TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pendidikan dinilai memiliki peran sangat penting dalam membentuk para calon pemimpin masa depan di Indonesia. Pendidikan juga lebih dari sekadar akademik tapi merupakan ruang tumbuh, bertanya, dan berperan dalam perubahan.
“Saya percaya teman-teman, anak muda di hadapan saya ini, bisa menjadi generasi emas 2045, pemimpin masa depan, asal mau belajar instilling values (menanam nilai), mengasah talenta, dan membangun jejaring di lingkungan masing-masing dari sekarang," ujar Arsjad Rasjid, pengusaha dan Chair of the Board of Trustees, Indonesian Business Council.
Arsjad Rasjid menyampaikan pesan tersebut di acara diskusi Teras Belajar bertajuk “Rise to Lead: Dari Pendidikan Menuju Transformasi Bangsa” yang diselenggarakan Pemimpin. id berlangsung di Paragon Community Hub, Jakarta, dan diikuti oleh lebih dari 400 anak muda secara luring serta 1.000 peserta secara daring dari berbagai daerah.
Asjad meyakini, masa depan Indonesia terletak pada kemauan anak muda untuk bertumbuh sejak dini melalui nilai, talenta, dan kolaborasi.
Sementara itu, Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto, Chairman of the Board Rumah Mentor Indonesia mengatakan, untuk membentuk pemimpin yang tangguh, dibutuhkan kesabaran, ketabahan, ketekunan, dan iman.
"Kesabaran lahir dari pengetahuan, keberhasilan datang lewat resiliensi dan konsistensi, namun yang paling utama adalah iman—percaya pada prinsip, tujuan, dan keyakinan bahwa keputusan yang diambil berada di jalan yang benar,” ujar Shanti.
Shanti juga menekankan bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal kapasitas, tapi juga kekuatan iman dalam navigasi arah hidup dan keputusan.
Salman Subakat, Co-Founder ParagonCorp menambahkan, pendidikan seharusnya bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga wadah membentuk karakter, kepedulian sosial, dan kepercayaan diri.
"Anak muda perlu pengalaman belajar yang mendorong berpikir kritis, kreatif, dan berorientasi pada dampak positif," ungkap Salman.
"Dengan pendidikan yang bermakna dan bermoral, mereka bisa tumbuh menjadi pemimpin bernilai dan siap menghadapi tantangan zaman,” lanjutnya.
Salman juga menegaskan, pendidikan sejatinya menjadi landasan moral dan ruang tumbuh bagi pemimpin masa depan yang bernilai dan berdampak.
Zensa Rahman, Managing Director Pemimpin. id menegaskan, pendidikan lebih dari sekadar akademik tapi merupakan ruang tumbuh, bertanya, dan berperan dalam perubahan.
Sesi diskusi yang diikuti 1.400 peserta dengan 1.000 diantaranya melalui virtual ini meluas pada isu strategis seperti akses pendidikan yang setara, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman.
Pada diskusi ini para narasumber membagikan pengalaman pribadi mereka dalam menavigasi tantangan hidup, pentingnya terus belajar di tengah perubahan, serta nilai-nilai yang membentuk perjalanan mereka menjadi sosok yang berdampak.
Diskusi ditutup dengan sesi reflektif dari para narasumber dan peserta. Program Teras Belajar diselenggarakan sejak 2019, yang konsisten mendorong terbentuknya ekosistem kepemimpinan inklusif, terinspirasi dari nilai-nilai pendiri bangsa.
Kegiatan ini turut didukung Rumah Mentor Indonesia (RUMI) dan gerakan Gen8, serta digelar bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional.(tribunnews/fin)