TRIBUNNEWS.COM - Seorang tetangga bernama Jansen Pasaribu mengungkapkan sosok pasangan suami istri yang menjadi korban dugaan pembunuhan, Petry Sihombing (35) dan Wadison Pasaribu (37).
Diketahui, Petry ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang berlokasi di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang, Banten.
Sementara, Waidson ditemukan di ruang dapur dalam kondisi terikat dalam karung dan keadaan masih hidup.
Jansen mengatakan, Petry dikenal sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan tetangga di lingkungannya.
Menururt Jansen, Wadison dan Petry sudah 8 tahun lebih tinggal di perumahan Puri Anggrek.
Selama bertempat tinggal di Perumahan Puri Anggrek, Petry dikenal aktif berkegiatan bersama ibu-ibu komplek.
"Selama hidupnya almarhumah ini pandai bergaul, sama ibu-ibu di komplek perumahan juga sering berbincang-bincang, tidak pernah ada masalah," kata Jansen, Minggu (1/6/2025), dikutip dari TribunBanten.com.
"Ya biasanya sama ibu-ibu di sini aktif berkegiatan, tidak menutup diri," imbuhnya.
Sementara Wadison, menurut Jansen, dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah terhadap para tetangga.
Meski demikian, Jansen menyebut Wadison jarang berada di rumah karena pekerjaannya sebagai pegawai bank keliling di daerah Malingping, Lebak, Banten.
"Memang suaminya ini jarang ada di rumah, paling kalau pulang itu seminggu atau dua minggu sekali," tuturnya.
Jansen mengungkapkan, sebelum peristiwa dugaan pembunuhan terjadi, pasangan suami istri tersebut tidak pernah terlibat dalam keributan apa pun.
Bahkan, kata Jansen, sehari-harinya terlihat rukun tidak pernah ada keributan atau masalah dengan lingkungan sekitar.
"Itu tidak ada masalah apapun, ya keluarganya rukun, baik-baik saja," ucapnya.
Mengetahui peristiwa ini, Jansen mengaku kaget karena terjadi secara tiba-tiba.
"Kami sebagai tetangga kaget, karena kesehariannya kan baik-baik saja tidak ada masalah apapun," pungkasnya.
Di sisi lain, warga sekitar, Ishak Nurdin, menduga kasus tersebut bukan perampokan biasa.
Sebab, Wadison yang bekerja sebagai bank keliling, baru saja melakukan transaksi tanah yang ditandatangani Petry.
"Dugaannya ada keselisihan faham, apalagi kerjanya (Wadison) di Bank (Keliling). Dengar informasi sih habis transaksi tanah, tandatangan si istrinya," kata Nurdin kepada wartawan, Minggu.
Ia berharap kepada aparat kepolisian agar segera mengusut kasus yang menimpa keluarga Wadison.
"(Wadison) setiap seminggu sekali pulang ke Serang, karena kegiatannya di Bayah, Lebak. Mudah-mudahan cepat tertangkap, biar jelas. Kan masih hidup suaminya," ungkapnya.
Sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan terjadi di Perumahan Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, menghebohkan warga, Minggu.
Aksi dugaan perampokan disertai pembunuhan tersebut menimpa pasangan suami istri bernama Wadison Pasaribu (37) dan Petry Sihombing (35).
Dalam insiden tersebut, Petry tewas dalam kondisi tengkurap di atas kasur. Sementara, Wadison ditemukan di dalam karung dalam kondisi kritis.
Peristiwa itu terungkap setelah anak korban yang berusia 7 tahun keluar rumah sambil berteriak meminta bantuan pada dini hari sekitar pukul 05.00 WIB.
Mendengar teriakan itu, tetangga korban bernama Jansen Pasaribu (57) keluar rumah dan mendatangi anak korban.
"Saya keluar dan melihat anaknya itu minta tolong nangis-nangis, saya sudah firasat buruk malam-malam anak minta tolong langsung saya teriak minta tolong, datang tetangga dua orang kami masuk dari belakang pintu rumah, karena di depan di gembok," kata Jansen, Minggu.
Setelah masuk dari pintu belakang rumah, Jansen melihat Wadison dalam kondisi terbungkus karung.
"Nah, kata anaknya itu, bapak saya bapak saya itu di karung, gitu, kami berusaha membuka ikatan karungnya itu," ucap Jansen.
Kemudian, lanjut Jansen, dirinya mengecek bagian kamar tidur korban dan ditemukan istri korban dalam keadaan tengkurap dengan tangan diikat.
"Saya berusaha membuka ikatannya, setelah lepas ternyata tangannya sudah kaku, langsung saya larang orang masuk karena lihat udah kaku tangannya," tuturnya.
Dikatakan Jansen, sekilas melihat tubuh kedua korban tidak ada ditemukan luka serius akibat benda tajam.
"Nah, si suami korban ini kan diikat dalam karung setelah dicek masih dalam keadaan hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ucap Jansen.
Kapolresta Serang, Kombes Pol Yudha Satria, menyampaikan hasil identifikasi awal di tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya kerusakan pada pintu belakang yang diduga dibobol oleh pelaku.
"Dari pintu belakang kami cek TKP ada rusak didobrak terlihat dari engsel pintu yang rusak diduga para pelaku masuk ke sana. Dugaannya (pelaku) lebih dari satu orang," kata Yudha.
Yudha menyebut, akan menggali informasi langsung dari suami korban yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara, Kota Serang.
"Kami akan mencoba keterangan dari suami korban apakah ada barang barang yang hilang," ujar Yudha.
(Falza) (TribunBanten.com/Muhammad Uqel Assathir)