Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Beginilah tendangan maut senior perguruan silat yang membikin Muhamad Prana Saputra (17) kehilangan nyawa.
Dua kali tendangan keras itu kembali diperagakan kedua tersangka di Mapolres Boyolali, Selasa (27/5/2025).
Tendangan pertama dilakukan tersangka DWP (18).
Kamis dini hari (22/5/2028) Muhammad Prana Saputra dan siswa perguruan silat lainnya diminta posisi kuda-kuda.
DWP lalu menendang korban dengan tendangan A terbang tepat mengenai perut.
Tendangan keras itu pun membuat korban tergeletak seketika.
SW tersangka lain yang semula di teras rumah tempat latihan, lalu berlari menghampiri korban.
SW pun kemudian membangunkan korban yang memegangi perutnya.
Tak hanya membangunkan, SW juga mengarahkan posisi kaki korban kembali kuda-kuda.
Dalam kondisi masih memegangi perut, SW pun langsung menendang korban tepat mengenai dada.
Tendangan kedua itu pun membikin korban tak sadarkan diri.
SW lalu berusaha mengurut perut korban.
Setelah tak ada reaksi, SW lalu mengangkat perut korban.
Namun upayanya itu juga tak membuat korban sadar.
SW dengan cepat meminta siswa lain mengambil sepeda motor.
Bersama siswa lainnya, korban lalu di larikan ke rumah sakit yang ditempuh dalam waktu 15 menit.
Namun sesampainya di rumah sakit, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi mengungkapkan rekonstruksi ini dilakukan untuk mengetahui kejadian peristiwa tersebut.
"Untuk memberikan gambaran lebih jelas peristiwa yang terjadi. Mencari kesesuaian terkait dengan keterangan saksi maupun tersangka dan memperkuat pembuktian perkara," pungkasnya.
(*)