SURYA.CO.ID- Seekor Harimau Sumatera jantan ditemukan dengan kondisi mengenaskan usai terjerat perangkap babi selama empat hari di kawasan hutan Kabupaten Tebo, Jambi.
Akibatnya, jeratan itu melilit kaki depan Harimau hingga menembus tulang, menyebabkan aliran darah terhenti dan beberapa jarinya putus.
“Ketika tim mencoba mengevakuasi, harimaunya memberontak sangat kuat hingga kayu pengait jerat patah. Ia sempat kabur ke semak-semak,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, Rabu (21/5/2025).
Ia menyebut peristiwa tersebut terjadi di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, tepatnya di Desa Suosuo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Tim BKSDA harus menggunakan alat berat untuk membuka akses menuju lokasi harimau bersembunyi.
Setelah medan memungkinkan, tim medis menembakkan bius dan segera memeriksa kondisi hewan tersebut.
Luka yang diderita harimau sudah parah dan terinfeksi.
Saat ditemukan, harimau mengalami demam tinggi.
"Infeksinya cukup berat. Kami lakukan pembersihan jaringan mati dan pemberian antibiotik secara rutin. Peluang sembuh total kecil, tapi kami tetap berusaha agar amputasi tidak perlu dilakukan," jelas Agung.
Jika amputasi dilakukan, harimau jantan akan kesulitan bertahan hidup di alam liar.
"Kalau betina mungkin masih bisa bertahan, tapi jantan harus mempertahankan wilayah. Itu akan jadi tantangan besar," tambahnya
Harimau jantan berusia sekitar 5-6 tahun itu langsung dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi untuk menjalani perawatan intensif.
Sementara itu populasi harimau Sumatera di alam liar terus menurun akibat deforestasi dan konflik dengan manusia.
Berdasarkan data BKSDA Jambi tahun 2024, jumlah harimau Sumatera yang tersisa diperkirakan hanya sekitar 183 ekor, tersebar di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Tigapuluh, serta sejumlah kawasan hutan lainnya.