BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Jembatan Sungai Ulin di Jalan Ahmad Yani Kilometer 31 Kota Banjarbaru, yang dekat dengan Kolam Renang Antasari dan Mako Brimob, bakal dibongkar dan diganti oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan.

Aksi di jalur utama Banjarbaru-Banjarmasin yang juga kerap disebut Jembatan Brimob itu bakal ditutup sehingga tidak bisa dilalui sepeda motor maupun mobil mulai 1 Juni 2025. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru bekerja sama dengan pihak terkait telah menyusun pengalihan arus lalu lintas selama renovasi jembatan.

 “Pengalihan arus dari tanggal 1 Juni hingga November 2025,” ungkap Kabid Lalu Lintas Jalan Dishub Banjarbaru Adi Royan Pratama, Sabtu (24/5).

Berdasarkan peta pengalihan yang disusun Dishub, kendaraan kecil dari arah Banjarmasin ke Banjarbaru atau Hulu Sungai dapat melewati jalan baru bandara di Kilometer 29, Jalan Bina Putra dan Jalan Sapta Marga.

Tiga jalan itu terhubung ke Jalan Karang Anyar I, kemudian bertemu Jalan Kebun Karet dan keluar di Jalan A Yani samping Masjid Ar-Raudhah Loktabat Utara atau SPBU Loktabat.

Untuk kendaraan besar seperti truk dan bus antarkota/antarprovinsi dari arah Banjarmasin ke Martapura atau Hulu Sungai dialihkan ke Jalan Trikora. Saat di bundaran Lianganggang, kendaraan besar dari arah Banjarmasin bisa langsung menuju Jalan Trikora tembus ke Jalan Mistar Cokrokusumo dan belok kiri ke arah bundaran Simpang Empat Banjarbaru. Sebaliknya dari arah Martapura dan Hulu Sungai.

Sedang kendaraan kecil dari arah Kota Banjarbaru, Martapura dan Hulu Sungai yang menuju Banjarmasin bisa melalui Jalan A Yani kemudian melalui Jalan RO Ulin menuju Jalan Trikora.

Adi Royan mengatakan Dihsub Banjarbaru masih menunggu informasi dari Dishub Provinsi dan BPJN Kalsel mengenai rencana sosialisasi atau rekayasa lalu lintas sebelum jembatan dibongkar dan ditutup total sekitar lima bulan.

Sementara dari pantauan BPost, Sabtu siang, jembatan Sungai Ulin masih dilewati kendaraan.

Pekerjaan penggantian jembatan masih pada bagian sisi atau siring sungai. Beberapa pekerjaan juga mulai membuat penutup jembatan dari seng dan kayu.

Tak jauh dari jembatan telah terpasang papan nama proyek. Disana tertulis proyek Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan.

Penyedia jasanya adalah PT Salsabila Bangun Banua dan konsultan pengawas PT Terasis Erojaya KSO CV Empat Belas. Nilai kontraknya Rp 10.265.021.000 dari APBN Tahun Anggaran 2025. Ada pun waktu pelaksanaan selama 244 hari kalender.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru Eka Yuliesda Akbari membenarkan proyek di jalan nasional tersebut dikelola langsung oleh BPJN Kalsel. Dinas PUPR Banjarbaru dilibatkan hanya sebagai pendamping sosialisasi sebelum proyek tersebut dikerjakan.

“Bina Marga Dinas PUPR Banjarbaru sudah ada koordinasi. Kami ikut pendampingan sosialisasi,” ujarnya, Sabtu malam.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Banjarbaru M Adi Maulana menjelaskan pihaknya dilibatkan saat sosialisasi kepada masyarakat terdampak serta pengalihan arus.

Adi tak bisa memberikan informasi detail mengenai penyebab jembatan tersebut diganti. Dia pun menyarankannya untuk langsung menanyakan ke BPJN Wilayah Kalsel sebagai pengelola dan pelaksana proyek di jalan nasional tersebut.

Dari pantauan jembatan tersebut masih kokoh. Namun kawasan tersebut kerap dilanda banjir.