TRIBUNJATIM.COM - Mengonsumsi kentang dalam kondisi tertentu ternyata bisa menyebabkan anda meninggal dunia.

Hal itu terjadi nyata dengan pasangan suami istri WNI di Jepang belakangan ini.

Viral di media sosial kabar pasangan suami istri yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia di Jepang setelah mengonsumsi kentang.

Belakangan terkuak penyebab WNI tersebut wafat gara-gara makanan.

Kabar tewasnya pasutri Indonesia di Jepang itu diviralkan oleh TikTokers Dion Putra.

Dalam akun media sosialnya, Dion mengurai penjelasan terkait penyebab WNI tersebut meninggal setelah makan kentang.

"Katanya ada pasutri orang Indonesia meninggal di Jepang karena mereka mengonsumsi kentang yang sudah bertunas," ungkap Dion Putra dilansir Tribun Jatim dari akun TikTok-nya via Tribun Bogor, Rabu (4/6/2025).

Lebih lanjut, Dion pun menjelaskan perihal keilmuannya mengenai penyebab kentang bertunas bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Dalam penjelasannya, Dion menyebut bahwa mengonsumsi kentang bisa membuat keracunan.

Penyebabnya adalah karena di kentang tersebut tinggi kandungan senyawa glikoalkaloid.

"Kentang itu memproduksi senyawa kimia glikoalkaloid untuk melindungi diri dari hama dan penyakit. Kenapa mereka bisa keracunan solanin? karena kadar glikoalkaloid pada kentang sudah tinggi," kata Dion Putra.

Tak cuma pada kentang bertunas, ada ciri lain kentang terindikasi bisa memicu keracunan.

Yaitu kentang yang berwarna hijau.

Diungkap Dion, jika Anda menemukan kentang berwarna hijau dan banyak tunas, jangan dimakan atau diolah menjadi masakan.

Kentang beracun
Kentang beracun (Tribunnews.com)

Sebab kentang tersebut bakal membuat Anda keracunan.

"Bagaimana kita mengetahui bahwa kadar glikoalkaloid sudah tinggi? pertama, hindari kentang yang sudah disimpan terlalu lama. Kedua hindari kentang yang sudah terpapar sinar matahari sampai bagian kentangnya ada yang berubah warna hijau," ucap Dion Putra.

Dikutip Tribun Jatim dari TribunnewsBogor.com, kentang mengandung dua glikoalkaloid beracun yang disebut solanin dan chaconin. 

Kentang yang layak konsumsi biasanya tidak bertunas.

Sebab kentang segar tersebut hanya mengandung sedikit glikoalkaloid.

Berdasarkan hasil penelitian, paparan cahaya atau sinar matahari ternyata bisa mempercepat pembentukan klorofil dan glikoalkaloid.

Seperti diketahui, klorofil terdapat pada tumbuhan hijau yang bermanfaat.

Namun jika klorofil tersebut ada di dalam kentang, sifatnya akan berbahaya.

Kentang yang ada klorofilnya akan berwarna hijau.

Warna hijau tersebut menandakan tingginya glikoalkaloid.

Sekadar diketahui, sebenarnya semua bagian tanaman kentang mengandung glikoalkaloid. 

Konsentrasi tertinggi glikoalkaloi ditemukan di daun, bunga, "mata", kulit hijau, dan tunas. 

Konsentrasi terendah ada di bagian putih kentang. 

Pembentukan glikoalkaloid dalam kentang meningkat akibat suhu penyimpanan yang hangat dan paparan cahaya. 

Memasak kentang dengan cara dipanggang, direbus, digoreng, dan dipanaskan dalam microwave tidak menghilangkan glikoalkaloid. 

Namun, membuang kulit kentang sebelum dimasak dapat mengurangi kandungan glikoalkaloid.

Kentang rebus kerap dijadikan pilihan bagi orang-orang yang sedang menjalani menu diet. Simak fakta nutrisinya.
Kentang rebus kerap dijadikan pilihan bagi orang-orang yang sedang menjalani menu diet. Simak fakta nutrisinya. (pixabay.com/Ilustrasi/Couleur)

Tingginya kadar glikoalkaloid pada kentang menyebabkan keracunan.

Ada beberapa gejala keracunan yang biasa dialami orang usai mengonsumsi kentang tinggi glikoalkaloid.

Keracunan solanina dan chaconina memiliki gejala yakni muntah, nyeri perut, dan diare.

Tak hanya itu, penderita keracunan akibat kentang juga biasa mengalami sakit kepala, muka memerah, kebingungan hingga demam.

Jika tak segera diatasi, keracunan akibat kentang bisa berakibat fatal bahkan kematian.

Ilustrasi telur dan kentang panggang untuk menu diet sehat.
Ilustrasi telur dan kentang panggang untuk menu diet sehat. (Shutterstock)

Guna menghindari keracunan kentang tinggi glikoalkaloid, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Yakni agar kentang yang Anda beli tetap aman dikonsumsi meskipun lama disimpan.

Berikut adalah panduan menyimpan kentang agar tidak beracun:

Cara menyimpan kentang adalah Anda harus menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.

Kentang juga harus disimpan di wadah yang dapat menyerap udaha.

Perhatian, jangan menyimpan kentang di wadah tertutup.

Jangan simpan kentang bersama bawang. Gas yang terdapat pada bawang bisa mempercepat pertumbuhan kentang

Cepat buang kentang jika warnanya mulai kehijauan dan muncul tunas.

Baca Lebih Lanjut
Daging Beku Memang Lebih Murah, Tapi Kalau Ada Ciri-ciri Ini Jangan Dibeli
Konten Grid
Ciri-ciri Jantung Mulai Rusak, Bisa Dilihat dari Cara Tidur
Detik
Ini 5 Ciri-ciri Anak yang Bakal Sukses Menurut Pakar Parenting, Ingin Tahu-Mandiri
Detik
Gurita Panggang dan Wagyu Ribeye Steak Spanyol Ada di Resto Ini
Detik
5 Rekomendasi Makanan dan Minuman Setelah Keracunan Makanan, Bisa Pulih Lebih Cepat! 
Mia Della Vita
Pernah Lihat Bintik-bintik Kecil di Apel, Pir, hingga Kentang? Ternyata Ini Fungsinya
Detik
Kebiasaan Makan yang Tingkatkan Risiko Kanker Hati, Hindari Mulai Sekarang
Detik
Suami Istri Muntah Makan Kue Pengantin yang Disimpan Setahun
Detik
23 Tahun Hanya Makan Sandwich, Wanita Ini Alami Penyakit Autoimun
Detik
Food Blogger Disorot Usai Makan Kepiting Langka Rp 20 Juta
Detik