TRIBUNJATIM.COM - Luka Modric resmi meninggalkan Real Madrid.
Modric tercatat mengabdi di Los Blancos selama 13 tahun.
Ia meninggalkan Real Madrid dengan status legenda.
Luka Modric mengumumkan perpisahannya dengan Real Madrid pada Kamis (22/5/2025), lewat sebuah surat terbuka yang terasa emosional untuk para penggemar.
Gelandang asal Kroasia berusia 39 tahun itu mengakhiri kariernya di Santiago Bernabeu sebagai pemain tertua yang pernah membela Real Madrid.
Ia juga memegang rekor sebagai pencetak gol tertua dalam sejarah Los Blancos serta pemain paling sukses dengan koleksi 28 trofi.
Kepergian Modric langsung menuai reaksi besar dari dunia sepak bola.
Terlebih dari mereka yang pernah berbagi ruang ganti dengan sang gelandang asal Kroasia.
Gelandang muda Real Madrid Arda Guler memberikan penghormatan kepada Modric melalui media sosial Instagram.
“Luka abi, segala yang kau lakukan dalam seragam ini menuliskan kisah yang menginspirasi mimpi semua pencinta sepak bola. Kamu adalah legenda hidup.”
Rasa kehilangan juga disampaikan pemain lincah Real Madrid, Brahim Diaz.
“Hari ini saya kesulitan mencari kata-kata, karena mengucapkan selamat tinggal kepada legenda sepertimu sangat sulit."
"Sejak hari pertama saya tiba di Real Madrid, kamu memberiku lebih dari sekadar nasihat atau dukungan di lapangan, kamu memberiku cinta, rasa hormat, dan saya takkan pernah melupakan bagaimana kamu memperlakukan saya,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
“Kamu lebih dari sekadar panutan di lapangan dan berbagi ruang ganti denganmu adalah sebuah kehormatan. Kamu mungkin meninggalkan Real Madrid, tapi warisanmu akan selalu ada. Saya mencintaimu, Luka. Terima kasih untuk segalanya,” tulis Brahim Diaz
Pemain sayap berkaki cepat milik Los Blancos, Vinicius Junior, kemudian menyorot soal kemampuan unik Modric mengumpan dengan kaki luar.
“Selama bertahun-tahun saya berbagi ruang ganti dengan seorang legenda. Kisahmu di Madrid tiada duanya, 13 musim, 28 gelar, semua ditorehkan dengan keelokan, bakat, dan kerendahan hati yang mengajarkan saya lebih dari seribu kata."
"Terima kasih atas setiap nasihat, gaya bermainmu, dan juga kepribadianmu. Sepak bolamu adalah seni. Perlakuanmu terhadap saya adalah anugerah.”
“Saya belajar dari caramu mengumpan dengan kaki luar (A LA LUKA MODRIC), tapi yang lebih penting, saya belajar dari kemurahan hatimu setiap hari. Saya akan sangat merindukanmu. Terima kasih untuk segalanya, Maestro. Saya sangat mencintaimu,” tulis Vini Jr.
Rodrygo Goes punya sebutan tersendiri bagi Modric.
Ia memanggilnya ayah.
Panggilan khusus itu muncul karena Luka Modric sepantaran dengan ayah Rodrygo.
“Ayah, hari ini adalah hari yang sangat sedih bagi saya dan bagi semua fan Real Madrid, mengetahui bahwa sebentar lagi kita takkan lagi melihatmu di lapangan mengenakan nomor 10."
"Sulit diungkapkan betapa besar artimu sejak saya bergabung di klub ini. Saya belajar darimu, di dalam dan di luar lapangan."
"Kelasmu, kepemimpinanmu, dan determinasimu akan selalu membekas di diriku. Terima kasih atas setiap langkah, nasihat, dan bantuan. Merupakan mimpi bisa melewati semua tahun ini bersamamu. Nikmati bab baru ini, LEGENDA! Saya mencintaimu.”
Megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo, yang menyumbangkan 450 gol buat Real Madrid tak ketinggalan memberikan penghormatan.
“Terima kasih untuk segalanya, Luka. Merupakan kehormatan bisa berbagi begitu banyak momen bersamamu di klub. Sukses selalu untuk apa pun yang akan datang,” tulis Ronaldo di kolom komentar unggahan Modric.
Mantan kapten Real Madrid, Sergio Ramos, menyebut Modric sebagai seniman di lapangan.
"Seorang genius, seorang teman, seorang saudara yang telah menjadikan sepak bola sebagai bentuk seni kini mengucapkan selamat tinggal kepada Real Madrid."
"Salah satu pemain yang membuat para penggemar Real Madrid memenuhi stadion dan membuat dunia terhenti di depan layar setiap kali bertanding."
"Seorang pemain luar biasa, baik dari segi kemampuan sepak bola maupun kualitas sebagai manusia, salah satu orang yang dengan bangga saya sebut sebagai teman."
"Lampu sorot Bernabeu takkan pernah lagi menyala untuk melihatmu di atas lapangan, tetapi buku sejarah Real Madrid akan selalu mencantumkan namamu di antara yang terbesar."
"Saudaraku, kami para penggemar Real Madrid hanya punya satu kata untukmu: TERIMA KASIH."
"Yang terbaik untuk bab berikutnya. Aku yakin kita akan tetap merasakannya dari dekat. Dari Churu yang sangat mencintaimu, Lukitaku," tulis Sergio Ramos.