Inilah sosok dan peran Dicky Syahbandinata , eks petinggi di bank daerah di Jawa Barat (Jabar) yang ikut terseret kasus bersama bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto.
Dicky Syahbandinata ikut diamankan bersama Iwan Setiawan dan satu tersangka lainnya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Tak hanya itu, Dicky Syahbandinata juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Inilah sosok dan peran Dicky Syahbandinata yang merupakan eks petinggi di bank daerah di Jawa Barat, yang ikut terseret kasus bos Sritex.
Mengutip Bangkapos, saat masih di bank daerah tersebut, Dicky Syahbandinata memimpin divisi korporasi dan komersial salah satu bank daerah (Jawa Barat).
Ia telah menjabat posisi itu sejak tahun 2020.
Dalam kasus bersama bos Sritex ini, Dicky Syahbandinata berperan dalam pemberian kredit kepada Sritex.
Padahal Sritex tidak memenuhi syarat untuk menerima kredit dari bank tersebut.
Sritex dinilai sebagai perusahaan beresiko tinggi hingga mendapatkan predikat BB, atau memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi.
Namun, Dicky Syahbandinata tetap meloloskan Sritex agar bisa menerima kredit modal kerja dengan nominal Rp543.980.507.170.
Hal ini pun jelas melanggar standar prosedur operasional bank, UndangUndang Perbankan, serta penerapan prinsip kehatihatian.
Diketahui, peran Dicky Syahbandinata ini sama dengan mantan Direktur Utama (Dirut) bank daerah lainnya yaitu Zainuddin Mappa.
Keduanya samasama meloloskan Sritex agar mendapatkan pinjaman dari bank daerah tersebut.
Akibat perbuatan Dicky Syahbandinata dan Zainuddin Mappa, negara merugi sebesar Rp 692.987.592.188,00 dari total nilai outstanding atau tagihan yang belum dilunasi sebesar Rp 3.588.650.880.028,57.
Respons Dedi MulyadiGubernur Jawa Barat, Dedi Mulyani, buka suara soal kasus penyalahgunaan dana kredit oleh PT Sritex.
Pasalnya, seorang petinggi bank daerah di wilayahnya ikut terlibat dalam kasus tersebut.
Dalam kasus ini, Provinsi Jawa Barat merugi hingga miliaran rupiah.
Tentu Dedi Mulyadi menilai, penyalahgunaan dana kredit dari bank daerah lainnya oleh Bos Sritex ini sangat menyayat hatinya.
Terlebih, saat ini banyak orang mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana kredit bank.
Namun, Sritex dengan mudahnya mendapatkan dana kredit tanpa adanya jaminan dan kelayakan kredit yang memadai.
"Kegiatan ini sangat menyayat hati kita di saat kita kadang mengalami kesulitan untuk mendapat kredit dengan kerumitan perlengkapan dan kelengkapan luar biasa."
"Ternyata masih ada kredit digelontorkan kepada korporasi tanpa jaminan dan kelayakan kredit yang memadai. Jumlahnya ratusan miliar, tentunya ini sangat merugikan keuangan perbankan yang menjadi kebanggaan rakyat Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi dalam unggahannya di Instagram @dedimulyadi71, Kamis (22/5/2025).
Atas terungkapnya kasus ini, Dedi Mulyadi mengungkap rasa terima kasihnya kepada Jaksa Agung, Jampidsus, dan jajaran Kejagung lainnya.
"Terima kasih Pak Jaksa Agung dan jajaran Jampidsus, yang telah mengungkap sebuah peristiwa yang sangat penting."
"Yaitu kredit yang tidak didasarkan pada perlindungan yang kuat sehingga sangat merugikan PT bank di daerah dan bank lainnya," ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi meminta agar masyarakat Jawa Barat tak perlu khawatir terkait permasalahan ini.
Sebab, bank daerah di kawasannya tersebut telah melakukan perubahan manajemen.
Ia menjamin jajaran manajemen bank daerah yang kini menjabat adalah sosok yang profesional dan terpercaya.
Sehingga, diharapkan tidak akan terjadi lagi kasus serupa.
"Tetapi semuanya tidak usah khawatir, karena (bank daerah) sudah melakukan perubahan manajemen dan yang hari ini memegang adalah orangorang profesional dan terpercaya."
"Ke depan peristiwa ini tidak akan pernah terjadi lagi," demikian penjelasan Dedi Mulyadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Dicky Syahbadinata, Eks Petinggi Bank BJB Tersangka Korupsi Sritex, Rugikan Negara Rp692 M