TRIBUNJATIM.COM - Kasus kecelakaan yang menewaskan seorang mahasiswa UGM berakhir viral di media sosial.

Terkini, publik sedang mencari-cari siapa sebenarnya orang tua Cristiano Tarigan, tersangka kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UGM itu.

Dilansir dari TribunJakarta.com, terungkap sosok ayah Cristiano Tarigan bernama Setia Budi Tarigan.

Seperti diketahui, nama Cristiano Tarigan tengah jadi sorotan karena merupakan pengendara mobil BMW yang menabrak seorang mahasiswa lain di UGM hingga tewas.

Setia Budi Tarigan diketahui memegang jabatan penting di sebuah perusahaan pembiayaan atau leasing.

Ia menjabat sebagai direktur operasional di perusahaan tersebut, menunjukkan posisinya yang cukup berpengaruh.

Tak hanya itu, Setia Budi juga tercatat dalam struktur manajemen sebagai komisaris di perusahaan yang sama.

Usai kejadian yang merenggut nyawa Argo, warganet mulai membanjiri akun media sosial perusahaan sang ayah.

Instagram resmi perusahaan tempat Setia Budi bekerja dipenuhi komentar bernada kritik dan kecaman.

Banyak warganet menyuarakan kemarahan serta tuntutan keadilan atas meninggalnya Argo.

Sementara itu, Christiano Tarigan berdasarkan data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), namanya tercatat sebagai mahasiswa UGM.

Ia masuk sebagai mahasiswa UGM pada 2022 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Namun, Christiano bukan merupakan mahasiswa reguler. 

Ia tercatat sebagai mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) FEB UGM.

Di akun LinkedIn-nya, Christiano menuliskan dirinya pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Kristen FEB UGM pada Februari-November 2023.

Ia juga pernah menjadi Staff Departemen Eksternal untuk Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMESPA) FEB UGM di periode yang sama.

Pada 2024 lalu, Christiano menjalani program magang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bagian Perizinan Pasar Modal.

Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), pengemudi mobil BMW yang menabrak mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi (19) hingga tewas pada Sabtu (24/5/2025) dini hari, resmi jadi tersangka.

Diketahui, Christiano sendiri juga merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan mengatakan, status penanganan kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang, Selasa (27/5/2025). 

TANGIS PILU IBU - Ibunda Argo Ericko Achfandi (19), Melina, tak kuasa menahan tangisnya sang anak telah tiada. Argo adalah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas ditabrak anak direktur pengemudi BWM.
TANGIS PILU IBU - Ibunda Argo Ericko Achfandi (19), Melina, tak kuasa menahan tangisnya sang anak telah tiada. Argo adalah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas ditabrak anak direktur pengemudi BWM. (Instagram)

“Tadi siang telah dilakukan olah TKP. Kami dari Polda DIY ikut asistensi dengan melibatkan tim traffic accident analysis, dipimpin langsung oleh Pak Dirlantas,” ujar Ihsan di Mapolda DIY, dilansir dari Kompas.com.

Ia menjelaskan, sebelumnya olah TKP sudah dilakukan, namun kali ini diperkuat dengan kehadiran tim analisis kecelakaan lalu lintas. 

“Penyelidik dari Polresta Sleman tadi siang telah melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut, dan sudah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan,” ungkapnya. 

Bersamaan dengan peningkatan status tersebut, polisi menetapkan pengemudi BMW sebagai tersangka.

“Dilanjutkan dengan penetapan tersangka. Adapun tersangka yang ditetapkan adalah pengemudi mobil BMW dengan inisial CPP,” jelas Ihsan.

Ia menegaskan komitmen kepolisian untuk menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan. 

“Kami akan terus memberikan update terkait kasus ini. Intinya, kami berkomitmen melakukan penyidikan dengan profesional dan transparan,” tambahnya.

Kendaraan yang terlibat kini telah diamankan oleh pihak kepolisian di Polsek Ngaglik.

Mobil BMW berwarna putih dan sepeda motor matic yang menjadi korban tabrakan terparkir di area belakang Polsek Ngaglik.

Dari pantauan Kompas.com pada Selasa (27/5/2025), kerusakan parah terlihat di bagian depan mobil BMW.

Bagian rangka depan kendaraan terbuka, lampu depan sebelah kanan hilang, dan lampu kiri pecah.

Kap mobil bagian depan mengalami penyok parah, sementara kaca depan sisi kiri pengemudi terlihat retak.

PELAT BMW CHRISTIANO TARIGAN - (kanan) Christiano Tarigan saat dihadirkan dalam jumpa pers Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025). Kini pelat nomor mobil BMW yang dikendarainya saat kecelakaan maut tabrak Argo Ericko diduga dipalsukan.
PELAT BMW CHRISTIANO TARIGAN - (kanan) Christiano Tarigan saat dihadirkan dalam jumpa pers Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025). Kini pelat nomor mobil BMW yang dikendarainya saat kecelakaan maut tabrak Argo Ericko diduga dipalsukan. (KOLASE KOMPAS.com/Yustinus Wijaya Kusuma - Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Diketahui Tagar #JusticeForArgo menggema di media sosial.

Duka ibunda Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas ditabrak mobil BMW di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik Slemen.

"Saya tidak bisa berkata-kata, tapi terima kasih kepada UGM, terutama Fakultas Hukum. Terima kasih banyak atas semua dukungan dan apapun yang kalian berikan kepada anak saya,” ucap Melina dengan suara bergetar.

Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

“Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” katanya.

Ia mengaku sangat terharu dengan dukungan yang ditunjukkan mahasiswa FH UGM terhadap almarhum anaknya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

"Saya bersaksi sebagai ibunya, bahwa Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi. Dia semangat, terutama dalam kuliah,” ujar Melina.

Melina menuturkan Argo merupakan sosok yang pendiam dan irit bicara. Tetapi dia mengharumkan dunianya dengan semua kebaikan kepada orang sekitarnya.

"Bahkan banyak orang,” tambah dia.

Melina lalu menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa FH UGM agar terus memperjuangkan nilai keadilan, khususnya dalam kasus kematian Argo.

Ia menyatakan bahwa meskipun sudah merelakan kepergian anaknya, keadilan tetap harus ditegakkan. 

“Mari kita sama-sama lakukan yang terbaik untuk anak semua. Kita ikhtiarkan maksimal, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Apapun hasilnya, tetap kita berikhtiar. Kalau keadilan harus dijalankan, maka kita jalankan,” ucapnya dikutip dari TribunJogja.

Melina berharap para mahasiswa hukum menjadi generasi penerus bangsa yang menjunjung akhlak dan nilai kebenaran. 

"Tolong bantu saya dan doakan anak saya. Doakan agar kasus ini dimudahkan dan dilancarkan yang terbaik,” kata Melina.

Menutup pernyataannya, Melina menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan keadilan atas kematian Argo. 

“Tunggu saya, saya harus perjuangkan. Keadilan harus ditegakkan,” ujarnya. 

Baca Lebih Lanjut
Christiano Tak Mengklakson dan Tak Berusaha Hindari Tabrakan dengan Argo
Detik
Christiano, Pengemudi BMW yang Tabrak Argo Ericko Resmi Ditangkap, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
Faza Anjainah Ghautsy
Terungkap Christiano Pengemudi BMW Baru Ngerem Setelah Tabrak Argo
Detik
Pengakuan Christiano Pengemudi BMW soal Kecepatan Mobil saat Tabrak Argo
Detik
Tampang Christiano Penabrak Argo Mahasiswa UGM Berbaju Tahanan
Detik
Aktivitas Seharian Christiano Pemobil BMW Penabrak Argo, Main Padel-Biliar
Detik
Haru Wisudawan UGM Doakan Argo yang Tewas Ditabrak BMW Christiano
Detik
Polisi Cek Kabar BMW Christiano Mahasiswa UGM Tewaskan Argo Nunggak Pajak
Detik
Polisi Cek Kabar BMW Christiano Mahasiswi UGM Tewaskan Argo Nunggak Pajak
Detik
Polisi Akan Tahan Christiano Pengemudi BMW Usai Pemeriksaan Tersangka
Detik