Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Baru-baru ini ramai soal pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang bercerita soal anak harus minum susu 2 liter per hari agar tumbuh tinggi.
Pernyataan ini banyak melahirkan kritikan. Sebagian tenaga kesehatan bahkan ikut mengomentari pernyataan tersebut.
Lalu, berapa takaran konsumsi susu yang dianjurkan bagi anak sesuai usianya?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak dr. Ian Suteja, Sp.A.
Ia mengungkapkan berapa takaran kebutuhan susu berdasarkan usia anak.
“Yang tadi pokoknya 0-6 bulan, itu dia full susu 140-160 mili per kilo berat badannya per hari. Usia 6-9 bulan, pokoknya 70 persen dari susu," ungkapnya saat dijumpai di bilangan Jakarta, Sabtu (31/4/2025).
Sedangkan pada usia 9-12 tahun, kebutuhan susu adalah 50 persen dari asupan nutrisi yang masuk.
"Usia 12 bulan ke atas, 30 persen aja susunya. Pokoknya di atas usia 12 bulan, maksimal 450 lah,"sambungnya.
Selain susu, dokter juga menjelaskan bahwa nutrisi paling penting untuk mendukung pertumbuhan tinggi anak adalah protein hewani.
Ia menekankan bahwa protein hewani memiliki kandungan asam amino lengkap yang sangat penting bagi proses pembangunan tubuh anak.
“Nutrisinya yang penting, itu satu, anak harus makan banyak protein hewani. Protein nabati nggak terlalu penting karena asam aminonya nggak lengkap. Index proteinnya nggak terlalu tinggi. Kalau protein hewani, lengkap asam aminonya. Sedangkan asam amino itu penting banget untuk membangun tubuh,” jelasnya.
Tak hanya protein, beberapa vitamin juga berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang, khususnya vitamin D dan kalsium.
“Beberapa vitamin yang evidence rate-nya itu bagus yaitu vitamin D sama kalsium. Vitamin lain (seperti) vitamin K, vitamin magnesium dan sebagainya itu, ada evidence-nya tetapi tidak terlalu kuat. Boleh mengandung yang seperti itu," imbuhnya.
Tak kalah penting, aktivitas fisik serta kualitas tidur juga berpengaruh terhadap produksi hormon pertumbuhan anak atau growth hormone.
Hormon ini sangat penting untuk proses pertumbuhan tinggi badan.
“Yang penting lagi, aktivitas. Aktivitas kita banyak aktivitas yang meliputi lompat, kemudian bermain secara aktif, dan juga berenang. Itu bagus. Dan yang ketiga tadi, jam tidur,” katanya.
Ia menambahkan bahwa hormon pertumbuhan paling banyak diproduksi saat anak tidur lelap di antara pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari.
“Growth hormone itu diproduksi paling banyak di jam 23 sampai jam 2 pagi. Dengan syarat anaknya tidur lelap di jam itu. Makanya rekomendasi dari kita, jam 8 kalau bisa udah mulai siap-siap tidur. Jam 9 udah harus tidur banget, supaya jam 11 sudah tidur dalam," jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar anak tidak dibangunkan di jam tersebut, bahkan untuk menyusu.
“Jam 23 sampai jam 2 kalau bisa jangan dibangunkan. Entah dia mau minum susu, kasihnya nanti di atas jam 2 pagi. Karena waktu paling krusial, waktu produksi growth hormone tertinggi adalah jam 23 sampai jam 2 pagi,” tutupnya.