Tren pendaftaran di IPB University menunjukkan peningkatan tajam dalam tiga tahun terakhir, menandakan tingginya animo calon mahasiswa terhadap kampus ini.
Hal ini terlihat jelas dari peningkatan jumlah pendaftar di dua jalur seleksi nasional, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof Deni Noviana, menyebut pada 2025, jumlah pelamar SNBT mencapai 64.035 orang, naik signifikan dibanding 2024 yang mencatat 57.619 pelamar.
Angka peminat di tahun 2025 jauh melampaui angka tahun 2023 sebanyak 27.564 pelamar. Adapun rerata tingkat keketatan program studi juga ikut naik, dari 24,0 pada 2024 menjadi 26,5 pada 2025.
Hal serupa terjadi pada jalur SNBP 2025.
Data IPB University juga menunjukkan fakta menarik. Masih seperti tahun sebelumnya, prodi favorit dan terketat di SNBT 2025 dikuasai sekolah vokasi.
Seperti misalnya Prodi Sarjana Terapan (D4) Komunikasi Digital dan Media sebagai yang paling favorit. Sementara prodi D4 Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi merupakan prodi terketat.
Berbeda dengan jalur SNBP di mana S1 Manajemen menjadi yang paling diminati. Kemudian prodi terketat adalah S1 Kedokteran.
Berikut adalah daftar program studi (prodi) yang paling banyak diminati di IPB University lewat jalur SNBT 2025:
Sementara itu, sepuluh prodi dengan tingkat persaingan tertinggi di jalur SNBT tahun ini adalah:
Untuk jalur SNBP 2025, prodi-prodi berikut jadi yang paling diminati:
Sedangkan prodi dengan keketatan tertinggi di jalur SNBP adalah:
Bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lolos di jalur SNBP maupun SNBT, IPB University masih membuka peluang melalui berbagai jalur mandiri, salah satunya Seleksi Mandiri Masuk (SM) IPB untuk jenjang S1 dan D4.
Pendaftaran SM IPB Program S1 akan ditutup tanggal 11 Juni 2025, sedangkan Program D4 akan ditutup pada 1 Juli 2024.
"IPB juga menyediakan jalur lainnya seperti Jalur Ketua OSIS, Jalur Talenta, Jalur Kemitraan Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dan Kelas Internasional," ujar Prof Deni dalam keterangan resmi yang dikutip detikEdu, Sabtu (31/5/2025).