TRIBUNJATENG.COM - Seluruh pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Semarang dinyatakan lulus 100 persen.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per 2 Juni 2025, jumlah pelajar SMP negeri mencapai sebanyak 11.594 orang.
Sedangkan untuk kelulusan sekolah swasta, saat ini masih menunggu data terbaru.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk segera menyerahkan Surat Keterangan Lulus (SKL), seusai pengumuman kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang berlangsung Senin (2/6/2025).
Hal itu mengingat keperluan siswa untuk pendaftaran ke tingkat SMA melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang sudah dibuka sejak 26 Mei lalu.
"Hari ini kan pengumuman, jadi sekolah yang sudah siap bisa langsung memberikan (SKL). Kalau belum, paling tidak besok bisa diambil," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP, Aloysius Kristiyanto saat dihubungi Tribun Jateng.
Aloysius berharap agar orang tua dan siswa dapat menerima pengumuman kelulusan sekaligus SKL dengan lebih praktis.
"Kami berharap hari ini bisa terbagikan. Kalau tidak ya, paling tidak besok pagi bisa sudah tersampaikan semuanya untuk proses SPMB di SMA," imbuhnya.
Sementara itu, selain seluruh siswa SMP Negeri yang dinyatakan lulus, seluruh siswa SD juga dinyatakan lulus.
Tercatat, total kelulusan siswa SD yakni 21.406, meliputi 11.032 laki-laki dan 10.374 perempuan.
Tidak Konvoi
Pengumuman kelulusan siswa/siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Semarang berlangsung, Senin (2/6/2025).
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengimbau pelajar untuk tidak melakukan konvoi ataupun corat-coret baju.
Sebab selain mengganggu ketertiban umum, kegiatan tersebut juga dinilai tidak pantas, karena baju SMP yang digunakan masih akan dipakai di awal tahun ajaran baru jenjang selanjutnya.
"Baju SMP yang digunakan saat ini masih akan dipakai di awal tahun ajaran di SMA, sehingga kami menghimbau anak-anak untuk merayakan kelulusan dengan keluarga di rumah," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP, Aloysius Kristiyanto saat dihubungi Tribun Jateng.
Dalam pelaksanaannya, pengumuman kelulusan tahun ini dilakukan secara daring.
Menurut Al, sapaannya, akan lebih kondusif.
"Sekarang memang era teknologi digital dan semua keluarga biasanya minimal pasti punya handphone. Saya kira kalau pengumuman dilaksanakan secara online, jauh lebih kondusif suasananya," tambah Al.
Sementara itu, Disdik juga meminta agar orang tua siswa mendampingi anak-anak mereka selama pengumuman berlangsung.
"Jika perlu, anak-anak di rumah saja. Nanti bisa mengungkapkan rasa syukur dengan keluarga," imbaunya.
Adapun bagi pihak sekolah, Aloysius mengusulkan agar dilakukan dalam bentuk upacara.
Ia mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk tidak menggelar perayaan kelulusan secara berlebihan.
"Harapannya, bisa dilaksanakan di sekolah dalam bentuk upacara seperti upacara pada saat pertama kali siswa masuk sekolah itu loh. Nah, saya kira bisa dilakukan dalam bentuk upacara.
Nanti ada perwakilan orang tua datang, komite (sekolah) dan sebagainya. Jadi saya kira pelaksanaannya sederhana saja dalam bentuk upacara di sekolah.
Nanti secara simbolis mungkin topinya dilepas atau salah satu atribut dilepas begitu," ungkapnya.
Dalam hal ini, ia menekankan kesederhanaan dalam perayaan kelulusan. Hal itu mengingat proses pendidikan siswa belum sepenuhnya selesai, dan mereka akan melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK.
"Saya kira lebih sederhana dan bermakna. Nanti setelah selesai upacara, mereka saling ramah-tamah, salaman, saling berpesan dan gitu kan juga sudah meriah," kiranya.
Sementara itu, terkait dengan dengan Surat Keterangan Lulus (SKL), Aloysius memastikan bahwa hari ini SKL akan dikeluarkan.
"Jadi yang sekolah yang sudah siap bisa langsung memberikan (SKL). Kalau belum, paling tidak besok bisa diambil. Jadi harapannya hari ini orang tua menerima pengumuman termasuk di situ berupa SKL.
Jadi, bisa lebih praktis. Kami berharap hari ini bisa terbagikan. Kalau tidak ya, paling tidak besok pagi bisa sudah tersampaikan semuanya untuk proses SPMB di SMA," imbuhnya.
Dikawal Ketat
Pengumuman kelulusan di SMPN 1 Brangsong Kendal, dilakukan secara ketat dengan pengawalan orang tua siswa.
Sebanyak 277 siswa datang ke sekolah didampingi orang tua, untuk mengetahui hasil belajar yang telah dienyam selama kurang lebih tiga tahun.
Penyerahan hasil pengumuman diserahkan dari pihak sekolah dan komite kepada orang tua.
“Kelulusan diumumkan secara daring pukul 15:00 WIB untuk menghindari kerumunan dan euforia berlebihan," kata Kepala SMPN 1 Brangsong Kendal, Abdullah, Senin (2/6/2025).
Abdullah mengatakan, pihaknya sengaja menggandeng orang tua untuk menghindari aksi konvoi yang dilakukan oleh siswa di momen kelulusan.
Hal ini merupakan bentuk penghargaan dan kenangan manis untuk para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMP.
"Acara pelepasan diadakan secara sederhana di halaman sekolah dan siswa dibarengi dengan orang tua," tuturnya.
Ia menyarankan agar para siswa mengadakan acara yang bermanfaat selepas kelulusan.
Dirinya juga melarang agenda konvoi maupun corat-coret baju sekolah.
"Baju seragam yang sudah tidak terpakai bisa diberikan kepada adik tingkat yang membutuhkan," tandasnya. (idy/ags)