TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Sejumlah pendaki tersesat di Bukit Lincing, yang menjadi salah satu bagian dari kawasan Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Kamis (29/5/2025).
Sebelas pendaki ini berinisial EY (45), A (45), dan V (18) dari Plaosan Barat, Kota Malang; S (18) dari Wagir, Kabupaten Malang; MRM (17) dari Blimbing, Kota Malang; AZ (46) dan NF (46) dari Sapto Renggo, Kecamatan Pakis; KA (42) dan LN (45) dari Lawang; serta NPI (15) dan KM (18) dari Dusun Sapto Renggo dan Dusun Krajan Tengah memulai perjalanan menuju Bukit Lincing sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Mereka memilih rute yang tidak resmi, yakni melalui Kebun Teh Wonosari, tanpa izin maupun tiket pendakian resmi.
Keputusan itu terbukti berisiko tinggi. Setelah memasuki hutan menuju puncak, rombongan kehilangan arah.
Medan yang lebat dan minim pencahayaan membuat mereka kesulitan mencari jalur keluar.
Beruntung, salah satu dari mereka berhasil menghubungi seorang rekan untuk meminta pertolongan.
Laporan tersebut kemudian diteruskan ke pihak kepolisian sekitar pukul 09.00 WIB pagi.
Tak lama setelah menerima laporan, Tim SAR gabungan yang terdiri dari personil Tahura Raden Soerjo, Perhutani, Polsek Singosari, Babinsa, relawan PMI, dan komunitas pendaki segera bergerak.
Proses pencarian dimulai pukul 10.00 WIB dengan menyisir area hutan di sekitar Bukit Lincing.
Medan yang berat dan informasi lokasi yang terbatas membuat proses pencarian memakan waktu cukup lama.
Namun berkat sinergi tim pencari, seluruh pendaki berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada pukul 15.30 WIB.
Mereka langsung dievakuasi ke bawah dan diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menegaskan bahwa pendakian tanpa prosedur resmi sangat berisiko, apalagi jika dilakukan tanpa pemandu, perlengkapan yang cukup, atau pengetahuan medan.
"Pendakian bukan sekadar jalan-jalan. Harus lewat jalur resmi, melapor ke pengelola, dan memahami cuaca serta kondisi fisik. Jangan hanya mengandalkan informasi dari media sosial,” tegas Bambang.
Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pendaki lainnya untuk lebih bertanggung jawab saat menikmati alam.
Bukit Lincing memang belum sepopuler jalur utama Gunung Arjuno seperti via Tretes atau Lawang.
Namun keindahannya yang tersembunyi di balik perkebunan teh membuatnya mulai menarik perhatian para petualang alternatif.
Sayangnya, minimnya informasi rute resmi serta belum adanya sistem pengawasan membuat kawasan ini berisiko tinggi jika dijelajahi tanpa panduan.