Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Ormas Pemuda Pancasila (PP) ternyata sudah menguasai lahan parkir di RSU Tangerang Selatan selama delapan tahun sejak 2017.
Ormas tersebut merebut lahan parkir dari vendor pemenang tender dan menarik pungutan liar (pungli) kepada para pengunjung rumah sakit.
"Dalam pengelolaan lahan parkir selama ini oleh ormas PP mulai dari tahun 2017 sampai kemarin tanggal 21 Mei 2025," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Senin (26/5/2025).
Wira mengungkapkan, dalam sehari terdapat lebih dari 600 pengendara motor dan 170 mobil yang masuk ke RSU Tangsel.
Pengendara motor dipatok tarif Rp 3.000, sedangkan pengunjung yang membawa mobil wajib membayar Rp 5.000.
"Maka dalam satu hari kurang lebih bisa mendapatkan uang parkir lebih dari Rp 2,7 juta atau hampir Rp 2,8 juta."
"Sehingga di dalam satu hari apabila kita akumulasi selama satu tahun ini bisa mencapai angka lebih dari Rp 1 miliar," ungkap Wira.
Jika dihitung sejak beroperasi pada 2017, keuntungan yang diraup ormas PP diperkirakan mencapai lebih dari Rp 7 miliar.
Uang hasil pungutan liar itu kemudian dibagikan kepada para anggota ormas PP dan digunakan untuk membayar iuran ke organisasi.
"Hasil parkir tersebut dibagi mulai dari anggota PP, untuk memberi akomodasi kantor, kemudian memberikan iuran kepada organisasi, kemudian memberikan jatah kepada Ketua PP per harinya juga ada," ujar Wira.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 31 orang sebagai tersangka, 30 di antaranya sudah ditangkap.
Salah satu tersangkanya yaitu merupakan Ketua MPC Pemuda Pancasila Tangerang Selatan berinisial MR yang kini masih diburu polisi.
(TribunJakarta)
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya