinya hanya menjalankan sistem yang sudah ada. Ia mengklaim tugasnya sebagai kambing hanya sebatas menguji juniornya, termasuk memberikan hukuman berdiri, yang menurutnya hanya sebentar.

Simak selengkapnya di sini.

Baca Lebih Lanjut
Saksi: Kaprodi FK Undip Kondisikan Jawaban Peserta PPDS Terkait Bully dr Aulia
Detik
Ibu dr Aulia Menangis Cerita Perlakuan Senior PPDS Bikin Anaknya Drop
Detik
Tradisi Kasta di PPDS Undip Terungkap di Sidang, Junior Disebut Kuntul
Detik
Sergio Van Dijk: Tekanan Bela Timnas Indonesia Itu Rasanya Beda!
Detik
Indonesia Vs China: Dragon Team Akan Nikmati Tekanan di SUGBK
Detik
Wejangan Ivankovic Agar Pemain China Lepas dari Tekanan SUGBK
Detik
Dedi Mulyadi Ngamuk ke Pendukung Persikas, Sebut Anak Muda Tidak Punya Otak
Winda Lola Pramuditta
Seleksi Jalur Mandiri Undip 2025, Cek Materi Ujian hingga Biaya Pendidikan
Detik
Peringatan untuk PSG: Inter Nyaman di Bawah Tekanan
Detik
Dovizioso: Alex Marquez Gacor karena Tak Setim sama Marc Marquez
Detik