Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Ada yang unik dari penjualan hewan yang dilakukan oleh pengusaha sapi bali perkasa (SBP) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Pasalnya di samping melakukan penjualan lewat mulut ke mulut, pengusaha sapi ini memilih meluaskan barang dagangnya dengan cara live di sosial media TikTok. 

Dari pantauan Warta Kota di lokasi, Kamis (22/5/2025), nampak sejumlah anggota tim bergantian melakukan live di platform TikTok milik SBP Kemanggisan.

Mereka memberikan informasi soal sapi-sapi yang dijual, ukuran, harga serta promo gratis pengantaran bagi pemesan Jabodetabek. 

Tak hanya itu, para anggota tim yang kerap disebut ABK (Anak Buah Kandang) bahkan menyiarkan kegiatannya ketika mengurusi sapi-sapi di SBP Kemanggisan. 

Tak disangka, ada banyak orang yang akhirnya menonton dan menanyakan soal lokasi penjualannya. Beberapa bahkan ada yang memutuskan melakukan pembelian.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Iwan selaku Kepala Kandang SBP Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat saat ditemui di lokasi, Kamis.

“Iya itu marketing kami, kami manfaatin medsos. Jadi paling saya modalin kuota aja,” kata Iwan.

“Alhamdulillah ada (yang beli) meskipun belum banyak, tapi ada perorangan terutama,” imbuh dia. 

Menurut Iwan, harga sapi yang dijual di TikTok tidak jauh berbeda dengan di kandang, yakni berkisar antara Rp 16 - 33 juta.

Namun, ada promo khusus yang diberikan oleh Iwan dan tim. Di antaranya, gratis biaya perawatan dan pengantaran se Jabodetabek.

“Kami juga ada free buat biaya potong (jagal). Jadi misalnya mereka kan perlu tukang potong, kami kasih dia. Misalnya targetnya 15 (sapi), saya kasih free biaya potong,” kata Iwan.

Dengan begitu, lanjut dia, pembeli sudah tidak lagi repot memikirkan biaya potong hewan kurbannya. 

Sementara itu, Marlani selaku pemilik kandang SBP Kemanggisan menyampaikan bahwa pihaknya memberikan diskon khusus kepada pihak yang melakukan pembelian 6-10 ekor.

Diskon tersebut berupa potongan harga sebesar Rp 700.000 untuk seekornya.

Meskipun demikian, Marlani optimis dagangannya itu akan habis dan meraih omzet hingga Rp 1 miliar, seperti tahun sebelumnya.

"Kalau keuntungannya kayaknya sekarang stabil ya 50, kenaikannya enggak begitu signifikan karena banyak ekonomi lagi kurang bagus kan, yang tadinya dia beli 1 ekor 2 ekor gitu dia 1 ekor gitu," kata Marlani.

"Ya (Rp 1 Miliar) ada," imbuh dia.

Di akhir, Marlani memastikan sapi-sapi yang dijualnya sudah bersertifikat layak dan sehat. 

Adapun sapi yang terdeteksi sakit, sudah diisolasi dan belum ditawarkan kepada pembelinyang datang ke lapaknya. 

Ia juga mempekerjakan 6 orang penjaga kandang yang bergantian bertugas memberi makan sapi, mencari rumput, membersihkan kotoran, hingga menjaga kebersihan kandang.

"Sudah kami pemeriksaan dari Kecamatan Palmerah, alhamdulillah sudah mendapatkan sertifikat bagus," pungkas dia. (m40)

Baca Lebih Lanjut
Penjualan Hewan Kurban di Pemalang Masih Sepi Pembeli
Timesindonesia
Sapi Bali Jadi Favorit Masyarakat Banyuwangi untuk Kurban Idul Adha
Timesindonesia
TPID Sebut Permintaan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha di DIY Menurun
Timesindonesia
Jelang Idul Adha, Ayu Ting Ting Siapkan Sapi untuk Kurban
Devi Agustiana
Meski Penyakit Landai, Disnakkan Bondowoso Imbau Warga Tetap Teliti Pilih Hewan Kurban
Timesindonesia
5 Cara Menghilangkan Noda Darah Hewan Kurban Idul Adha di Pakaian, Baju Kembali Kinclong Seperti Sediakala!
Irene Cynthia
Janin Sapi Dibuang Dekat RPH di Bondowoso, Begini Klarifikasi Dinas Peternakan
Timesindonesia
Kesaksian Eks Pekerja RPH Curahdami Bondowoso, Puluhan Sapi Betina Bunting Dipotong
Timesindonesia
5 Hewan yang Punah karena Ulah Manusia, Ada Burung Dodo
Detik
Kronologi Sapi Seberat 400 Kg Terperosok ke Septic Tank di Mojokerto, Petugas Damkar Sampai Turun Tangan
Siti M