BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (BEM ULM) melaksanakan survei di Desa Teluk Aru, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan selama empat hari pada akhir Mei 2025.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Abdi Mahasiswa untuk Banua (Ambawa), yang bertujuan mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa sebagai dasar pelaksanaan pengabdian masyarakat.
Ketua BEM ULM, Adi Jayadi menyampaikan, survei ini menjadi langkah awal untuk merancang program pengabdian yang sesuai kebutuhan masyarakat.
“Survei ini kami lakukan agar intervensi program yang dijalankan betul-betul sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga di lapangan,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).
Hasil survei menunjukkan, Desa Teluk Aru memiliki potensi di sektor pertanian dan pariwisata. Salah satunya adalah perkebunan cengkeh yang dikelola warga dan hasilnya dijual ke luar daerah seperti Sulawesi.
Selain itu, terdapat objek wisata alam berupa Pantai Teluk Aru yang dikenal dengan pasir putih dan laut birunya.
Namun, sejumlah persoalan masih dihadapi masyarakat. Infrastruktur jalan ke pusat kecamatan banyak yang rusak dan belum diaspal. Akses air bersih, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi juga belum menjangkau seluruh wilayah desa.
“Masih banyak tantangan yang perlu ditangani, terutama soal infrastruktur dasar dan layanan publik. Ini yang nanti akan kami coba bantu cari solusinya bersama warga dan pihak terkait,” tambah Adi Jayadi.
Secara sosial, masyarakat Teluk Aru didominasi oleh suku Mandar, dengan mata pencaharian utama sebagai petani dan nelayan. Warga dikenal memiliki budaya gotong royong yang masih kuat dan terbuka terhadap kedatangan pihak luar.
Program Ambawa selanjutnya akan difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, serta pengembangan potensi lokal yang telah dipetakan dalam survei ini.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)