SURYA.CO.ID, JEMBER - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), mencatat tahun ini ada 27.125 lulusan sekolah dasar (SD).
Mereka akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi melalui SPMB SMP Jember 2025.
Sementara, daya tampung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Jember hanya 16.052 kursi, dalam SPMB 2025 yang tersebar di 94 lembaga pendidikan.
Kepala Dispendik Jember, Hadi Mulyono, mengungkapkan bahea ada 11.073 lulusan SD yang tidak bisa ditampung di SMP negeri dari SPMB tahun ini.
"Ada selisih 11 ribuan, jadi mereka akan ditampung di SMP swasta," ujar Hadi, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, ada sebanyak 300-an lembaga SMP swasta di Jember, jumlah tersebut sangat mencukupi untuk menampung lulusan SD yang tidak lolos SPMB SMP negeri.
"Karena SMP lebih banyak swastanya, kalau SMP negeri kan cuma 94 lembaga, sedangkan sekolah swastanya ada ada 300-an," tutur Hadi.
Hadi juga menjelaskan, setiap lulusan SD dapat mendaftar di 3 SMP negeri dalam mekanisme SPMB tahun ini, dengan syarat lokasi lembaga dituju masih satu kawasan.
"Asal ada di perbatasan kecamatan, kayak siswa dari Kecamatan Kaliwates boleh daftar di Kecamatan Patrang, atau siswa dari Kaliwates dengan Ajung, itu masih boleh," ucapnya.
"Tetapi kalau siswa dari Kecamatan Wuluhan, mau daftar Kecamatan Kaliwates itu tidak boleh, karena sudah lompat dengan zona wilayah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hadi menuturkan seleksi SPMB ada empat jalur pendaftaran, mulai dari mekanisme pretasi, domisili, mutasi dan afirmasi.
"Jalur prestasi berarti dari nilai raport dan prestasi non akademi, kalau jalur afirmasi dari ekonomi, kalau mutasi itu dari perpindahan orang tua, kalau domisili berdasarkan jarak lokasi sekolah dengan tempat tinggal peserta didik," ucapnya.
Hadi mengungkapkan, pelaksanaan SPMB akan digelar mulai 10-12 Juni 2025, dan dipastikan seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Sudah kami sampaikan kepada semua kepala sekolah, agar lebih objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan dalam pelaksanaan SPMB," tandasnya.