Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebuah rekaman video viral menggambarkan seorang laki-laki mengaku anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berperilaku kasar, dan menggebrak meja hingga terjadi kericuhan di salah satu sekolah yang ada di Pulau Kangean Sumenep, Selasa (27/5/2025).

Tiga rekaman video itu beredar luas di media sosial (medsos).

Peristiwa itu terjadi di ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1 Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

Satu video berdurasi 01:47 detik, video kedua berdurasi 00 : 26 detik dan video ketiga berdurasi 02:58 detik.

Informasi yang dihimpun TribunMadura.com, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dalam video, laki-laki yang mengaku sebagai anggota LSM Bidik itu diketahui bernama Muhlis.

Ia datang ke SD Negeri Duko 1 Kecamatan Arjasa mempertanyakan realisasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) senilai belasan juta rupiah yang peruntukkannya diduga tidak sesuai.

Anggota LSM berambut pirang menggunakan baju lengan pendek itu tampak adu argumen dengan pihak Kepala SDN Duko 1, Moh Yunus, hingga akhirnya Muhlis tiga kali menggebrak meja di depan Kepsek SDN Duko 1 dan terjadilah ketegangan di ruangan tersebut.

Karena suasana semakin tidak terkendali, Muhlis diminta untuk keluar dari ruang guru. Namun dia menolak dan menantang untuk dipukul.

Berkali-kali Muhlis berusaha memegang tangan para guru dan memaksa untuk memukul dirinya.

"Ayo pukul saya, pukul, pukul," kata Muhlis dengan nada menantang.

Dalam video tersebut, terjadi ketegangan dan adu mulut.

Muhlis berusaha didorong keluar dari ruang guru oleh sejumlah pihak sekolah.

"Ayo keluar, keluar, keluar sampean. LSM macam apa ini," kata seseorang yang merekamnya.

Dalam video tersebut, sejumlah siswa yang melihat merasa ketakutan karena terjadi ketegangan dalam ruang sekolah.

Satu video berdurasi 00:26 detik LSM tersebut disoraki hingga diusir ke luar sekolah.

Muhlis tampak tetap bertahan, meski siswa-siswi SDN Duko 1 terus mendesak keluar dari sekolah tersebut.

Terpisah, Kepala SDN Duko 1, Moh Yunus (55) saat dikonfirmasi membenarkan video kericuhan yang dipicu sikap arogan anggota LSM di sekolahnya.

"Orang itu tiba-tiba datang nyelonong masuk tanpa mengucapkan salam, kalau tamu itu ada etika.

Datang cari saya dengan nada bicara kasar," kata Moh Yunus saat dikonfirmasi kebenarannya.

Sampai anak-anak (siswa) di sekolah itu menjerit-jerit, terjadi ketegangan.

"Sesuai yang di video itu, arogansinya," katanya.

Sikap anggota LSM yang kurang terpuji itu katanya, sudah dua kali terjadi di SDN Duko I.

Hanya saja dengan orang yang berbeda dan saat itu mengaku sebagai wartawan.

"Pada saat kami tunduk pada mereka (LSM), teman-teman akan semakin dipermainkan. Itu pernyataan dari KKKS dulu pada kami," katanya.

Ditanya apakah semua anggota LSM bersikap kurang terpuji, Moh Yunus mengaku tidak.

Ada sebagian anggota LSM yang datang dengan cara baik juga.

"Mereka (LSM) ada yang datangnya baik-baik, menawarkan barang dan saat kami menolak karena tidak ada anggaran, mereka menerimanya dengan baik," paparnya.

Pihak sekolah SDN Duko I telah melaporkan kejadian viral itu ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep melalui pengawas sekolah.

Saat ditanya apakah juga sudah melaporkan ke polisi, pihaknya menjawab masih memikirkan keberlangsungan murid.

"Karena harus bolak balik untuk memenuhi panggilan polisi jika melaporkan itu, kasihan anak-anak," kata Moh Yunus.

Baca Lebih Lanjut
Viral Puluhan Siswa Belajar di Teras SDN di Pandeglang, Ini Solusi Pemkab
Detik
Menteri Mu'ti: Bahasa Daerah Jadi Bagian Kokurikuler dan Hidden Curriculum di Sekolah
Detik
Apa Saja Apresiasi yang Diberikan Sekolah untuk Siswa Berprestasi?
Moh. Habib Asyhad
Resmi Larang Study Tour untuk Siswa Sekolah di Jawa Barat, Ini Alasan Utama Dedi Mulyadi
Ines Noviadzani
Pelangi Goes to School, Cara Dispendukcapil Banyuwangi Jemput Bola Layani Adminduk Siswa
Timesindonesia
Banyak Siswa SD di Korsel Alami Depresi, Tekanan Akademik Jadi Penyebabnya
Detik
Siswa SMAN 1 Grati Gelar Uji Pentas Teater Bertemakan Isu Kepercayaan Sosial
Timesindonesia
Warung Seblak Ini Tarik Biaya untuk Peralatan Makan hingga Meja
Detik
Tiga Kompetensi Tambahan Ini Harus Ada di Calon Kepsek Sekolah Rakyat
Detik
Penertiban PKL di Puncak Bogor Ricuh, 2 Anggota Satpol PP Terluka
Detik