TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Dua usulan penanganan jalur tengkorak Kalijambe Kabupaten Purworejo telah diajukan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang kepada Pemprov Jateng.
Diharapkan, dua usulan tersebut dapat disetujui dan dapat dilaksanakan pada tahun ini.
Dari dua usulan tersebut, total anggaran yang dibutuhkan mencapai sekira Rp20 miliar.
Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang mengusulkan pembuatan jalur penyelamat dan perbaikan alinyemen di Kalijambe, Kabupaten Purworejo.
Usulan ini berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan topografi jalan di Kalijambe berkontribusi pada kecelakaan maut pada awal Mei 2025.
Plt Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang, Dewa Puji Santosa mengatakan, jalur penyelamat nantinya berada di sisi kiri atau pada jalur turunan yang mengarah ke Kabupaten Magelang.
Sedangkan perbaikan alinyemen direncanakan meliputi membuat jalan tanjakan di Kalijambe lebih landai.
Dewa mengatakan, lembaganya sudah mengusulkan dua rencana kerja tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.
"Anggaran untuk dua usulan itu Rp20 miliar."
"Harapannya tahun ini dikerjakan dan selesai," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang memiliki wilayah kerja di tiga kabupaten yakni Kabupaten Magelang, Purworejo, dan Kebumen.
Menurut Dewa Puji Santosa, jalur di Kalijambe memiliki kemiringan 18 persen yang menunjukkan curam dan tikungannya tajam.
"Sepengetahuan kami idealnya gradien (kemiringan jalan) 12 persen," jelasnya.
Dia menambahkan, topografi jalan di Kalijambe tidak lepas dari kondisi lingkungan yang berupa kawasan perbukitan.
Pada 7 Mei 2025, disebutkannya, angkutan kota yang berisi 13 guru SD IT As Syafi'iyah asal Kabupaten Magelang dilindas truk tronton di Kalijambe saat hendak bertakziah ke Kecamatan Gebang, Purworejo.
Truk bernomor polisi B 9970 BYZ itu melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.
Truk tersebut mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.
Setelah menabrak angkot, truk juga menghantam sebuah rumah.
Tragedi itu menewaskan 12 orang, terdiri atas 10 guru SD IT As Syafi'iyah, 1 sopir angkot, dan 1 sopir truk.
Adapun tiga guru yang selamat dan kini menjalani rawat jalan adalah Mila Mudianawati (24), Sufita (24), dan Ayu Salwa (26).
Pada Selasa (13/5/2025) sore, kecelakaan kembali terjadi di jalan Kalijambe Purworejo, hingga membuat truk tronton terguling. (*)
Adapun tiga guru yang selamat dan kini menjalani rawat jalan adalah Mila Mudianawati (24), Sufita (24), dan Ayu Salwa (26).
Pada Selasa (13/5/2025) sore, kecelakaan kembali terjadi di jalan Kalijambe Purworejo, hingga membuat truk tronton terguling. (*)