Stroke tidak mengenal jenis kelamin, baik pria atau wanita memiliki potensi terserang penyakit ini. Namun, secara umum, pria memang lebih berisiko mengalami stroke.
Stroke dapat berupa stroke iskemik dan hemoragik. Dikutip dari Healthline, penelitian tahun 2022, menjelaskan wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke iskemik sebelum usia 30 tahun dan setelah usia 85 tahun.
Meskipun begitu, wanita juga harus waspada terhadap kondisi ini. Ada beberapa gejala khas yang umumnya hanya terjadi di wanita.
Sebagai informasi, gejala umum stroke yang bisa terjadi pada pria dan wanita biasanya adalah hilangnya kemampuan penglihatan di salah satu atau kedua mata, mati rasa di wajah atau anggota tubuh, sulit berbicara, sakit kepala tiba-tiba, hingga hilangnya keseimbangan.
Namun, pada wanita ada ada beberapa gejala khas yang bisa saja tidak dirasakan oleh pria, antara lain:
Gejala-gejala tersebut mungkin saja menandakan adanya masalah kesehatan lain dan sulit untuk menghubungkannya dengan stroke. Namun, pemeriksaan lebih lanjut ke dokter bisa sangat membantu.
Selain itu, gejala stroke yang kerap kali dirasakan oleh wanita adalah perubahan status mental, termasuk:
Sebuah tinjauan di tahun 2022 menemukan gejala perubahan 'status mental' lebih umum terjadi pada wanita yang mengidap stroke.
Jika ada keluarga yang mengalami stroke, setiap menit sangatlah berarti. Semakin lama membawanya ke tenaga medis, maka kondisi bisa menjadi semakin parah.
