WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah tidak peduli dengan anggapan dirinya yang disebut melakukan pencitraan.
Sebelumnya video Fahri Hamzah yang turun dari ojek online (ojol) usai menembus kemacetan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Fahri terlihat dibonceng seorang pengendara motor yang disebut sebagai ojol.
Namun, warganet menilai ada yang tak biasa dengan peristiwa itu hingga dianggap bentuk pencitraan.
Hal tersebut tentu saja menjadi sorotan warganet karena video itu seolah-olah dirinya sedang merakyat.
Keraguan publik bertambah karena sosok yang mengantarkan Fahri tidak terlihat seperti pengemudi ojol.
Pengemudi ojol itu memakai jaket berwarna krem dan sepatu pantofel, berbeda dari penampilan khas ojol.
Menanggapi hal tersebut, Fahri mengatakan bahwa ia tidak punya tujuan untuk melakukan pencitraan.
Ia pun hanya tertawa saat mengetahui respons warganet atas video tersebut.
“Aya-aya wae. Lagipula saya enggak punya kepentingan. (Orang) yang videoin bukan saya, ngapain juga (pencitraan),” katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (29/5/2025).
Fahri memutuskan menggunakan jasa ojol karena sudah terjebak di kemacetan terlalu lama.
Staf khusus yang mendampinginya dalam perjalanan pada akhirnya memesankan layanan ojol agar ia bisa segera sampai ke tujuannya.
“Jadi staf saya yang mencari ojol, dan dia yang bayar. Di tengah kemacetan. Luar biasa,” tuturnya.
Sesampainya di lobi gedung, Fahri disambut oleh seorang pria yang merekam video itu.
Politikus asal Sumbawa itu menyebutkan, pria di balik video itu adalah staf khusus Airlangga Hartarto.
“Iya itu saya, ada yang videoin Pak Yusuf Hamka, yang kalau enggak salah staf khusus Pak Airlangga ya,” ujarnya.
Dalam video itu, Yusuf menyebut Fahri dengan menggunakan istilah “merakyat” karena sudah menggunakan ojol.
“Merakyat banget Pak Wamen, panutan ini bapak satu ini,” katanya dalam video.
Selain dicecar soal pencitraan, Fahri juga disorot karena tidak menggunakan helm saat turun dari tunggangannya.
Fahri tidak menyampaikan alasan apa pun atas tindakannya itu.
Ia hanya mengakui bahwa itu adalah kesalahan.
“Saya minta maaf, saya dijemput dalam keadaan begitu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Fahri Hamzah, harus menggunakan ojek online karena terjebak macet selama dua jam pada Rabu (28/5/2025) malam.
Fahri menumpang ojol untuk bertemu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya.
Kedatangan Fahri dengan di lobi sebuah gedung dengan dibonceng sepeda motor itu terekam oleh seorang pria dan diunggah ke media sosial oleh akun @sejakarta.id.
Saat dikonfirmasi, Fahri Hamzah mengakui sempat menggunakan layanan ojol agar bisa cepat sampai ke kantor Airlangga di kawasan Jakarta Pusat.
“Iya itu saya, ada yang videoin Pak Yusuf Hamka, yang kalau enggak salah staf khusus Pak Airlangga ya,” kata Fahri Hamzah saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (29/5/2025).
Fahri mengaku terjebak macet selama dua jam sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa ojol.
Saat itu, dia pergi dari kantor Direktorat Jenderal Kawasan Permukiman & Direktorat Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko di Jalan Raden Patah I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk menuju kantor Airlangga Hartarto.
“Dua jam dari Raden Patah,” kata Fahri.Fahri mengaku saat itu harus segera hadir di kantor Kemenko Perekonomian untuk rapat dengan Airlangga Hartarto.
“Itu undangan untuk membicarakan soal perumahan antara satgas perumahan dan Menko Perekonomian,” ucap dia.
(Kompas.com/Hanifah Salsabila)