Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu netizen 6 tahun lalu mengepos spanduk Ayam Goreng Widuran di Google Maps dengan tulisan halal.
Padahal belakangan restoran ini telah menyatakan produk mereka non-halal setelah ramai jadi polemik.
Wali Kota Solo Respati Ardi menjelaskan pihaknya belum menemukan adanya klaim dari pihak restoran mengenai kehalalan produknya.
Restoran ini juga tidak pernah mengajukan sertifikasi halal.
“Belum. Belum (pernah). Belum ada temuan dan belum ada pengajuan. Kami hanya ijin usaha. Sertifikasi halal tidak di kami. Belum ada komunikasi (keterangan halal),” jelasnya Rabu (28/5/2025).
Respati meminta Ayam Goreng Widuran menutup semua outletnya setelah menggelar inspeksi mendadak, Senin (26/5/2025) lalu.
Hal ini buntut dari banyak orang terkecoh mengira halal padahal tidak setelah berdiri 52 tahun.
“Tadi saya diterima dengan baik oleh karyawan yang bertugas. Telpon juga dengan pemilik usaha. Saya mengimbau untuk ditutup terlebih dahulu dilakukan asesmen ulang oleh OPD terkait kehalalan dan ketidakhalalan,” jelasnya.
Ia meminta menutup dulu restoran ini agar pihak-pihak berwenang bisa melakukan asesmen.
Mereka perlu memastikan kandungan apa saja yang membuat produk restoran ini tidak layak dikonsumsi seorang muslim.
“Kalau memang menyatakan halal silakan mengajukan. Kalau tidak silakan ajukan tidak halal. Nanti kita lihat asesmen dari BPOM, Kemenag, nanti verifikasinya dari OPD terkait. Per hari ini saya imbau mulai ditutup dulu. Dari pemilik mengucapkan terimakasih,” jelasnya.
Ayam Goreng ini disebut telah berdiri sejak 1973. Tak sedikit pula muslim yang mengonsumsi makanan di sini.
(*)