SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Jasad MA (1), balita asal Dusun Sumberbuntung, Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang hanyut akhirnya ditemukan di Sungai Brantas masuk Desa Bangoan (sebelumnya ditulis Desa Ngujang), Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Sabtu (24/5/2025).

Jenazah lalu dievakuasi oleh Tim SAR untuk proses identifikasi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Hasil identifikasi pihak keluarga, korban dikenali sebagai MA, balita asal Dusun Sumberbuntung, Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

MA diketahui hanyut ke selokan saat mandi hujan dengan saudaranya, pada Minggu (18/5/2025) silam.

Kapolsek Kedungwaru, AKP Sumaji, mengatakan jenazah sempat dilihat oleh warga bernama Yasin yang sedang mencari rumput di wilayah Dusun Ngipik, Desa Bangoan pada pukul 14.00 WIB.

Yasin curiga karena ada benda mengapung mirip manusia di sungai, lalu dilaporkan ke Kepala Dusun bernama  Jaat Prasetyo.

Keduanya sempat memeriksa benda itu, dan memastikan memang jenazah balita laki-laki.

“Temuan itu lalu dilaporkan ke Polsek Kedungwaru. Kemudian kami teruskan ke Basarnas,” ujar Sumaji.

Jenazah dievakuasi pukul 15.15 WIB, langsung dibawa ke IKF RSUD dr Iskak Tulungagung untuk identifikasi.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza, menambahkan lokasi penemuan jenazah korban sekitar 40 km dari titik kejadian.

“Saat ditemukan, korban dalam kondisi tersangkut,” imbuh Yoni.

Proses identifikasi dilakukan oleh pihak keluarga, dibantu Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung.

Menurut Yoni, kondisi korban masih bisa dikenali oleh pihak keluarga.

“Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” ucap Yoni.

Dengan penemuan jenazah korban, operasi SAR dihentikan tepat di hari ke-7 atau hari terakhir pencarian.

Masih menurut Yoni, proses pencarian terkendala banyaknya penghalang carang-carang pohon dan bambu.

Selain itu kontur sungai yang dalam dengan arus deras juga cukup menyulitkan.

“Debit air di Sungai Brantas cukup tinggi saat proses pencarian juga menyulitkan,” tandas Yoni.

Menurut Yoni, kondisi korban masih bisa dikenali oleh pihak keluarga.

“Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” ucap Yoni.

Dengan penemuan jenazah korban, operasi SAR dihentikan tepat di hari ke-7 atau hari terakhir pencarian.

Masih menurut Yoni, proses pencarian terkendala banyaknya penghalang carang-carang pohon dan bambu.

Selain itu kontur sungai yang dalam dengan arus deras juga cukup menyulitkan.

“Debit air di Sungai Brantas cukup tinggi saat proses pencarian juga menyulitkan,” tandas Yoni.

Baca Lebih Lanjut
Ibu dan Anak Terseret Banjir di Tulungagung, SAR Lakukan Pencarian
Timesindonesia
Akhir Kisah Firdaus 22 Hari Hilang di Gunung Binaiya, Ia Ditemukan Tewas
Detik
Kronologi Pasangan Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Sukoharjo, Diduga Suami Meninggal Duluan
Ayu Wulansari K
Banjir-Longsor di Trenggalek, BNPB: Satu Anak Tewas, Enam Hilang
Timesindonesia
Bupati Kediri Berharap Korban Banjir di Kec Mojo Segera Ditemukan
Timesindonesia
Hilang Dicuri, Motor Warga Jakbar Ditemukan di Semak-semak Usai 3 Jam
Detik
Kronologi Sound Horeg 5 Meter Jatuh hingga Timpa Anak-anak di Bondowoso, Begini Kondisi Korban!
Widy Hastuti Chasanah
Innalilahi, Penemuan Pria Tak Bernyawa Gegerkan Warga Jombang, Korban Ditemukan Tanpa Identitas
Faza Anjainah Ghautsy
Kapal Tenggelam Dihantam Ombak di Banyuwangi, 1 Nelayan Tewas-2 Hilang
Detik
Banyuwangi Dibayangi Cuaca Ekstrem hingga 27 Mei 2025, Berikut Penjelasan BMKG
Timesindonesia