---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Bagaimanapun juga, tugas-tugas yang diberikan guru kepada siswa di sekolah punya pengaruh terhadap gaya hidup si siswa. Termasuk kebiasaan tidur larut malam.
Sebagai guru, menurut Anda, apakah tugas-tugas yang diberikan kepada siswa selama ini berkontribusi pada kebiasaan mereka tidur larut malam?
Ada dua opsi jawaban pertanyaan di atas: iya dan tidak. Masing-masing jawaban tentu punya penjelasan dan alasan masing-masing. Tapi yang perlu kita pahami, tugas yang diberikan sekolah kepada siswa punya pengaruh terhadap gaya hidupnya.
1. Jawaban "Iya"
Jawaban "iya" berlaku bagi guru atau sekolah yang memberikan tugas yang menumpuk kepada siswa sehingga siswa itu harus mengerjakannya hingga larut malam.
2. Jawaban "Tidak"
Jawaban tidak berlaku bagi sekolah atau guru yang memang memberikan tugas kepada siswa dengan kadar sewajarnya, yang kira-kira bisa dikerjakan ketika jam-jama belajar malam, sekitar pulu 19.00 hingga 21.00.
Apakah tugas yang terlalu banyak merusak pola tidur siswa?
Tugas yang terlalu banyak dan menumpuk tentu akan berpengaruh terhadap pola tidur siswa. Tapi di sisi lain, sama sekali tidak memberi tugas kepada siswa juga bukan pilihan bijak.
Yang bisa dilakukan guru adalah memberi tugas sesuai porsinya masing-masing. Atau, jika guru harus memberikan tugas, pastikan bahwa tugas itu dikerjakan di waktu yang tepat, sebagaimana disebut di awal.
Tugas yang menumpuk tak hanya merusak pola tidur siswa, tapi juga bisa membuatnya depresi.
Pada 2019 lalu, Kompas pernah membuat survei yang melibatkan sekitar 646 mahasiswa (survei ini rasanya bisa kita gunakan untuk melakukan pendekatan ke siswa). Dari 600an mahasiswa itu, 37 persennya mengaku sering mengalami situasi yang membuatnya depresi. Lalu apa yang membuat depresi, jawaban paling banyak (sekitar 40,3 persen) adalah tugas kuliah, ujian, dosen.
Beban tugas yang berlebihan dapat menyebabkan stres, mengurangi waktu luang, dan mengganggu keseimbangan antara belajar dan aktivitas lain seperti bermain atau kegiatan sosial. Begini penjelasannya.
1. Stres dan kecemasan
Siswa yang merasa kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang banyak cenderung mengalami stres dan kecemasan karena merasa terbebani.
2. Gangguan waktu luang
Waktu luang siswa berkurang karena mereka harus lebih banyak waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas.
3. Gangguan kesehatan
Stres yang terus-menerus akibat tugas yang menumpuk dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental siswa, seperti gangguan tidur, gangguan makan, dan bahkan depresi.
4. Pengurangan motivasi belajar
Tugas yang berlebihan dapat membuat siswa merasa jenuh dan kehilangan motivasi untuk belajar karena mereka merasa tidak menikmati prosesnya.
5. Gangguan kehidupan sosial
Siswa yang terlalu fokus pada tugas cenderung kurang memiliki waktu untuk berinteraksi dengan teman-teman dan terlibat dalam kegiatan sosial.
6. Menunda pekerjaan yang lain
Siswa yang merasa kesulitan menyelesaikan tugas mungkin cenderung menunda-nunda pekerjaan sehingga berdampak pada hasil belajar mereka.
7. Pola tidurnya terganggu
Seperti disebut di awal, tugas yang terlalu banyak dan menumpuk akan membuat pola tidur siswa terganggu sehingga tidurnya akan larut malam dan itu tentu tidak baik untuk kesehatan dan tubuh. Jika sudah begitu, penyakit tinggal menunggu waktu untuk menyambanginya.