TRIBUNJATIM.COM - Inilah penampakan rumah mewah yang dimiliki oleh Kepala Dinas Kabupaten Karanganyar.

Kadis kesehatan tersebut ternyata memiliki rumah yang sebelumnya dibeli dengan harga murah.

Setelah direnovasi rumah tersebut jadi sorotan.

Sebuah rumah mewah bernilai miliaran rupiah berdiri megah di RT 03, RW 10, Lingkungan Dompon, Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.

Rumah tersebut diketahui milik Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, yang saat ini tengah terseret kasus hukum, dugaan korupsi alat kesehatan Dinkes Karanganyar.

Sebelum menjadi rumah megah seperti sekarang, bangunan tersebut awalnya adalah rumah sederhana yang dibeli dari warga setempat.

Ketua RT 03, Harjono Saputra (65), mengatakan bahwa tanah tempat rumah tersebut berdiri dibeli dari keluarga Ahmad Dahlan.

"Rumah itu dibeli melalui anak atau ahli waris dari Ahmad Dahlan," ujar Harjono saat ditemui TribunSolo.com pada Sabtu (24/5/2025).

Menurut Harjono, rumah itu dibeli oleh Purwati pada pertengahan tahun 2024.

"Tanahnya dibeli seharga Rp 2,5 juta per meter. Dengan luas sekitar 600 meter, totalnya mencapai sekitar Rp 1,5 miliar," jelasnya.

Setelah proses jual beli selesai, rumah tersebut kemudian direnovasi total hingga menjadi bangunan megah seperti sekarang.

Harjono juga menyampaikan bahwa rumah tersebut sempat beberapa kali digunakan untuk kegiatan sosial dan acara keluarga yang melibatkan warga sekitar.

"Terakhir, rumah itu dipakai untuk acara slup-slupan (selamatan rumah baru) dan mengundang masyarakat kami," pungkasnya.

RUMAH MEWAH - Penampakan rumah megah milik Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar Purwati yang kini menjadi tersangka tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) Puskemas dan Posyandu di Karanganyar tahun 2023, di Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Sabtu (23/5/2025).
RUMAH MEWAH - Penampakan rumah megah milik Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar Purwati yang kini menjadi tersangka tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) Puskemas dan Posyandu di Karanganyar tahun 2023, di Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Sabtu (23/5/2025). (Tribun Solo)

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi bandan Kadinkes Karanganyar, Purwati mendadak panas dan lemas. 

Ini saat dirinya hendak diperiksa oleh Kejari Karanganyar terkait kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Puskesmas dan Posyandu. 

Purwati kini dilarikan ke RSUD Kartini Karanganyar, Jum'at (23/5/2025).

Pemeriksaan pada dirinya juga tertunda.

Ini dijelaskan Kasi Pidsus Kejari Karanganyar Hartanto. 

 

Dia mengatakan, tersangka Purwati dibawa ke RSUD Kartini saat hendak diperiksa penyidik Kejari Karanganyar.

"Tersangka sakit saat akan dilakukan pemeriksaan dari rutan Polres Karanganyar ke Kantor Kejari Karanganyar tadi pagi, " kata Hartanto, Jum'at (23/5/2025).

Hartanto mengatakan saat itu, tersangka mengalami badan panas dan lemas saat akan dijemput dari rutan Polres Karanganyar.

Melihat kondisi tersebut, petugas lalu membawa tersangka ke IGD RSUD Kartini Karanganyar untuk menjalani perawatan.

JATUH SAKIT. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati. Dia mendadak sakit saat akan diperiksa terkait kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Puskesmas dan Posyandu.
JATUH SAKIT. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati. Dia mendadak sakit saat akan diperiksa terkait kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Puskesmas dan Posyandu. (Tribun Solo)

"Dari hasil pemeriksaan oleh dokter di sana, tersangka diduga sakit tipes dan dehidrasi, sehingga dilakukan perawatan di IGD RSUD Kartini Karanganyar hingga kondisinya membaik," kata dia.

"Tersangka memiliki riwayat pernah dirawat 10 hari dengan indikasi tipes, agenda pemeriksaan tersangka ditunda dan masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari RSUD," kata dia.

Terpisah, Dirut RSUD Kartini Karanganyar Arief Setyoko membenarkan bahwa Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar Purwati mendapatkan perawatan di RSUD Kartini Karanganyar.

Meskipun begitu, ia enggan memberikan keterangan lebih terkait sakit yang dialami Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar.

"Iya, tapi mohon maaf, mengingat kode etik kedokteran, tidak bisa diminta siapun kecuali permintaan hukum," singkat dia. 

Baca Lebih Lanjut
Ini Penampakan Rumah Mewah Bos PT Sritex yang Ditangkap Kejagung, Suasana Sepi
Tribunnews
Beli Rujak Buah di Festival, Wanita Ini Kaget Harus Bayar Rp 138 Ribu
Detik
Tingkatkan Kesehatan Rumah dengan Inovasi Peralatan Kebersihan Masa Kini
Poetri Hanzani
Mobil Keluar Pabrik Rp 100 Juta, Kena Pajak sampai ke Tangan Konsumen Rp 150 Juta
Detik
Daftar Mobil di Bawah Rp 400 Juta: Kena PPnBM, Tiap Tahun Bayar Pajak
Detik
Rumah Lurah Dibakar Warga di Lampung, Diduga Ada Tindak Penyelewengan Bansos
Ines Noviadzani
Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto Ternyata Pakai Dana Kredit untuk Beli Aset Tanah di Jogja dan Solo
Tribunnews
Jadi Pusat Hilirisasi Nikel, Kawasan IMIP Tarik Investasi Rp 562 T-Devisa Rp 252 T
Detik
Makelar Zarof Akui Terima Miliaran Jadi Perantara Jual Beli Tambang-Emas
Detik
Perumahan di Pakis Dikeluhkan Pembeli, Polres Malang Buka Pengaduan
Timesindonesia