TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis properti di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sedang menggeliat kencang pasca pandemi Covid-19, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Batam.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,69 persen di 2024 lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. 

Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Kepri Pandudinata Pramono mengatakan, kuatnya arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam menjadikan Batam sebagai salah satu kota paling prospektif di Indonesia untuk investasi properti.

Dia mencontohkan proyek properti komersial Aurum di kawasan Bengkong, Batam, sebagai proyek visioner yang akan membawa Batam ke tingkat baru. 

“Selain menjadi kawasan bisnis, proyek ini juga destinasi hidup yang membentuk gaya hidup urban baru," katanya dikutip Tribun Batam. 

Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 20 hektare dan dikembangkan sebagai destinasi gaya hidup dan investasi dan dibangun oleh pengembang properti nasional Tana Group sebagai "24/7 Urban Hub” pertama di Batam.

Direktur Tana Group, Francesca M Jumat (16/5/2025) mengatakan, Aurum dikembangkan dengan konsep SOBIZ (Shop-Office-Business) dan diklaim sebagai yang pertama di Indonesia dan beroperasi 24 jam sebagai kawasan dengan aktivitas bisnis, hiburan, kuliner, dan gaya hidup.

Pihaknya memilih lokasi di Bengkong karena berdekatan dengan Batam Center dan Terminal Feri Internasional.

Menurut Fransesca, proyek ini untuk menjawab kebutuhan pebisnis masa kini akan ruang yang fleksibel, multifungsi, dan terintegrasi. "Aurum kami kembangkan untuk Kota Batam yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat dan masa depan investasi yang menjanjikan," ungkap Fransesca. 

Project ini dilengkapi danau Aurumqua seluas 2 hektare sebagai pusat kawasan dan simbol urbanisme modern serta Aurum Dancing Fountain, air mancur menari dengan pencahayaan LED spektakuler.

Kawasan ini juga dilengkapi dengan restoran apung Float ‘N Dine dan instalasi seni LED Arumi Iconic Art karya seniman Bali sebagai landmark visual kawasan.

Pihaknya juga mengembangkan properti komersial berkonsep Shop, Office, Business (SOBIS) yang fleksibel untuk bisnis toko kantor kreatif,  hingga bisnis F&B dan hiburan.

Proyek Hunian Tapak Juga Menggeliat

Selain project properti komersial, jumlah developer besar lain juga agresif menggarap proyek properti untuk segmen menengah atas di Batam.

Misalnya grup Ciputra yang kini mengembangkan proyek hunian Emerald Hills di CitraLand Megah Batam dengan arsitektur Eropa modern.

Emerald Hills merupakan proyek terbaru Ciputra Group di Citraland Megah Batam. 

"Rumah-rumah ini mewakili perpaduan estetika modern dan klasik Eropa," ujar Robby Juanphilibert, Head of Sales & Marketing Ciputra Group Project Batam, Selasa (5/11/2024).

Robby bilang, pihaknya mengembangkan proyek ini dengan visi untuk menciptakan sebuah komunitas hunian yang mewujudkan keseimbangan antara kemewahan, ketenangan, dan kenyamanan.

Pengembang lainnya yang menggarap proyek properti di Batam adalah Central Hills.

Dalam wawancara podcast di Studio Tribun Batam, Reyner, Head of Sub Department, dan Frans, Sales Leader Central Hills, Rabu (9/4/2025) mengatakan, Gen Z kini mulai melirik properti di Batam seperti rumah atau apartemen, karena hasilnya nyata dan bisa dilihat langsung.

"Menurut saya, saat ini investasi properti adalah pilihan paling tepat," ujarnya.

Properti komersial di Batam
JADI INCARAN - Kompleks properti komersial di kawasan Pantai Indah Mutiara, Bengkong Golden City, Batam. Batam kini diincar untuk tujuan investasi properti. Tribun Batam/Beres Lumbantobing 

Central Hills dikembangkan dengan konsep kota satelit seperti di Alam Sutera di Tangerang, yang sukses mengembangkan lahan 800 hektar. Konsep serupa diterapkan di Batam lewat project ini.

REI: WNA Singapura Mendominasi Transaksi Properti di Batam

Real Estate Indonesia (REI) Batam mencatat pembelian properti oleh Warga Negara Asing (WNA) di Batam 2024 meningkat tajam jika dibanding tahun 2023.

Hingga pertengahan 2024, kepemilikan properti meliputi ruko, apartemen hingga villa oleh WNA sudah ada ratusan.

“Grafiknya ada peningkatan, sejak regulasinya dikeluarkan tahun lalu hingga tahun ini sudah ada ratusan WNA membeli properti di Indonesia,” ujar Ketua DPD REI Batam, Robinson Tan, Selasa (6/8/2024).

Menurut Robinson, WNA yang melakukan transaksi properti di Singapura didominasi warga negara Singapura.

"Responnya sangat bagus. Makanya, pasar ini harus kita sasar. Karena sistemnya sudah dimudahkan, maka saya dorong teman-teman REI untuk memaksimalkan penjualan properti bagi orang asing," katanya.

Lokasi yang paling banyak dilirik WNA untuk memiliki properti atau ‘second home’ yakni di Bengkong, Nongsa dan Sekupang.

“Di Nuvasa, di Opus Bay, dan kawasan Pantai Indah Mutiara Golden Prawn termasuk dilirik,” beber Robinson.

Dia menambahkan, setelah Bali, banyak WNA menjadikan Batam jadi rumah kedua. Selain juga karena alasan lokasinya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.

 

Laporan Reporter: Beres Lumbantobing/Aminudin/Yuki Vegoeista | Sumber: Tribun Batam

 

 

 

 

Baca Lebih Lanjut
Bukan Xpander, Ini Mobil Termurah Mitsubishi di Indonesia
Detik
KAI Mau Kembangkan Aset di Bandung hingga Surabaya, Ini Bocorannya
Detik
Carreras Dulu Dibuang MU, Kini Siap Ditebus Madrid
Detik
Pameran Franchise Dibuka, Hadirkan Ratusan Peluang Usaha buat Masyarakat
Detik
DDC Umumkan Rekor Pertumbuhan Tahun 2024 dan Inisiatif Cadangan Bitcoin yang Strategis Dalam Surat Kepada Pemegang Saham dari Pendiri & CEO Norma Chu
Antaranews
Ada Cuan di Balik Bisnis Kloset Bekas
Detik
Bikin Bisnis Jadi Tokcer, Ini Perbedaan Telkom Solution dan Indibiz
Detik
Komdigi: Permen Pos Komersial Tidak Atur Batas Gratis Ongkir
Detik
Dari Hobi Jadi Komoditas, Potret Agave Utara yang Tembus Hingga ke Negeri Sakura
Timesindonesia
Induk di China Krisis, Neta Jamin Bisnis dan Operasionalnya di RI Berjalan Aman
Detik