SURYAMALANG.COM, - Sosok pria bernama Sriyanto dulu hanya sales kaligrafi buatan Syekh Puji kini sukses jadi pengusaha kopi bermerek Kenthir.

Sriyanto merintis usahanya sendiri, belajar dan berproses sampai bisa membuat kreasi kopi hingga sering menyabet gelar juara. 

Sebagai mantan pegawai Syekh Puji, Sriyanto menceritakan kegigihannya dalam membuat usaha sampai berhasil menciptakan merek kopinya sendiri. 

Sebagai pengingat, Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji adalah pria 59 tahun yang dulu sempat menggemparkan publik karena menikahi anak di bawah umur. 

Syekh Puji mulai ramai dibicarakan tahun 2008 karena menikahi Lutfiana Ulfa yang saat itu masih berusia 12 tahun.

Pada akhirnya, Syekh Puji sempat mendekam di penjara selama empat tahun melalui vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang pada 2010.

Syekh Puji terbukti bersalah melanggar Pasal 81 ayat 2 UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

Pada tahun 2005, kekayaan Syekh Puji  mencapai Rp 70,6 Miliar. Saat itu ia dinobatkan sebagai orang terkaya di Semarang, Jawa Tengah.

Syekh Puji diketahui memiliki bisnis kerajinan dari kuningan melalui perusahaan PT Sinar Lendoh Terang (Silenter) yang dipimpinnya.

Perusahaan ini memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per-bulan.

Kisah Sriyanto

Kecintaan Sriyanto terhadap kopi bermula ketika masih bekerja sebagai sales kaligrafi dan buku-buku kitab milik Syekh Puji di Provinsi Aceh.

"Waktu itu saya di Aceh selama tiga tahun, melihat potensi Aceh itu luar biasa" ujar Sriyanto Senin (17/3/2025) kepada Tribunjateng (grup suryamalang).

"Kedai kopi banyak di sepanjang jalan dan pada sukses, itu yang membuat saya terinspirasi," lanjutnya. 

Dengan niatan tersebut, Sriyanto akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang

Kebetulan di daerah tempat tinggal Sriyanto, wilayah Gunung Kelir warganya hidup bergantung kepada kopi.

Memulai semua dari awal, Sriyanto menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan kelompok tani di daerahnya.

Sriyanto mempelajari kopi, dari penanaman hingga pengolahan kopi untuk menjadi bubuk sampai memiliki kedai sendiri.

Hari berganti minggu, bulan berganti tahun, Sriyanto yang sudah cukup ilmu mulai membangun merek dagangnya yakni Executive Taste selama empat tahun lebih.

Ketika itu, Sriyanto kedatangan seorang roaster kopi dari Bandung yang menjadi profesional roster di Jepang.

Sempat ada diskusi antara mereka tentang rasa kopi yang diseduh oleh Sriyanto.

"Dia bilang enak, cuman ada kejanggalan dalam rasanya seperti rasa kelat pada kopi. Kemudian dia tanya alat roasting saya yang tidak ada tutupnya, sehingga panas yang dihasilkan tidak optimal," jelasnya.

"Perasaan saya kalau meroasting kopi itu apinya di kenthir-kenthir (api kecil). Jadi itu kenthir bukan dari artian bahasa Jawa dari kurang waras," sambungnya.

Dari situ, Sriyanto mendaftarkan hak merek produknya dengan nama Executive Taste.

Namun, konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) menolak merek dagang itu karena terlalu pasaran.

Ketika itu, Sriyanto mengingat lagi caranya me-roasting dengan api kenthir lalu mendaftarkan produknya dengan nama "Kopi Kenthir".

Konsultan HKI memberikan respon positif dengan merek dagang itu, menganggap nama tersebut juga memiliki singkatan kenthel lan ireng (kental dan hitam).

Biji-biji kopi yang digunakan oleh Sriyanto berasal dari kebunnya seluas 3000 meter persegi berisikan kopi berjenis robusta.

Penggunaan kopi untuk dijadikan bubuk atau diseduh di kedainya, Sriyanto pun menggunakan buah kopi petik merah agar menunjang kualitas rasa.

"Saya terbiasa minum kopi di Aceh, jadi saya buat kopi yang mirip dengan kopi Aceh. Saya blend kopi Arabika, robusta dan kopi ekselsa agar cita rasa bisa menyerupai kopinya," tutur pria itu. 

Kopi Klotok Tarik

Sriyanto mengatakan, selain kopi dalam bentuk bubuk, Ia juga memproduksi kopi klotok tarik.

Seduhan kopi tersebut yang membuat kopi kenthir menjadi berbeda dibandingkan dengan kedai kopi lainnya.

Ide itu berasal dari teh tarik Malaka, membuatnya mencoba mengadaptasi pada sajian kopi klotok.

Menurut Sriyanto, penyajian kopi klotok dengan cara menarik akan membuat rasanya lebih nikmat dan aromanya lebih pekat.

"Kopinya lebih enak, rasanya nikmat. Campuran kopi dan susunya ngeblend jadi lebih halus, jadi kopi klotok tarik ini merupakan inovasi," ujarnya.

Sering Menyabet Juara

Dari hasil usaha dan kerja kerasnya, Sriyanto pernah menjadi juara ketiga nasional pada uji cita rasa kopi di Kontes Kopi Spesialti Indonesia 2023.

Lalu pada tahun 2020, Sriyanto meraih juara utama pada inovasi kreasi kopi klotok tarik penghargaan dari Krenova.

Hasil keringat dari kreativitas Sriyanto itu menjadikan produknya banyak dinikmati oleh beragam kalangan di beberapa daerah Indonesia.

Sriyanto juga mendapatkan bimbingan usaha atau pun pameran untuk mewadahi produknya agar menyebar di Indonesia.

"Saya dibina untuk pelatihan mulai dari pembikinan logo, merek terus pembukuan dan pemasaran online diajarkan" jelasnya. 

"Kami diikutkan pameran sekala nasional, dan nantinya akan diajak pameran di skala Internasional," terang Sriyanto.

Beberapa daerah pameran yang pernah diikuti Sriyanto antara lain di Palembang, Surabaya dan Jakarta.

Dari pameran itu, jaringan pelanggannya terbentuk mulai dari Sumatera dan Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurut Sriyanto, hal tersebut sangat membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti dirinya pengembangan pemasaran produk.

Dari pengalamannya ini, Sriyanto juga tidak pelit ilmu bahkan banyak anak muda yang ingin belajar, dirinya.

Sriyanto pun rela mengedukasi dan memberikan pengarahan.

"Saya mencari pelanggan juga melalui edukasi. Untuk anak muda yang ingin berwirausaha mandiri, saya bantu mulai dari penjualan hingga penyeduhannya serta penggunaan produk," pungkasnya.

(TribunJateng.com)

Baca Lebih Lanjut
Harry Kane: Dulu Aku Tidak Benar-benar Senang Jadi Top Skor
Detik
Coffee Talk Kokoon Hotel Banyuwangi, Upgrade Pengetahuan dan Kemampuan Bisnis Kopi
Timesindonesia
Al Ittihad Juara, Kante Seperti Biasa cuma Senyum-senyum saja
Detik
Manfaat Minum Kopi Setelah Makan Siang, Bukan Cuma Penghilang Ngantuk
Konten Grid
Slot: Liverpool Cuma Apes di Liga Champions
Detik
Barista Indonesia Raih Gelar Juara 2 di World Brewers Cup Championship 2025
Detik
Warung Pondasi Blitar, Kopi Pinggir Jalan yang Jadi Simbol Kebersamaan dan Trendsetter Anak Muda
Timesindonesia
Dapat Saldo DANA Gratis Sampai Rp488.000 Lewat Link DANA Kaget, Cuma Sekali Klik!
Nadia Lisa Rahman
4 Hal Ini Tidak Pernah Dilakukan Orang Tua yang Membesarkan Anaknya dengan Sukses
Detik
3 Kisah Sukses Penjual Daging Babi yang Sempat Viral
Detik