Kasus pembunuhan wanita di Serang, Banten berinisial PS (35) terungkap. Pelaku ternyata suami korban berinisial WP (37).
"Benar (suaminya), pelaku sudah diamankan tadi malam," kata Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria, kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).
Yudha belum bisa merinci terkait motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap istrinya di perumahan di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, pada Minggu (1/5) dini hari. Polisi segera menggelar jumpa pers.
"Nanti kita rilis," katanya.
Pengacara korban, Toni Lembas Pasaribu membenarkan bahwa pelaku pembunuhan adalah suami dari korban. Saat ini katanya pelaku sudah berada di Polres Serang Kota.
"Iyah pelakunya suaminya sendiri," katanya.
Toni mengatakan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik kepada pelaku sebagai saksi korban, banyak keterangan yang berubah-ubah.
"Diperiksa sebagai saksi korban, pertama dia masih memberikan keterangan sebagai yang beredar di media. Namun lama kelamaan keterangan tidak konsisten, jadi tidak sesuai dengan fakta di lapangan," katanya.
Toni kemudian meminta kepada keluarga besar untuk membujuk pelaku agar mengakui perbuatannya. Toni mengatakan pelaku akhirnya mengakui melakukan pembunuhan dan langsung diserahkan kepada polisi.
"Sudah dibujuk, pukul 07.00 WIB (malam tadi) akhirnya dia mengakui dan pukul 08.00 WIB kami serahkan ke Polres Serang Kota," katanya.
Toni mengatakan berdasarkan keterangan pelaku, motif pembunuhan itu dilakukan karena istrinya menuduh selingkuh.
"Mereka bercanda, istrinya nyeletuk 'Kok kamu nggak pernah ngasih uang lagi ke aku, apa kau sudah kasih ke perempuanmu'. Jadi emosi, semakin ribut, akhirnya pelaku kalap dicekik istrinya ini dengan tangannya, kemudian ngambil tali diikat," ungkapnya.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku kemudian membuat skenario seolah menjadi korban perampokan. Tak hanya itu, pelaku juga hendak bunuh diri dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok dan mengikat lehernya dengan tali.
"Setelah istrinya meninggal dia berusaha untuk bunuh diri, makanya kepalanya bonyok-bonyok, dihantam kepala ke dinding, dia mukulin kepalanya sendiri. Dia kemudian alibi seolah-olah menjadi korban perampokan, diambil barang-barang korban seakan ada yang hilang," katanya.