TRIBUNJATIM.COM - Beginilah kisah panjang kehidupan seorang wanita bersama anaknya yang diusir oleh majikan.

Diusir oleh mertuanya, wanita satu ini dideportasi kembali ke asalnya, Indonesia.

Perjalanan panjang harus ditempuh wanita 41 tahun bersama anaknya yang kini duduk di bangku kelas 3 menuju kelas 4 tingkat sekolah dasar (SD).

Dia adalah Chen Shih Tsuan atau kesehariannya akrab disapa Chen-chen.

Selama sekira sembilan tahun ini dia harus menetap di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) lantaran permasalahan hidupnya yang penuh liku.

Kehidupan wanita asal Medan Sumatera Utara ini berubah penuh masalah di Taiwan pasca ditinggal suaminya karena meninggal.

Sang mertua 'mengusirnya' dan kedua anaknya diminta paksa. 

Selang beberapa tahun kemudian dia bertemu dengan pria lain asal Tegal.

Lagi-lagi, Chen-chen yang saat itu hamil pun kena apes karena kekasihnya enggan menikahinya.

Dari situlah dia kemudian 'diasingkan' dan terpaksa tinggal di Rudenim Semarang, yang sebelumnya sempat juga dari Tegal dibawa ke Kantor Imigrasi Malang, Jawa Timur.

Kini, secercah harapan datang bagi Chen-chen. 

Dia akan menatap hidup yang diidam-idamkannya bersama sang anak.

Ya, kini senyum terpancar jelas di wajah Chen Shih Tsuan (41) dan anaknya bernama Ijal (9), seolah satu masalahnya mulai mendapatkan jalan keluar.

Perempuan yang akrab disapa Chen-chen ini kembali menjadi warga negara Indonesia (WNI) karena sebelumnya sempat menjadi warga negara Taiwan.

Sosok seorang wanita yang dideportasi dari negaranya tepat setelah dirinya diusir oleh mertua
Sosok seorang wanita yang dideportasi dari negaranya tepat setelah dirinya diusir oleh mertua (Tribunnews.com)

Chen-chen juga kembali menggunakan nama lamanya yakni Magdalena.

Namun orang-orang sudah terbiasa memanggil dirinya dengan nama Chen-chen.

 WNA asal China lainnya mengalami nasib apes.

WNA asal China yang selipkan uang Rp 500.000 demi bisa lolos jalur hijau Bea Cukai kini membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.

Namun, pihak Imigrasi mengaku masih akan terus menindak WNA China tersebut.

Menurut Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imigrasi) Agus Andrianto, ia sudah melihat video klarifikasi yang dibuat WNA tersebut.

Agus juga menyayangkan tindakan yang dilakukan pelaku.

"Sudah (lihat video permintaan maaf dan klarifikasi), masa kita bisa seenaknya di negara lain?," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2025).

Agus mengatakan, pihaknya tetap menindaklanjuti tujuan dari pembuatan konten tersebut, apakah pola yang sama pernah dilakukan di negara lain.

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya tetap meminta klarifikasi meski WNA asal China itu, meski sudah membuat video permintaan maaf dan klarifikasi.

"Nanti lihat klarifikasi setelah yang bersangkutan, kalau benar yang bersangkutan juga buat video terkait Anggota Lantas Polri, kita juga akan dalami kebenaran info perlakuan yang bersangkutan di negara lain dengan pola yang sama (bila semua hanya karangan, kan penghinaan bagi negara)," ujarnya.

Sebelumnya, Warga Negara Asing (WNA) asal China yang mengunggah video berisi tindakan menyelipkan uang ratusan ribu dalam paspor untuk meloloskannya masuk di Bandara Soekarno-Hatta membuat video permintaan maaf dan klarifikasi.

Video tersebut beredar di media sosial TikTok dengan akun @stellaroptics888 pada Senin (20/1/2025).

"Tentang saya, 16 Januari 2025, posting video saat memasuki Indonesia ini menjadi pencarian panas di Indonesia, berita Indonesia juga merilis opini publik dari video tersebut. Video tersebut telah menyebabkan meluasnya opini publik Indonesia secara terus menerus. Saya telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas hal ini," kata WNA asal China tersebut.

Ia mengatakan, uang sebanyak Rp 500.000 dalam video tersebut sebenarnya untuk biaya visa sehingga tidak ada tindakan ilegal yang terjadi saat itu.

"Tapi video yang saya posting mungkin dalam ekspresi ada beberapa kesalahpahaman dan kekeliruan. Atas hal ini, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pejabat Bea Cukai Indonesia. Maaf," ujarnya.

Ia menambahkan, konten video itu sudah menimbulkan efek buruk dan kesalahpahaman terhadap Dirjen Imigrasi Indonesia.

Karenanya, ia mengucapkan permintaan maaf.

"Video hanya rekaman kehidupan, bukan postingan berbahaya untuk mencari tujuan tertentu. Saya bersedia bekerja sama dalam penyelidikan ini dan mengambil tindakan perbaikan. Terima kasih," tuturnya.

Terakhir, ia mengucapkan permintaan maaf atas konten tersebut yang telah menimbulkan opini publik di masyarakat.

"Opini publik yang ditimbulkan oleh kejadian ini mempunyai dampak tertentu terhadap masyarakat. Saya sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya, maaf," ucap dia. 

Baca Lebih Lanjut
Mertua Abaikan Alergi Makanan Menantunya, Berakhir Menantu Sakit
Detik
17 Tahun Teliti Owa Jawa, Ayu Dapat Penghargaan Whitley Award dari Inggris
Detik
Bejat! Bapak di Kudus Perkosa Anak Tiri Usia 12 Tahun Berkali-kali
Dian Utoro Aji
Menkes Ingin Terapkan di RI, Ini Rahasia Panjang Umur Warga Swedia
Detik
Awal Mula Wanita di Bandung Idap Skizofrenia Katatonik, Keluhkan Gejala Ini
Detik
'Quiet Quitting' Jadi Tren Baru Karyawan Gen Z di Jepang
Detik
TVS dan ION Mobility 'Duduk Bareng Ngobrol Serius', Ada Apa Nih?
Detik
Cara Mengobati Kaki Kapalan Berisi Air, Jangan Dibiarkan Infeksi
Konten Grid
Makan Kwetiau dan Teh Tarik di California, Wanita Ini Kaget Tagihannya Rp 1,6 Juta
Detik
5 Jam dari Jakarta, Ada Agrowisata Keren di Taiwan
Detik