TRIBUN-MEDAN.COM,- Media sosial tengah dihebohkan dengan isu ayam goreng Widuran non halal.
Informasi tentang ayam goreng Widuran non halal ini beredar luas di Facebook, Instagram dan juga Threads.
Beberapa pihak mengatakan, mereka merasa terjebak dengan ayam goreng Widuran yang ada di Jalan Sutan Syahrir No.71, Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pasalnya, selama ini pihak pengelola tidak pernah memberitahukan bahwa makanan mereka itu non halal.
Namun ternyata, pihak pengelola diduga menggunakan bahan-bahan non halal.
"Aku pake hijab dan aku makan disana. Semua pelayan diem, tp aku sadar aku diliatin terus. Emg disitu banyak makanan non halal, tp pikir ku “ah ini kan cuma jual ayam goreng, pasti halal dong” kemudian setelah bayar, aku ijin nanya ke kasir ya “kak maaf ini sebenernya halal atau non halal ya?” Kasirnya baru jawab “maaf kak ini non halal” Ya knpa ngga kasih tau pas aku masuk hiks😢," tulis @arumambarwaty_di kolom komentar unggahan Instagram @halalcorner.
"Barusan ngecek ke warungnya. Emang Iyaaaa di spanduk depan warung pun tdk ada tulisan non halal😢 pdhl banyak bgt muslim yg makan di situ. Lucunya di google review skrg sdh di edit jadi non halal pdhl sblmnya g ada tulisanan non halalnya😢😢," tulis akun @indahyulisman_.
"Sudah bukan "DIDUGA" - sudah pasti dikonfirmasi pemiliknya di beberapa komen sosmed dan di Google maps pun sudah ditulis "Non halal".
Mungkin baru diedit
.
Kalau spanduknya tertulis halal padahal minyaknya dicampur lemak babi, sudah masuk ke penipuan nggak sih?
Bisa dituntut?," tulis @candrapic.
Di layanan Google Maps, beberapa pihak yang kecewa turut melontarkan kekesalannya.
Mereka kesal karena manajemen tidak menginformasikan soal kehalalan produknya.
Dari amatan Tribun-medan.com, ada beberapa yang kecewa dengan ayam goreng Widuran ini.
"NON HALAL sdh tanya & dikonfirmasi langsung dgn karyawannya bahwa tidak halal (tp tdk memberi penjelasan kenapa tidak halal). dan tdk pernah memberi tahu jk tdk ditanya pdhl byk yg berhijab makan disini jg.
Sy & keluarga memang agak curiga dr dulu knp ayam disini luar biasa enaknya, tp tdk menyangka & kepikiran krn kami pikir hanya jual ayam goreng kenapa harus ada unsur tdk halalnya.
Padahal bisa dibilang disini ayam goreng terenak menurut sy di Solo. Sudah langganan keluarga sejak lama jd jangan ditanya tdk terhitung berapa sering takeaway ayam disini 😭
Lumayan kecewa & baru sadar memang tdk ada logo halal di banner tokonya 🥺," tulis Nifira S. Arifin di layanan Google.
Senada disampaikan oleh pengunjung lainnya.
Mereka merasa ditipu oleh pengelola ayam goreng Widuran.
Sebab, pihak manajemen tak menginformasikan lebih lanjut soal halal atau tidaknya makanan yang dijual.
"Penjual tidak jujur. Sudah terlanjur pesan ayam 1 ekor, saya datang dgn Plat mobil luar kota Solo dan seluruh keluarga berhijab namun tidak diinfokan makanan non halal. Awal datang sudah curiga karena tamu yg lain menatap ke kami, langsung cek google review, terus tanya karyawan yg mau goreng ayam, dan jreng !!! ternyata NON HALAL, seketika saya lsg batalkan pesanan," tulis Teguh Budianto.
Terkait hal ini, belum ada keterangan resmi dari manajemen ayam goreng Widuran.
Namun, informasi soal dugaan bahwa makanan tersebut non halal kini beredar luas di media sosial.
Warung ayam goreng Widuran non halal ini ternyata sudah berdiri puluhan tahun.
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa ayam goreng Widuran sudah ada sejak tahun 1973.
Adapun nama pemilik tempat makan tersebut bernama Indra.
Sejumlah netizen mengatakan, bahwa ayam goreng Widuran ini juga memiliki cabang di Bali.
Meski begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola.
Yang pasti, setelah isu non halal ini merebak, informasi di Google pun berubah.