TRIBUNJATENG.COM - Program pengayaan Bahasa batch 1 Tahun 2025 LPDP yang diselenggarakan di  kampus Universitas Negeri Semarang  secara resmi ditutup.

Acara ini dilaksanakan di Aula Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LPPP) Universitas Negeri Semarang, yang beralamat di Sekaran, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Kamis (22/5/2025).

Dalam sambutannya Kepala Pusat Layanan Bahasa LPPP Unnes, Alief Noor Farida, S.Pd., M.Pd., menyatakan program pengayaan bahasa ini telah berlangsung selama 4 bulan untuk pelatihan TOEFL yang diikuti oleh 67 mahasiswa, dan 3 bulan untuk pelatihan IELTS yang diikuti oleh 11 mahasiswa,mulai dari 20 Januari 2025.

"Selama waktu tersebut, para peserta telah mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran yang intensif dan menantang, mulai dari pelatihan keterampilan listening, reading, writing, hingga speaking, disertai dengan pre-test, 6 progress test untuk kelas IELTS dan 8 progress test untuk kelas TOEFL," jelas Kepala LP3 Unnes.

Ia menambahkan apresiasi kepada seluruh peserta karena semangat, disiplin dan  usaha selama pelaksanaan program ini.

"Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta atas semangat, kedisiplinan, dan kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang program ini. Progres yang ditunjukkan melalui hasil tes dan partisipasi aktif dalam kelas merupakan bukti nyata bahwa komitmen kalian akan membawa hasil yang membanggakan," ungkapnya.

Kepala Pusat Layanan Bahasa LPPP Unnes pun mengucapkan terimakasih kepada para pengajar dan fasilitator atas dedikasinya dan juga terima kasih kepada LPDP,

"Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengajar dan fasilitator, yang dengan dedikasi tinggi telah membimbing para peserta, serta kepada LPDP yang telah mempercayakan Universitas Negeri Semarang sebagai pelaksana program ini," katanya.

Bapak Mohamad Ikhwan Rosyidi, SS, MA., Sekretaris LPPP  mengatakan bahwa secara Lembaga bangga dan apresiasi program ini meski baru pertama kali di laksanakan di Universitas Negeri Semarang.

"secara kelembagaan, kami di Unnes sangat bangga dan apresiasi dengan kegiatan ini. Ini yang pertama kali di kampus kami ini.  Tantangan kami adalah bagaimana peserta terpuaskan dengan layanan kami selama berlangsungannya kegiatan ini," ungkap Rosyidi.

"kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya yang telah diberikan kepada kami dan juga kami mohon maaf apabila dalam penerimaan kami kurang menyenangkan bagi peserta," tambahnya.

Analis Program Persiapan Keberangkatan dan Pengayaan Bahasa LPDP, Bapak Muhamad Yasin,  memberikan pesan kepada peserta pengayaan Bahasa batch 1 Tahun 2025 bahwa proses ini bukan akhir dari segala proses, ini merupakan awal perjuangan.

"ini merupakan bukan akhir dari segalanya, ini merupakan langkah awal dari perjuangan  teman-teman", ungkapnya. 

Muhamad Yasin pun berharap peserta akan segera  mengikuti PK dan silakan perkonsultasi

"tentu kami berharap, teman-teman bisa mengikuti PK, teman-teman bisa berkonsultasi kepada kami, seperti bagaiman mas Dimas yang terus berkoordinasi selama," Yanis juga menambahkan, 

"Unnes atau Universitas Negeri Semarang menjadi salah satu kampus yang di list oleh LPDP untuk pelaksanaan program ini," tutupnya.

Lurah PB Unnes, Dimas Adi Prasetiyo, mengungkapkan kebanggaannya kepada sesama peserta PB terhadap proses yang telah dilalui sejak awal hingga akhir program pengayaan bahasa ini.

"Saya sebagai lurah bangga, menemui teman-teman yang tentunya orang-orang hebat dari ujung pulau sampai ujung pulau dari awal hingga akhir masa pengayaan Bahasa,"

Lebih lanjut, Dimas,  berterimakasih atas partisipasi aktif dalam seluruh rangkai Pengayaan Bahasa.  

"Sekarang mungkin pengayaan bahasa ini telah selesai, namun ini adalah awal dari kontribusi rencana teman-teman di masa yang akan dating yang teman-teman wujudkan sesuai dengan apa yang teman-teman sampaikan ke LPDP," tutupnya.

 Diakhir sambutannya, Adi Prasetiyo mengutip pesan “When fisherman cannot go to sea, they repair nets”. Prakata tersebut mengandung ungkapan sederhana namun mempunyai makna mendalam, yakni meskipun tidak melakukan hal utama, selalu lakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal utama.

Untuk diketahui bahwa Program Pengayaan Bahasa LPDP adalah program yang disiapkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk membantu penerima beasiswa, khususnya dari jalur Afirmasi dan jalur Prasejahtera guna meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Program ini bertujuan untuk membantu calon penerima beasiswa mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas tujuan dengan skor bahasa yang lebih baik. (*)

Baca Lebih Lanjut
BCA Management Trainee 2025, Ada 3 Program Pelatihan Leadership, Ini Syarat Daftarnya
Tribunnews
20 Universitas Terbaik Indonesia Versi SCImago 2025, Ada Kampus dari Berbagai Pulau
Detik
Politeknik Negeri Jember Buka Dua Jalur Seleksi Mandiri untuk Tahun Akademik 2025/2026
Timesindonesia
Kronologi Penangkapan Bos Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, Resmi Jadi Tersangka Korupsi Rp 692 Miliar
Fidiah Nuzul Aini
25 Universitas Terbaik di Asia Versi SCImago 2025, Kampus China Banyak Bertengger
Detik
UM Gelar Cakra Kreasi 2025, Bangkitkan Semangat Wirausaha Mahasiswa
Timesindonesia
Jogja Art + Books Festival 2025 Resmi Dibuka, Perayaan Buku dan Seni dalam Satu Napas
Timesindonesia
KKL Mahasiswa Sastra Indonesia UM, Gali Kekayaan Sastra Lisan Lewat Museum dan Pentas
Timesindonesia
Jurus OJK Geber Literasi-Inklusi Keuangan ke Mahasiswa
Detik
Resmikan Hybrid Classroom, UNIPMA Madiun Hadirkan Fasilitas Baru untuk Mahasiswa
Timesindonesia