Batas usia masuk sekolah dasar (SD) menjadi syarat dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ada yang menyebut minimal 6 tahun dan 7 tahun. Lantas usia berapa yang ideal?
Dalam SPMB 2025, batas usia masuk SD diatur melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) No 3 Tahun 2025. Berdasarkan aturan tersebut, calon siswa bisa mendaftar dengan usia minimal 5 tahun 6 bulan, tapi dengan persyaratan tertentu, seperti kecerdasan dan/atau bakat istimewa hingga kesiapan psikis.
Berikut ini rincian syarat batas usia masuk SD dalam SPMB 2025.
Mengacu Permendikdasmen No 3 Tahun 2025 tentang SPMB, berikut ini aturan batas usia masuk SD pada 2025.
1.
2. Calon murid umur minimal 6 tahun per 1 Juli 2025 bisa mendaftar SD di SPMB 2025
3. Calon murid umur minimal 5 tahun 6 bulan per 1 Juli 2025 bisa mendaftar SD di SPMB 2025 jika:
- Memiliki kecerdasan dan atau bakat istimewa
- Memiliki kesiapan psikis
- Menyertakan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional, atau dari dewan guru pada SD bersangkutan (jika tidak tersedia psikolog profesional)
Selain batas usia, Permendikdasmen No 3 Tahun 2025 juga mengatur bahwa tes membaca, menulis, berhitung atau tes calistung tidak dipersyaratkan bagi calon murid kelas 1 SD pada SPMB.
\nPsikolog Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Rose Mini Agoes Salim, M Psi, menerangkan usia masuk sekolah bagi setiap anak akan berbeda-beda sesuai kesiapannya.
Menurutnya, ada anak yang usia 5 tahun sudah matang, lalu ada juga yang usia 6 atau 7 tahun baru matang. Dalam hal ini, sering kali usia ideal diambil dari rata-rata usia kematangan (anak untuk sekolah) yakni 7 tahun.
"Kalau stimulasi bagus, anak pasti matang ke sekolah. Kenapa usia 7 tahun matang? Karena itu diambil pada usia kematangan rata-rata," ucapnya dalam webinar pada akun Youtube Direktorat Guru PAUD dan Diknas Kemdikbud RI, pada Maret 2022 lalu.
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romy tersebut, menjelaskan bahwa di luar usia, perlu dipersiapkan aspek lainnya.
Dia juga menjelaskan pentingnya memberi stimulasi ke anak sebelum memutuskan untuk masuk SD, caranya bisa dilakukan dengan bermain.
Bermain bisa menambah wawasan, skill, dan membentuk perilaku anak. Pasalnya, ketika bermain anak akan belajar berbagai konsep.
"Anak suka stimulasi dengan bermain, karena hal ini disenangi anak tanpa didasari keterpaksaan," kata Rose.
"Bermain itu menyiapkan diri (anak) dalam kehidupan," tambahnya.
Meski ada syarat batas usia, Psikolog UI tersebut menekankan kematangan masuk sekolah perlu dipersiapkan benar-benar oleh orang tua. Sebab, jika anak masuk SD dalam kondisi belum siap secara kematangan, akan berdampak dalam pembelajaran.
Beberapa dampak yang dimaksud antara lain sulit memahami pelajaran, merasa tidak nyaman di sekolah, sulit beradaptasi, hingga prestasi yang menurun.