TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Libur panjang Kenaikan Isa Almasih 2025 menjadi momen sibuk bagi PT KAI Daop 5 Purwokerto.
Lonjakan signifikan penumpang terjadi selama tiga hari berturut-turut, dengan total lebih dari 24 ribu penumpang naik dari stasiun-stasiun di wilayah ini.
Di balik kelancaran perjalanan ribuan penumpang, Pusat Pengendali Operasi (Pusdal) KAI Daop 5 bekerja siaga penuh 24 jam.
"Setiap shift dijalankan oleh delapan personel terlatih dari berbagai posisi strategis, seperti Petugas Pengatur Perjalanan Kereta, pengendali sarana, hingga spesialis operasi," ujar Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro kepada Tribunjateng.com, dalam rilis, Jumat (30/5/2025).
Ia menyebut, keberadaan Pusdal menjadi tulang punggung kendali operasional selama masa padat perjalanan.
"Kami terus memastikan kesiapan infrastruktur dan SDM demi menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu," tegasnya.
KAI Daop 5 mencatat, pada Rabu (28/5/2025), sebanyak 10.896 penumpang naik dari seluruh stasiun.
Disusul 8.083 penumpang pada Kamis (29/5/2025), dan 5.116 penumpang pada Jumat (30/5/2025).
Stasiun Purwokerto dan Kutoarjo menjadi titik keberangkatan tertinggi.
Untuk mengakomodasi lonjakan, KAI menambah satu kereta dalam rangkaian guna meningkatkan kapasitas tempat duduk.
Hingga 30 Mei, okupansi tiket mencapai 71 persen, bahkan diperkirakan naik menjadi 80 persen pada 1 Juni.
Meski banyak tiket ludes, masih tersedia beberapa kursi di KA seperti Cakrabuana, Logawa, Malioboro Ekspres, Kertanegara, hingga Joglosemarkerto dan Kamandaka untuk keberangkatan akhir pekan.
Daop 5 mengelola 148 perjalanan KA harian, mencakup wilayah dari Stasiun Langen (barat) hingga Kutoarjo (timur), serta dari Cilacap (selatan) hingga Slawi dan Prupuk (utara).
Sistem persinyalan ganda elektrik dan mekanik juga turut menopang keselamatan perjalanan, dengan stasiun utama seperti Maos dan Gumilir sudah menggunakan sistem elektrik.
"Lonjakan penumpang seperti ini bukan hal baru, tapi tetap menjadi tantangan serius.
Koordinasi dan kecepatan respons Pusdal sangat krusial," tambah Krisbiyantoro. (jti)