TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Tak sedikit orang Indonesia menjajaki dunia impor, khususnya dari China.

Itu karena daya tarik harga yang bersaing dan pilihan produk yang sangat bervariasi. Ditambah lagi teknologi makin canggih dan mendukung aktivitas tersebut.

Meski begitu, masih banyak yang ragu, bahkan enggan terjun ke sektor ekspor-impor.

Mereka memiliki kekhawatiran terhadap potensi penipuan, proses yang dianggap kompleks, dan kurangnya pemahaman tentang pasar internasional.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menunjukkan data, bahwa setiap tahunnya terdapat lebih dari 7.000 kasus sengketa terkait pengiriman barang dari luar negeri. 

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih cermat saat berbelanja lintas negara, karena tidak semua penjual luar negeri dapat dipercaya,” ujar Herlina Setyowati, Humas DJBC, dalam pernyataan resminya pada tahun lalu.

Tantangan serupa juga sering dihadapi pelaku ekspor, seperti kesulitan menyesuaikan dokumen ekspor, memahami regulasi, dan memenuhi permintaan pasar luar negeri.

Sebagai respons atas berbagai kekhawatiran tersebut, Kemal Abda’u yang merupakan mentor sekaligus pendiri komunitas Berani Export Import, secara aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia agar bisa menjalankan aktivitas ekspor dan impor secara mandiri dan aman.

“Saya percaya bahwa Indonesia tidak hanya harus jago impor, tapi juga berani ekspor. Banyak produk lokal yang potensial, hanya saja masyarakat belum tahu caranya,” ungkap Pak Kemal.

Melalui berbagai media digital dan kelas-kelas edukatif yang ia rancang, Kemal menyampaikan pembelajaran praktis mengenai cara impor dari China serta strategi ekspor produk lokal ke pasar di Asia dan Timur Tengah. 

Materi yang ia sajikan tidak hanya seputar teknis logistik, tapi juga mencakup cara riset pasar internasional, memilih produk yang sesuai permintaan global, hingga cara menjalin komunikasi dan negosiasi dengan pembeli dan pemasok asing.

Berikut ini tips dari Kemal terkait impor aman dari China:

1. Gunakan metode pembayaran yang aman seperti Alibaba Trade Assurance.

2. Hindari transaksi langsung melalui WhatsApp sebelum memastikan kelegalan supplier.

3. Mintalah bukti berupa video real-time dari produk dan gudang.

4. Pastikan supplier telah terverifikasi melalui Alibaba Verified atau 1688.

5. Pahami kode HS dan hitung estimasi biaya melalui situs Bea Cukai.

Dalam hal ekspor, ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap aturan negara tujuan, memperhatikan mutu dan kemasan produk. Kemudian pastikan kelengkapan dokumen seperti invoice, packing list, dan sertifikasi tertentu seperti halal atau phytosanitary bila diperlukan.

Melalui konsistensinya dalam mengedukasi publik, Pak Kemal berkomitmen untuk membangun semangat berwirausaha global. Ia ingin masyarakat Indonesia tidak hanya berperan sebagai pembeli produk asing, tapi juga menjadi pemain utama dalam perdagangan global. “Dengan ilmu yang tepat, kita bisa jadi pemain, bukan hanya penonton dalam perdagangan dunia,” tutupnya.

 

Baca Lebih Lanjut
5 Tips Menyimpan Masakan Sisa Idul Adha Agar Tetap Awet, Makanan Dijamin Nggak Mubazir dan Aman Dikonsumsi Lagi
Irene Cynthia
7 Cara Packing Koper agar Muat Banyak Saat Libur Long Weekend
Detik
Rebutan Klaim Link DANA Kaget Hari ini Terbaru 29 Mei 2025 Rp159.000, Cek Tips Aman dan Hindari Link Palsu!
Jihan Hoirunsia
Inovasi Baru di Jepang: Turis Tak Perlu Repot-repot Bawa Barang Bawaan
Detik
Masih Bisa Makan Daging Kambing, Beginilah Cara Aman Jaga Kolesterol
Konten Grid
Nilai Impor Indonesia 20,59 Miliar Dolar AS, BPS: Naik 21,84 Persen
Timesindonesia
Ogah Tanggapi Laporan Dugaan Penipuan, Lisa Mariana Ingin Fokus Kasus dengan Ridwan Kamil
Ragillita Desyaningrum
Usia 19 Tahun Sudah Raih Gelar Sarjana dari UGM, Ini Rahasia Mutiara Anindyana
Detik
3 Ide Seru untuk Bonding Ibu dan Anak Perempuan, Wajib Dicoba!
Poetri Hanzani
Polresta Magelang Ungkap 8 Kasus Kriminal dalam Operasi Aman Candi 2025
Timesindonesia