TRIBUN-MEDAN.COM,- Raymond Thomas Dalio atau Ray Dalio, Pendiri Bridgewater Associates dikabarkan gagal bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia.
Padahal sebelumnya, Ray Dalio sempat digadang-gadang akan masuk dalam jajaran Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia.
Namun, belum diketahui apa alasan gagalnya Ray Dalio masuk sebagai penasitan Danantara.
Dilansir Bloomberg, Rabu (28/5/2025), Dalio disebut memilih untuk tidak melanjutkan rencana keterlibatannya di Danantara.
Juru bicara Ray Dalio menolak memberikan komentar atas kabar tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh Juru Bicara Danantara, Kania Sutisnawinata, yang tidak menanggapi pertanyaan seputar status Dalio.
Lewat wawancara email, Kania menyatakan Danantara saat ini sedang fokus dalam proses menyelesaikan program dan menyempurnakan rencana bisnisnya.
Sementara itu, saat ini ada empat orang duduk di jajaran penasihat Danantara, yakni Helman Sitohan, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor dan mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra.
Raymond Thomas Dalio atau Ray Dalio adalah Pendiri Bridgewater Associates, dana lindung nilai terbesar di dunia.
Ia lahir di New York City, Amerika Serikat, 8 Agustus 1949.
Adapun latar pendidikannya, Ray Dalio menyandang gelar sarjana bidang keuangan dari CW Post College, Long Island University (1971).
Ia juga menyandang gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School (1973).
Karier Ray Dalio dalam dunia investasi dimulai sejak usia 12 tahun.
Saat itu ia tertarik pada investasi ketika dirinya bekerja sebagai caddy di lapangan golf, di mana ia belajar banyak tentang pasar saham dari para pengusaha dan investor yang ditemuinya.
Ia melakukan investasi pertamanya dengan membeli saham Northeast Airlines senilai 300 dolar AS.
Setelah lulus dari Harvard, Dalio bekerja di beberapa perusahaan investasi sebelum mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975 dari apartemennya di Manhattan.
Bridgewater Associates berkembang menjadi dana lindung nilai terbesar di dunia, mengelola dana hingga lebih dari USD 112 miliar dan menjadi salah satu perusahaan swasta paling penting di Amerika Serikat.
Dalio dikenal karena pendekatan investasi makro global dan prediksinya yang akurat terhadap krisis keuangan global 2007-2008.
Pada 2017, Dalio mengundurkan diri dari posisi CEO Bridgewater Associates dan menerbitkan buku best seller berjudul Principles: Life & Work yang membahas filosofi investasi dan manajemen.
Ia juga menulis buku lain seperti Principles for Dealing with the Changing World Order dan Principles for Navigating Big Debt Crises.
Dalio dikenal sebagai pemikir ekonomi berpengaruh yang sering membahas tantangan global seperti perdagangan, teknologi, dan perubahan iklim serta pentingnya inovasi dan reformasi struktural untuk daya saing ekonomi.
Saat ini, ia tinggal bersama istri Barbara di Greenwich, Connecticut, dan dikenal mempraktikkan meditasi transendental.(ray/tribun-medan.com)