Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Taufik Hidayat dipastikan akan tetap berseragam Madura United untuk arungi Liga 1 2025/2026.
Manajemen Madura United telah mengumumkan memperpanjang kontrak salah satu pemain lokalnya itu.
Ini merupakan periode lanjutan setelah sebelumnya, tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu umumkan memperpanjang kontrak tiga pemain mudanya, Kartika Vedhayanto (23), Yuda Editya Pratama (20), dan Riski Afrisal (19).
"Tak perlu diragukan lagi sektor wing back kami ada Taufik Hidayat yang mampu menahan bola dengan tenang dan tampil cukup baik," kata Manajer Madura United, Umar Wachdin, Kamis (29/5/2025).
"Musim depan, ia akan kembali berbaju loreng, tinggal mencari tandem yang sepadan untuk menyempurnakan," tambahnya.
Taufik Hidayat merupakan pemain 32 tahun berposisi bek sayap kiri yang didatangkan Madura United pada awal musim 2024/2025.
Sebelum gabung Madura United, Taufik Hidayat membela Rans Nusantara FC, juga PSIS Semarang selama dua musim.
Bersama Madura United musim ini, Taufik Hidayat sudah tampil sebanyak 33 pertandingan di Liga 1, mencapai total 2.241 menit bermain.
Sebelum memperpanjang kontrak sederet pemain lokal, Madura United lebih dulu mengumumkan mengikat kontrak kembali tiga pemain asingnya untuk musim depan.
Yakni Iran Junior, Pedro Monteiro dan Jordy Wehrmann.
Menyiapkan tim lebih awal disampaikan Umar Wachdin dilakukan demi prestasi lebih baik dari musim ini yang berjuang keras terhindar dari degradasi.
Situasi sangat kontras, karena musim lalu Madura United finish di peringkat dua klasemen akhir, hingga menggenggam tiket ke AFC Challenge League, dan berhasil melaju hingga babak semifinal.
"Memang terus terang ini menjadi pengalaman pertama kami, untuk berjuang di zona merah. Tapi yang pasti kami mengambil pelajaran penting atas kejadian ini, dan kami tidak ini mengulangi lagi," pungkas Umar Wachdin.
Menyiapkan tim lebih awal disampaikan Umar Wachdin dilakukan demi prestasi lebih baik dari musim ini yang berjuang keras terhindar dari degradasi.Situasi sangat kontras, karena musim lalu Madura United finish di peringkat dua klasemen akhir, hingga menggenggam tiket ke AFC Challenge League, dan berhasil melaju hingga babak semifinal.
"Memang terus terang ini menjadi pengalaman pertama kami, untuk berjuang di zona merah. Tapi yang pasti kami mengambil pelajaran penting atas kejadian ini, dan kami tidak ini mengulangi lagi," pungkas Umar Wachdin.