BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini sejumlah fakta terkait kasus penyanyi dangdut Lesti Kejora dilaporkan ke polisi oleh pencipta lagu Yoni Dores atas dugaan pelanggaran hak cipta pada 18 Mei 2025.
Adanya laporan ini menyoroti penggunaan lagu-lagu milik Yoni Dores yang dinyanyikan oleh Lesti Kejora tanpa izin resmi.
Kuasa hukum Yoni Dores, Ilham Suwardi mengungkapkan bahwa Lesti telah mengcover lebih dari empat lagu sejak tahun 2018 hingga saat ini.
Nah, lagu-lagu yang dipermasalahkan antara lain "Cinta Bukanlah Kapal", "Bagai Ranting yang Kering", "Arjuna Buaya", dan "Buaya Buntung".
"Lagunya ada beberapa. Kami ambil yang dicovernya saja di YouTube," kata Ilham, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Ilham menjelaskan bahwa video cover tersebut tidak hanya diunggah sekali, melainkan secara berulang sejak 2017.
"Kalau sekali saja mungkin tidak masalah, tetapi ini dilakukan sejak 2017," terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa Lesti sempat membawakan lagu-lagu tersebut dalam berbagai konser dan tayangan televisi.
Namun, Ilham menegaskan bahwa laporan ini hanya berfokus pada penggunaan lagu di kanal YouTube, yang masih terus tayang hingga sekarang.
"Penampilannya di televisi tergolong dalam hak pertunjukan performance right dan akan diproses melalui jalur berbeda," jelasnya.
Akibat laporan ini, Lesti Kejora dikenai sangkaan melanggar Pasal 113 jo Pasal 9 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Jika terbukti bersalah, ia dapat menghadapi ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara dan/atau denda hingga Rp1 miliar.
Sementara itu, Yoni Dores sebelumnya, telah mengungkap alasan laporkan Lesti Kejora ke Polda Metro Jaya soal dugaan pelanggaran hak cipta.
Secara terang-terangan, Yoni Dores mengaku merasa dirugikan soal hak ekonomi buntut Lesti Kejora bawakan lagu ciptaannya tanpa izin.
"Saya merasa dirugikan masalah hak ekonominya," kata Yoni Dores, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (23/5/2025).
Yoni Dores rupanya juga kesal lantaran tak mendapat respons baik dari istri Rizky Billar itu.
Padahal dirinya sudah melayangkan somasi dua kali ke Lesti Kejora.
"Laporkan ke Polda ya itu kekesalan saya, saya dianggap enteng aja sama Lesti," ujarnya.
Yoni Dores menyampaikan, dirinya hanya ingin meminta penjelasan mengenai membawakan lagu tersebut.
Bahkan Yoni sendiri sudah meminta bukti ke publisher bahwa memang tak ada izin membawakan lagu ciptaannya.
"Padahal saya niatnya baik, cuman pengin konfirmasi."
"Itu pun saya nggak langsung begitu, tanya dulu ke publisher, ini Lesti ada izin nggak, katanya nggak ada, saya minta suratnya," jelasnya.
"Ya akhirnya diputuskan untuk bikin laporannya," imbuhnya.
Niat Yoni Dores sendiri hanya ingin menanyakan alasan Lesti membawakan lagu tersebut.
"Saya minta konfirmasi ke Lesti, pasti saya tanya, jadi sebenarnya saya ini nunggu jawaban dari Lesti 'betul ini Lesti, atau yang nyuruh siapa', pengin itu aja," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Yoni Dores pun tegas membantah ingin memeras Lesti.
"Apalagi kepikir saya untuk memeras Lesti dia lagi kaya, waduh nggak ada buat saya, haram. Saya makan duit gituan, enggak," tandasnya.
Di sisi lain, kuasa hukum Lesti Kejora, Sadrakh Seskoadi, memberikan tanggapan.
Ia menyatakan bahwa pihak Lesti mempersilakan Yoni untuk melakukan pertemuan.
"Iya, nanti silakan saja," ujar Sadrakh dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube Intens Investigasi pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Sadrakh menjelaskan bahwa waktu pertemuan akan diatur sesuai dengan perkembangan situasi.
"Nanti kita akan coba atur kapan mau misalnya melakukan pertemuan itu," imbuhnya.
Ia menekankan bahwa tim kuasa hukum Lesti akan menunggu perkembangan sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Sadrakh juga menegaskan bahwa pihak Lesti akan berusaha bersikap kooperatif jika ada pemanggilan dari pihak berwenang.
"Kami sebisa mungkin kooperatif saja kalau ada pemanggilan," tandasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)
