TRIBUNNEWS.COMĀ - Perodua yang merupakan "perpanjangan tangan" Daihatsu di Malaysia telah mengajukan sebuah merek dagang hingga logo untuk kendaraan listriknya.
Perusahaan mengajukan nama dan logo QV-E ke Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) belum lama ini, melansir Paultan.
Logo QV-E yang terlihat di sini memiliki aksen biru, sebagian pada 'Q' dan pada 'E' secara keseluruhan, warna yang biasanya digunakan untuk menandakan elektrifikasi, atau kendaraan ramah lingkungan.
Sebelumnya, Perodua juga telah mengajukan nama Qve ke MyIPO pada bulan Juli tahun lalu. Prototipe EV terakhir Perodua tampil di Malaysia Autoshow 2025.
EV pertama Perodua disebut akan memiliki jangkauan target antara 400 km hingga 410 km, dengan baterai LFP dari CATL.
Target performanya adalah waktu 0-100 km/jam antara enam dan tujuh detik, dengan kecepatan tertinggi sekitar 165 km/jam.
Perodua mengambil alih kepemilikan perusahaan baterai EV pertamanya dengan skema Battery-as-a-Service (BaaS), sebagai bagian menggaet pasar yang sangat luas, menjaga kesehatan baterai dan menekan biaya penggantian.
Upaya ini untuk menurunkan biaya mobil dan memastikan bahwa pemilik akan selalu memiliki baterai dalam kondisi terbaik dan penggantian baterai dapat dilakukan hanya dalam 30 menit, menurut Perodua.
Target performanya adalah waktu 0-100 km/jam antara enam dan tujuh detik, dengan kecepatan tertinggi sekitar 165 km/jam.Perodua mengambil alih kepemilikan perusahaan baterai EV pertamanya dengan skema Battery-as-a-Service (BaaS), sebagai bagian menggaet pasar yang sangat luas, menjaga kesehatan baterai dan menekan biaya penggantian.
Upaya ini untuk menurunkan biaya mobil dan memastikan bahwa pemilik akan selalu memiliki baterai dalam kondisi terbaik dan penggantian baterai dapat dilakukan hanya dalam 30 menit, menurut Perodua.