SURYAMALANG.COM, MALANG - Kios tanaman hias Kebun 123 yang ada di Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang tetap eksis hingga sepuluh tahun.
Kebun yang menyediakan beragam jenis tanaman hias ini mengutamakan kualitas kepada pembeli.
Ketika berbibara mengenai tanaman hias di Malang, orang akan langsung menuju ke wilayah Kota Batu.
Selain dikenal dengan Kota Apel, Kota Batu juga menjadi kota dengan budidaya tanaman hias.
Namun, ketika warga Kabupaten Malang yang ada di wilayah selatan kini tak perlu jauh-jauh ke Kota Batu untuk membeli bunga.
Pasalnya di Kebun 123 ini juga menyediakan ragam bunga hias.
Kebun ini lokasinya cukup jauh dari Jalan Raya Turen. Menuju ke sana, harus menempuh perjalanan kurang lebih 2 kilometer.
Ketika berada di Kebun 123, dari depan tampak ribuan tanaman hias menggantung di rak yang terbuat dari besi.
Menurut Kepala Toko Kebun 123, Johar Septiawan, kebun ini luas sampai ke halaman belakang. Luasnya kurang lebih 1.500 persegi. Total bunga yang dibudidayakan mencapai ribuan.
"Kita ada koleksi dari jenis anggrek, alokasia, anthurium, kaktus, dan masih banyak lagi," kata pria yang kerap disapa Iwan.
Seperti yang ia katakan, tampak ribuan pot bunga berjajar di meja dan rak. Setiap bunga dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
Kebun bunga ini sudah berdiri sejak 2015 . Awalnya pemilik menjual hidangan ikan gurame. Karena sepi, kemudian beralih ke tanaman hias.
Sampai saat ini, usaha menjual bunga hias ini masih tetap eksis. Dikatakan Iwan, di tengah persaingan penjual tanaman hias, ia tidak khawatir akan tersaingi.
Di antaranya yang membuat Kebun 123 bertahan sampai saat ini yaitu ia mengutamakan pelayanan kualitas, dan barang yang dijual siap untuk ditanam.
"Contohnya, bunga setelah kita perbanyak kan belum siap jual, tapi kita hanya menjual yang sudah rimbun dan sudah rawatan. Jadi konsumen tidak kecewa ketika membli," jelas pria berusia 31 tahun itu.
Hal ini terbukti, setiap harinya masih ada pembeli yang datang. Di hari biasa, rata-rata pengunjung yang datang sampai 30 orang. Tentunya kunjungan akan meningkat di waktu weekend.
Kemudian, bunga anggrek masih menjadi primadona di Kebun 123. harganya bervasriasi, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 3 juta tergantung jenis bunga.
Namun, karena bukan kebutuhan pokok, KEbu 123 juga sempat lesu. Terutama saat menjelang penerimaan siswa baru. Bahkan dalam sehari, Iwan mengaku pernah hanya mendapatkan uang sebesar Rp 50 ribu.
"Gak tentu ya, sehari kita pernah dapat Rp 50 ribu. terus sehari juga pernah tembus sampai Rp 10 juta," terangnya.
Selain menjual tanaman secara offline, Kebun 123 juga menjualnya melalui platform TikTok. Ia mengklaim, pembelianya pun hampir dari seluruh Indonesia.
"Kita jual online yang manual aja, seperti di TikTok kita belum ada kerjasama. Kalau transfer uang manual langsung ke rekening kita," tukasnya.
Ke depan, Kebun 123 akan mentarget market yang lebih spesifik. Dirinya akan fokus menjual bunga paling laku dijual ke masyarakat, seperti anggrek.