TRIBUNNEWS.COM - Gelaran UEFA Nations League 2024/2025 menjadi momentum Timnas Jerman untuk pecah telur alias memenangkan gelar perdananya di turnamen ini.
Menariknya, Jerman sebagai salah satu semifinalis UEFA Nations League tahun ini dikepung tiga jawara sekaligus.
Dikatakan demikian, karena Der Panzer menjadi satu-satunya semifinalis yang belum pernah juara ajang ini.
Sejak digelar pertama kali pada edisi 2018/2019, UEFA Nations League telah melahirkan juara berbeda di tiga edisi.
Pertama, Portugal yang dikapteni Cristiano Ronaldo menjadi negara pertama yang menjuarai UEFA Nations League.
Di final, Portugal mengalahkan Belanda yang menjadi lawannya dengan skor 1-0, berkat gol Goncalo Guedes.
Lalu pada edisi kedua, gantian Prancis yang dilatih Didier Deschamps yang menjadi raja baru UEFA Nations League.
Prancis berhak menjadi juara edisi kedua, setelah mempecundangi Spanyol dengan skor 1-2 lewat cara comeback.
Di edisi ketiga, juara baru kembali lahir, yang mana Spanyol yang kalah pada final edisi sebelumnya, mampu revans dengan menjadi juara di tahun 2023.
Di final, Spanyol menang dramatis lewat adu penalti dengan mengalahkan Kroasia yang dipimpin Luka Modric.
Jika melihat sejarah tersebut, pemenang UEFA Nations League nyatanya selalu berganti negara dari satu edisi ke edisi lainnya.
Mulai dari Portugal sebagai juara perdana, lalu gantian Prancis pada edisi kedua, dan Spanyol edisi terakhir.
Yang menjadikan situasi makin menarik di UEFA Nations League, tiga jawara pada masing-masing edisi tersebut menjadi semifinalis edisi 2024/2025.
Keberadaan Portugal, Prancis dan Spanyol yang menjadi semifinalis UEFA Nations League kali ini, seakan mengepung Jerman yang belum pernah juara sama sekali.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Jerman yang kebetulan menjadi tuan rumah final four UEFA Nations League edisi musim ini.
Dengan dukungan publik tuan rumah, Jerman tentu ingin meraih hasil terbaik yakni juara turnamen di kandang.
Dapat dikatakan, Jerman yang kini dilatih Julian Nagelsmann hanya tinggal berjarak dua kemenangan dengan trofi.
Jika bisa menang dua laga lagi, Der Panzer untuk pertama kalinya berhak mengangkat gelar UEFA Nations League.
Trofi UEFA Nations League tentu tidak hanya membuat Jerman mengukir sejarah di turnamen dua tahunan tersebut.
Melainkan, gelar UEFA Nations League bakal menjadi obat pelipur lara Der Panzer setelah gagal di Euro 2024 lalu.
Trofi turnamen UEFA Nations League juga bisa menjadi persembahan apik Nagelsmann kepada publik Jerman.
Yang mana sepak bola Jerman belum pernah meraih gelar juara apapun lagi, sejak trofi Piala Dunia 2014 silam.
Fakta bahwa UEFA Nations League selalu melahirkan juara baru pada setiap edisinya, seharusnya membuat Jerman makin termotivasi untuk melanjutkan tradisi tersebut.
Terdekat, ujian pertama Jerman untuk bisa mengangkat trofi UEFA Nations League yakni dengan melawan Portugal.
Kebetulan, laga antara Jerman vs Portugal akan digelar di Allianz Arena, Munchen, Kamis (5/6/2026) dinihari nanti.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Jerman jika ingin lolos ke final, sekaligus menjaga asa memenangkan gelar.
Jika menang, Jerman tinggal berjarak satu kemenangan lagi untuk bisa pecah memecahkan telurnya di ajang ini.
Di final, Jerman tinggal menunggu pemenang antara Spanyol vs Prancis yang akan berebut tiket final di empat besar, Jumat (6/6/2025) lusa mendatang.
Sekali lagi, jika Jerman menang dua laga lagi, otomatis Der Panzer akan dinisbatkan sebagai juara UEFA Nations League edisi keempat.
Jerman juga akan menyandang status sebagai negara kedua yang bisa menjadi juara UEFA Nations League sebagai tuan rumah, setelah sebelumnya predikat itu disandang Portugal.
(Dwi Setiawan)