TRIBUNNEWS.COM - Pelatih kenamaan Italia, Fabio Capello menilai AC Milan dalam jalur yang benar untuk mendatangkan Massimilliano Allegri untuk mengganti Sergio Conceicao di kursi kepelatihan.
Tim berjuluk Rossoneri itu butuh perbaikan mental setelah kegagalan musim ini dengan finis di luar zona Eropa, dan Allegri adalah jawaban yang tepat untuk memperbaikinya.
AC Milan dan Allegri pernah bekerjasama 11 tahun yang lalu. Ahli taktik asal Livorno itu empat musim menangani Diavoli sejak tahun 2010 hingga 2014.
Empat tahun bersama, Allegri mempersembahkan gelar Coppa Italia dan Supercoppa Italia masing-masing satu kali.
Setelah itu, Allegri didepak dari kursi kepelatihan dan merapat ke Juventus.
Apes bagi Milan, Allegri mencapai kesuksesan yang tiada henti bersama Si Nyonya Tua dengan melanjutkan tren positif merengkuh Scudetto, Coppa Italia, dan Supercoppa.
Direktur baru AC Milan, Igli Tare bergerak cepat untuk mendatangkan Allegri di bursa transfer musim panas ini.
Mereka tak ingin kehilangan lagi karena telah ditinggal Vincenzo Italiano yang menjadi incaran tetapi memilih perpanjangan kontrak dengan Rosoblu, Bologna.
"Milan tidak boleh lagi melakukan kesalahan, dan mereka telah memulai dengan langkah yang benar," ucap Capello kepada La Gazzetta dello Sport, dilansir Football Italia.
"Saya yakin Tare memainkan peran kunci dalam keputusan untuk bertaruh pada Max, seorang pelatih dengan pengalaman dan kepribadian."
"Dengan Allegri di bangku cadangan, saya berharap dapat melihat perubahan tang terjadi musim lalu," sambungnya.
Mental apa yang sejatinya hilang dari AC Milan?
Menurut Capello melihat musim 2024/2025, Milan sejatinya tampil dengan penuh keyakinan, namun itu hanya terjadi di awal babak pertama.
Agresi serangan mereka menunjukkan semangat, tapi setelah 20 menit intensitas menurun bahkan kehilangan fokus dalam bertahan.
"Musim lalu, kita melihat tim yang melakukan segalanya dengan benar selama 20 menit dan kemudian kehilangan fokus," ungkapnya.
"Semua pemain bersemangat untuk menyerang, tetapi hanya sedikit yang melakukan upaya ketika harus bertahan."
"Itu tidak akan terjadi dengan Allegri yang selalu menciptakan lingkungan yang kohesif dan tim dengan tujuan keseimbangan yang jelas," tambahnya.
Satu hal yang disoroti Capello, Milan tidak boleh menjual Tijjani Reijnders.
Pemain keturunan Indonesia itu kabarnya sedang didekati Manchester City.
Milan yang gagal tembus zona Eropa musim depan pun harus membatasi keuangan mereka dari pengeluaran yang berlebihan, terutama dalam masalah gaji.
Oleh karena itu, Milan membutuhkan suntikan dana, terutama dari penjualan pemain yang pada musim lalu tampil baik dengan value pasar yang meningkat.
"Menurut pandangan saya, Tare dan Allegri harus sepakat mengenai pilihan teknis, sementara CEO Giorgio Furlani harus bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak perekrutan berdasarkan pertimbangan finansial," tegasnya.
(Sina)