BANGKAPOS.COM -- Pihak kepolisian resmi menetapkan Christiano Tarigan sebagai tersangka dalam insiden kecelakaan yang menewaskan Argo Ericko.

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM itu kini dijerat pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009. 

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan mengatakan penyidik telah meningkatkan status menjadi penyidikan, Selasa (27/05/2025).

Adapun yang menjadi pertimbangan penyidik adalah keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk dari terduga tersangka. Total ada enam saksi yang telah diperiksa.

Selain itu, hasil olah TKP dari tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda DIY juga menjadi dasar penyidik Polresta Sleman menaikkan status penyelidikan ke penyidikan dan menetapkan tersangka.

“Penyidik dari Polresta Sleman tadi siang sudah melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut. Dan sudah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan, dilanjutkan dengan penetapan tersangka."

"Adapun tersangka yang ditetapkan adalah pengemudi dari mobil BMW dengan inisial CPP,” katanya di Mapolda DIY, Kamis (27/05/2025).

Pihak kepolisian juga akan segera melakukan penahanan terhadap tersangka.

“Dengan telah dinaikkan statusnya, kami akan melakukan pemanggilan dulu yang bersangkutan. Kami periksa sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh penyidik. Karena memang statusnya baru dinaikkan siang ini,” sambungnya.

Sebelumnnya, viral mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi (19) tewas ditabrak.

Argo tewas ditabrak pengemudi mobil BMW di Simpang Tiga Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (24/5/2025).

Pengemudi mobil BMW tersebut bernama Christianto Pangarapenta Pengidahen Tarigan (21).

Argo dan Christianto sama-sama merupakan mahasiswa UGM.

Menurut Kasar Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto, kecelakaan yang dialami Argo terekam CCTV.

"CCTV ada," katanya.

Mulyanto menerangkan polisi mendapat petunjuk dari CCTV tersebut.

"Kami dapat petunjuk dari sana. Gambaran sudah," katanya.

Malam itu Argo mengendari motor Honda Vario, sedangkan Christianto mengendarai mobil BMW bernomor polisi B 3373 PCG.

AKP Mulyanto menerangkan dalam rekaman CCTV tampak motor dan mobil BMW melaju dari arah yang sama.

Motor lalu hendak memutar arah ketika BMW berada di belakangnya.

"Sehingga kecelekaan tidak bisa terhindarkan," katanya.

Akibat ditabrak BMW, Argo mengalami luka berat di bagian kepala, bibir sobek, memar paha dan lecet di area tangan.

Argo meninggal di lokasi kejadian.

Sosok Christianto Tarigan

Christianto merupakan mahasiswa International Undergraduate Program di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.

Ia aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di kampus.

Konon Christianto Pangarapenta Pengidahen Tarigan merupakan anak dari Setia Budi Tariga. Direktur di FIF Group.

Namun begitu belum bisa dikonfirmasi kepastiannya.

Christiano yang tergabung di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) PT UGM dicopot dari jabatannya.

Wakil Ketua Bidang Humas HIPMI PT UGM, Fayyaza Naura Hafidz membenarkan Christiano merupakan anggota HIPMI PT UGM.

Christiano juga sudah dinonaktifkan sebagai anggota sejak Minggu (25/5/2025).

"Benar, kami tetap dengan pernyataan kami yang kami rilis pada 25 Mei 2025," ujar Fayyaza.

"HIPMI UGM turut berduka cita secara mendalam atas kepergian Almarhum Argo Ericko Achfandi (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2024),"tulis HIPMI.

"Bahwa, kami HIPMI PT UGM membenarkan Sdr. Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan sebagai Fungsionaris HIPMI PT UGM Periode 2024-2025," lanjut keterangan tersebut.

HIPMI PT UGM juga mendukung proses hukum yang berlaku.

"Berdasarkan hasil keputusan dalam Rapat Pengurus HIPMI PT UGM pada Minggu, 25 Mei 2025, status keanggotaan Sdr. Christiano resmi dinonaktifkan," sebut HIPMI PT UGM.

"Kami HIPMI PT UGM mendukung proses hukum yang berlaku dan pengusutan tuntas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar pada 24 Mei 2025 hingga seterang-terangnya," tutup HIPMI PT UGM.

Sosok Argo Ericko

Argo Ericko Achfandi merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UGM. Dia masuk UGM pada 2024 lalu lewat jalur SNBP.

Argo Ericko merupakan anak dari seorang single mom. Ayahnya meninggal ketika dia kelas 2 SD.

Argo juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Kota Depok.

Terungkap kisah inspiratif Argo hingga bisa mengenyam bangku pendidikan kuliah di salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia tersebut. 

Hal itu terungkap dari kisahnya yang dituliskan di sebuah situs sebuah bank pemberi beasiswa kepada anak-anak berprestasi. 

Ericko bercerita bahwa awalnya berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan.

Namun, pascameninggalnya sang ayah, kehidupannya berbalik 180 derajat. 

"Sejak saat itu, saya menjadi laki-laki tertua di keluarga di saat masih berumur 7 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SD, sehingga sepenuhnya beban tanggung jawab keluarga kami diambil alih oleh ibu saya."

"Sebagai saksi nyata atas perjuangan hebat ibu saya selama ini menjadi pendorong bagi saya dalam membantunya secara tidak langsung, yaitu melalui kegiatan akademik," tulisnya. 

Sejak SD, Argo mengaku termotivasi untuk fokus kepada aspek akademik. Terbukti dari kerja kerasnya, ia mampu berprestasi. 

"Saya juga rutin mendapatkan ranking sejak SD sampai saya SMA dengan beberapa kali menjadi peraih peringkat 1 dan menjadi lulusan terbaik dengan kategori peraih nilai rapor tertinggi di SMP saya."

"Selama masa SMA, saya cukup aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan serta tidak lupa dengan kegiatan akademik dengan mengikuti berbagai perlombaan."

"Usaha yang tidak mengkhianati hasil, saya diterima di Universitas Gadjah Mada melalui jalur SNBP dan menjadi salah satu siswa berprestasi di SMA."

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada BSI Maslahat atas berbagai bantuan yang telah diberikan, terima kasih sudah mengurangi beban pikiran keluarga saya atas perjalanan saya dalam menempuh dunia perkuliahan."

"Dilengkapi dengan berbagai program positif seperti latihan kepemimpinan yang telah dipersiapkan semaksimal mungkin selama periode beasiswa berlangsung."

"Namun, perjuangan Argo masih panjang, masih banyak cita dan kemaslahatan yang ia akan wujudkan," tutupnya. 

Kini kepergian Argo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat dekatnya.

Di antara banyaknya mahasiswa berpakaian serba hitam yang ada di depan Patung Dewi Keadilan yang memegang neraca dan pedang, teman-teman mendiang hadir untuk mengenang kepergian Argo.

Aji, salah satu rekan Argo, mewakili suara mahasiswa untuk menyampaikan kenangan mereka.

“Saya mengenal Argo sejak hari pertama kami jadi mahasiswa di sini,” kata Aji.

“Kami duduk bersebelahan di kelas menulis. Ternyata kami sama-sama dari Jakarta, bahkan sekolah dasarnya pun sama,” lanjutnya.

Aji berhenti sejenak. Suaranya hampir pecah, tetapi ia tetap melanjutkan.

“Argo itu orang yang baik. Ramah. Tidak pernah mau merepotkan orang lain,” kata Aji.

“Dia bukan sekadar berita. Dia teman saya. Dia anak dari seorang ibu. Dia murid dari seorang guru. Dia manusia. Sama seperti kita semua,” ujarnya.

Keheningan menyelimuti suasana. Cahaya lilin dan layar ponsel memperkuat suasana duka yang mendalam.

Bagi mereka, ini bukan hanya tentang kehilangan, melainkan jeritan untuk keadilan.

“Keluarga Argo sudah ikhlas, seratus persen,” ujar Aji.

“Tapi mereka menuntut keadilan. Mereka butuh kita. Mereka percaya pada kita. Terutama kita, mahasiswa Fakultas Hukum,” katanya.

“Kita mungkin belum bisa turun langsung ke ranah hukum. Tapi kita bisa bersuara. Kita bisa viralkan. Kita bisa pastikan dunia tahu: ada ketidakadilan yang merenggut nyawa Argo,” lanjut Aji.

“Sekali lagi, namanya disebut. Argo. Bukan sekadar headline. Bukan angka. Bukan objek yang bisa ditukar uang. Ia adalah satu nyawa. Satu hidup. Satu teman yang kini tinggal kenangan dan perjuangan,” pungkasnya.

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/TribunnewsBogor.com)

Baca Lebih Lanjut
BMW Tabrak Pemotor hingga Tewas di Sleman, Penabrak dan Korban Mahasiswa UGM
Detik
Tak Ada Jejak Rem Sebelum Titik BMW Tabrak Argo Mahasiswa UGM
Detik
Polisi Cek Kabar BMW Christiano Mahasiswa UGM Tewaskan Argo Nunggak Pajak
Detik
Polisi Cek Kabar BMW Christiano Mahasiswi UGM Tewaskan Argo Nunggak Pajak
Detik
Polisi Akan Tahan Christiano Pengemudi BMW Usai Pemeriksaan Tersangka
Detik
Ini Dugaan Awal Penyebab Sopir BMW Tabrak Pemotor di Sleman
Detik
Sopir BMW yang Tabrak Mahasiswa UGM hingga Tewas Dikenakan Wajib Lapor
Detik
Wujud BMW yang Tabrak Mahasiswa hingga Tewas, Bagian Depan Ringsek
Detik
Mahasiswa FH UGM Doa Bersama Kenang Argo yang Tewas Ditabrak BMW
Detik
Terungkap, Ini Kronologi Pemuda di Malang Jadi Korban 20 Kali Tusukan Gegara Rebutan Toilet
Timesindonesia