WARTAKOTALIVE.COM - Makam suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf ternyata dikuburkan tumpang dengan putrinya Namiyah.
Wujud makam Ibrahim Assegaf itu dibagikan Najwa Shihab pada Jumat (23/5/2025).
Terlihat tanah basah kuburan berhias bunga di foto makam yang dibagikan Najwa Shihab.
Di makam itu juga terdapat dua nisan bertuliskan Namiyah binti Ibrahim Assegaf dan satu nisan lainnya bertuliskan Ibrahim Assegaf bin Husein Ibrahim Assegaf.
Menarik dari makam putri Najwa Shihab ialah tanggal kelahiran dan kematiannya. Tanggal kelahiran dan kematian Namiyah hanya berbeda satu hari.
Di mana Namiyah dilahirkan 15 Desember 2011 dan wafat 16 Desember 2011.
Najwa pun menceritakan kisah pilunya ditinggal anak perempuan satu-satunya. Saat ini kata Najwa, suami tercintanya sudah bersama dengan putri terkasihnya.
“Kini mereka saling berdekapan –ayah dan anak perempuannya, satu kehidupan penuh, satunya helaan napas singkat, dalam rengkuhan tanah yang sama,” tulis Najwa.
Diketahui Najwa Shihab sebelumnya pernah menceritakan kehilangan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan.
Kisah kelahiran putri Najwa Shihab yang diberi nama Namiyah ini pernah ia ungkap dalam sebuah wawancara seperti dimuat Tribunnews.
Kala itu, Najwa menyebut jika kepergian Namiyah menjadi titik terendah dalam hidupnya.
"My biggest struggle itu waktu kehilangan bayi perempuanku. Waktu Namiyah meninggal itu berat banget, karena aku tuh usaha banget untuk dapatkan anak kedua, dan hamilnya itu berat banget, aku harus bed rest di rumah sakit, aku harus di tempat tidur, nggak boleh turun," ungkap Najwa Shihab.
Najwa mengalami masalah ketuban selama mengandung Namiyah.
Ia sebenarnya paham dengan kondisi itu dan sudah melakukan segala upaya untuk mempertahankan Namiyah.
Najwa membaca semua buku tentang bayi prematur, bayi dengan masalah jantung, dan masih banyak lagi.
"Aku melakukan segalanya, aku baca semua buku tentang bayi yang akan lahir, soal bayi prematur, alami gangguan jantung, aku baca itu semua," sambungnya.
Dari segi medis, Najwa juga melakukan banyak usaha.
Ia harus rela sering disuntik untuk memasukkan air ke kandungannya karena ketuban sering merembes.
"Jadi ketuban aku itu selalu merembes, seminggu sekali ada prosedur dokter harus selalu nyuntik, masukin air supaya cukup, supaya bayiku bisa hidup," ujar Najwa.
Najwa berpikir jika ia berusaha keras, Namiyah pasti bisa diselamatkan.
Namun Tuhan punya takdir lain.
"Aku mikir pokoknya kalau kita berusaha pasti dapat, tapi walau kita berusaha, Tuhannya nggak ngasih, ya, nggak ngasih," sambungnya.
Namiyah meninggal dunia tak lama setelah dilahirkan.
Kejadian ini sempat membuat Najwa merasa marah, ia pun melampiaskan kemarahannya dengan gila kerja.
"Aku marah, karena aku sempat nazar, kalau bayiku hidup, aku akan puasa nggak berhenti-henti, aku akan salat malam nggak berhenti," ujar Najwa.
"Aku ada fase marah, untuk bisa sampai akhirnya ikhlas itu panjang, pas Naima nggak ada, aku kerja gila," lanjutnya.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews)